Akuntansi sebagai Sistem Informasi (Pengertian, Syarat-Syarat, Prinsip Dasar Akuntansi, Bidang Akuntansi, Etika Profesi Akuntansi)

Akuntansi sebagai Sistem Informasi 

(Pengertian, Syarat-Syarat, Prinsip Dasar Akuntansi, Bidang Akuntansi, Etika Profesi Akuntansi)

Assalamuallaikum teman-teman. Kalian pasti pernah mendengar istilah akuntansi. Apa itu akuntansi ? Pengertian Akuntansi. Para ahli telah banyak mendefinisikan akuntansi. seperti, definisi akuntansi menurut AICPA, deifinisi akuntansi menurut AAA, definisi akuntansi menurut George A Mac Farland. Kali ini kami juga akan bahas tentang sistem informasi akuntansi, pengertian sistem informasi, syarat-syarat kualitatif informasi akuntansi, prinsip dasar akuntansi, pemakai informasi akuntansi, bidang akuntansi, profesi akuntansi, etika profesi akuntansi.

DEFINISI AKUNTANSI

 Akuntansi sebagai Sistem Informasi  (Pengertian, Syarat-Syarat, Prinsip Dasar Akuntansi, Bidang Akuntansi, Etika Profesi Akuntansi)  Assalamuallaikum teman-teman. Kalian pasti pernah mendengar istilah akuntansi. Apa itu akuntansi ? Pengertian Akuntansi. Para ahli telah banyak mendefinisikan akuntansi. seperti, definisi akuntansi menurut AICPA, deifinisi akuntansi menurut AAA, definisi akuntansi menurut George A Mac Farland. Kali ini kami juga akan bahas tentang sistem informasi akuntansi, pengertian sistem informasi, syarat-syarat kualitatif informasi akuntansi, prinsip dasar akuntansi, pemakai informasi akuntansi, bidang akuntansi, profesi akuntansi, etika profesi akuntansi.   DEFINISI AKUNTANSI Definisi Akuntansi Menurut AICPA (American Institute of Certified Public Accountans)            AICPA (American Institute of Certified Public Accountans) mendefinisikan akuntansi sebagai seni mencatat, menggolongkan dan meringkas transaksi dan kejadia yang bersifat keuangan dengan cara tertentu dan dalam bentuk satuan uang, serta menafsirkan hasil-hasilnya.             Dari definisi ini ada tiga aspek penting, yaitu :      Akuntansi tidak sekedar proses pencatatan, penggolongan dan peringkasan belaka, tetapi juga meliputi penafsiran terhadap hasil dari proses-proses tersebut.     Akuntansi adalah suatu proses, yaitu proses pencatatan, penggolongan, dan peirngkasan transaksi.     Akuntansi memproses transaksi keuangan dengan cara yang mempunyai pola tertentu (bukan sembarang atau acak-acakn) dan menggunakan satuan uang sebagai alat pengukur.   Definisi Akuntansi Menurut AAA (American Accounting Association)            Menurut AAA, akuntansi adalah proses mengenali, megukur, dan mengomunikasikan informasi ekonomi untuk memperoleh pertimbangan dan keputusan yang tepat oleh pemakai informasi yang bersangkutan.             Definisi ini mengandung dua pengertian, yaitu :      Kegiatan akuntansi, bahwa akuntansi merupakan proses yang terdiri dari identifikasi, pengukuran dan pelaporan informasi ekonomi.     Kegunaan akuntansi, bahwa informasi ekonomi yang dihasilkan oleh akuntansi diharapkan berguna dalam penilaian dan pengambilan keputusan mengenai kesatuan usaha yang bersangkutan.   Definisi Akuntansi Menurut George A. Mac Farland           Menurut George A. Mac Farland, akuntansi adalah suatu seni pencatatan, penggolongan, penyajian serta penafsiran secara sistematis dari data keuangan perusahaan atau perseorangan.            Dari definisi ini dapat ditarik pengertian berikut.      Prosedur-prosedur yang digunakan dalam akuntansi adlaah mencatat, menggolongkan, menyajikan dan menafsirkan.     Sasaran dari akuntansi adalah data keuangan atau peristiwa yang bersifat finansial.     Prosedur mencatat, menggolongkan, dan menyajikan data keuangan haruslah disusun secara sistematis sehingga dapat digunakan untuk menafsirkan dan membuat analisis terhadap laporan yang dibuat.   SISTEM INFORMASI AKUNTANSI Pengertian Sistem Informasi            Informasi adalah data yang telah diatur dan diproses untuk memberikan arti. Adapun data merupakan suatu fakta yang dikumpulkan, disimpan, dan diproses sesuai dengan sistem informasi yang teah ditetapkan. Berdasarkan informasi yang diperolehnya ini seseorang dapat memperkirakan/meramalkan tentang suatu keadaan atau suatu kejadian yang akan terjadi sehinggga lebih mendekati pada kebenaran.             Berdasarkan informasi yang diperolehnya ini seorang pengelola (manajer)perusahaan dapat terbantu dalam mengatasi ketidakpastian masa depan. Artinya, manajer dapat menggunakan informasi sebagai alat bantu dalam mengambil keputusan di masa yang akan datang. Informasi dihasilkan oleh sutau perusahaan berasal dari sebuuah sistem yang dirancang sedemikian rupa sehingga menghasilkan informasi yang mudah didpahami oleh pemakainya.             Oleh karena itu, terkenal dengan sebutan sistem informasi. Informasi yang tersedia dapat berupa angka-angka (kuantitatif) dan informasi yang bukan berupa angka-angka (nonkuantitatif). Informasi kuantitatif ini terdiri dari informasi akuntansi dan informasi bukan  akuntansi. Mengapa informasi akuntansi diperlukan? Banyak yang menyatakan bahwa akuntansi merupakan bahasa bisnis (accounting is a business language). Sebagai bahasa bisnis, akuntansi merupakan alat berpikir pengelola usaha (manajer) dalam menjalankan bisnis dan mengomunikasikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan dengan bisnis tersebut. Dalam hal ini akuntansi dapat dikatakan sebagai sistem informasi yang menghasilkan laporan kepada pihak-pihak terkait mengenai aktivitas dan kondisi suatu perusahaan.    Syarat-Syarat Kualitatif Informasi Akuntansi              Sebuah informasi akuntansi yang diwujudkan dalam laporan keuangan perusahaan harus di sajikan berdasarkan syarat-syarat kualitatif berikut agar informasinya dapat digunakan oleh semua pihak. Syarat-syarat kualitatif tersebut antara lain :      dapat dipercaya     dapat dpahami     keandalan (reliability)     perbandingan antara manfaat dan biaya     relevan     materialitas      lengkap (complete)     nilai preediksi     dapat dibandingkan (comparable)     tapat waktu     umpan balik (feedback)     penyajian yang jujur     substansial     pertimbangan sehat (prudence)   Prinsip Dasar Akuntansi            Prinsip dasar akuntansi yang berlaku umum tidak hanya berisi tentang prinsip tetapi juga tentang konsep dan metode yang menunjukkan cara yang cepat untuk menghasilkan  informasi akuntansi. Konsep dasar yang mendasari penyusunan prinsip dasar akuntansi adalah :      Prinsip biaya historis (Hisorical Cost Prinsipe), prinsip ini menghendaki digunakannya harga perolehan dalm mencatat aktiva, utang,modal dan biaya. Harga perolehan adalah harga pertukaran yang disetujui kedua belah pihak yang berhubungan dalam transaksi.     Prinsip pengakuan pendapatan (Revenue Recognition Principle), pengakuan endapatan adalah aliran masuk harta-harta (aktiva) yang timbul dari penyerahan barang atau jasa yang dilakukan oleh suatu unit usaha selama suatu periode tertentu. Dasar yang digunakan untuk mengukur besarnya pendapatan adalah jumlah kas atau ekuivalennya yang diterima dari transaksi penjualan dengan pihak yang bebas.     Prinsip Mempertemukan (Matching Principle), prinsip mempertemukan biaya adalah mempertemukan biaya dengan pendapatan yang timbul karena biaya tersebut. Prinsip ini berguna untuk menentukan besarnya penghasilan bersih setiap periode. Oleh karena biaya itu harus dipertemukan dengan pendapatannya, pembebanan biaya sangat bergantung pada saat pengakuan pendapatan. Apabila pengakuan suatu pendapatan ditunda, pembebanan biayanya juga akan ditunda sampai saat diakuinya pendapatan.     Prinsip konsistensi (Consistency principle), agar laporan keuangan dapat dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, metode dan prosedur-prosedur yang digunakan dalam proses akuntansi harus diterapkan secara konsisten dari tahun ke tahun. Maka, bila terdapat perbedaan antara suatu pos dalam dua periode, dapat segera diketahui bahwa perbedaan itu bukan selisih akibat penggunaan metode yang berbeda.     Prinsip pengungkapan penuh (Full Disciosure Principle), prinsp pengungkapan penuh adalah menyajikan informasi yang lengkap dalm laporan keuangan. Oleh karena informasi yang disajikan  merupakan ringkasan dari transaksi-transaksi dalam satu periode dan juga saldo-saldo dari rekening-rekening tertentu, tidaklah mungkin untuk memasukkan semua informasi-informasi ke dalam laporan keuangan.  Pemakai Informasi Akuntansi  Adapun pihak-pihak yang memerlukan informasi akuntansi, antara lain : ---------------Pihak Intern atau Pimpinan Perusahaan (Manajer)---------------  Bagi manajer perusahaan, informasi akuntansi digunakan untuk :      Mengawasi kegiatan perusahaan.     Menyusun rencana kegiatan perusahaan yang akan datang     Mengukur laba perusahaan dalam periode tertentu     Melindungi arta perusahaan.  ---------------Pihak Ekstern-------------------------      Investor atau calon investor     Karyawan     Pemberi pinjaman (Bank)     Pemasok atau kreditur lainnya     Pelanggan     Pemerintah     Masyarakat    BIDANG AKUNTANSI  Sesuai dengan pengelompokan para pemakai kauntansi, bidang-bidang spesialisasi akuntansi dapat dibagi menjadi : a. Akuntansi Keuangan (Financial Accounting)            Akuntansi keuangan merupakan bidang akuntasi yang berkaitan dengan masalah pencatatan transaksi-transaksi keuangan dan penyusunan laporan keuangan secara periodik berdasarkan catatan-catatan yang menjadi sumber pencatatan (bukti transaksi). b. Pemeriksaan Keuangan (Auditing)            Pemeriksaan keuangan (auditing) merupakan kegiatan pemeriksaan laporan keuangan yang dibuat oleh suatu perusahaan. Pemeriksaan ini dilakukan untuk memberikan kepastian bahwa laporan keuangan yang dibuat oleh pihak perusahaan benar-benar sesuai dengan kondisi sebennarnya dan sesuai dengan prosedur yang ada dalam standar akuntansi keuangan. Pelaksana pemeriksaan disebut auditor, yang bekerja bebas tanpa dipengaruhi oleh kepentingan pihak-pihak tertentu. c. Akuntansi Biaya (Cost Accounting)            Akuntansi biaya merupakan bidang akuntansi yang berhubungan dengan perencanaan, penetapan, dan pengendalian biaya selama proses produksi serta penetapan harga pokok dari suatu barang setelah selesai diproduksi. Oleh karena itu, akuntansi biaya biasnya digunakan oleh perusahaan yang kegiatan utamanya memproduksi bahan mentah menjadi barang jadi (perusahaan manuaktur). d. Akuntansi Pendidikan (Educational Accounting)            Akuntansi pendidikan merupakan bidang akuntansi yang berhubungan dengan kegiatan pengembangan pendidikan akuntansi. e. Akuntansi Sosial (Sosial Accounting)            Akuntansi sosial berhubungan dengan pencatatan dan pelaporan tentang perubahan sosial akibat kemajuan teknologi, ekonomi, dan budaya. f. Akuntansi Perpajakan (Tax Accounting)            Akuntansi perpajakan berhubungan dengan maslaah penyusunan surat pemberitahuan pajak tahunan dari suatu perusahaan. Dalam hal ini perlu dipertimbangkan tentang konsekuensi perpajakan dari suatu transaksi usaha. Oleh karena itu, akuntan harus mengikuti perkembangan peraturan perpajakan agar pajak yang dibayar perusahaan sesuai dengan peraturan yang berlaku. g. Akuntansi Pemerintahan (Governmental Accounting)             Akuntansi pemerintahan berhubungan dengan penyajian laporan transaksi di lembaga-lembaga emerintah yang mencakup administrasi keuangan negara, pelaporan, dan pengendalian pengeluaran keuangan negara agar tidak terjadi penyimpangan dari undang-undang dan peraturan yang berlaku. h. Akuntansi Manajemen (Management Accounting)           Akuntansi manajemen berhubungan dengan berbagai masalah khusus yang dihadapi manajemen. Akuntansi manajemen merupakan akuntansi yang bertujuan membantu para manajer di setiap tingkatan organisasi, baik dalam menjalankan operasinya sehari-hari maupun dalam merencanakan operasinya pada masa yang akan datang. i. Akuntansi Anggaran (Budgetary Accounting)            Akunatansi anggaran berhubungan dengan penyusunan rencana keuangan yang berkaitan dengan kegiatan perusahaan utuk jangka waktu tertentu. elain itu, memberikan analisis tentang data perbandingan dari kegiatan keuangan yang sebenarnya dengan rencana yang telah ditetapkan. Analisis tersebut dibuat berdasarkan pencatatan dan interpretasi data kegiatan keuangan yang telah dilakukan. j. Sistem Akuntansi (Accounting System)            Sistem akuntansi merupakan bidang khusus akuntansi dalam pembuatan suatu rencana dan pelaksanaan prosedur-prosedur dalam pengumuman, pencatatan dan pelaporan data keuangan.    PROFESI AKUNTANSI                             Adapun profesi akuntansi dapat digolongkan sebagai berikut :   Akuntan privat adalah akuntan yang bekerja pada perusahaan etrtentu dan merupakan karyawan perusahaan tersebut.   Akuntan publik atau external accountans adalah akuntan yang bergerak dalam bidang akun publik, yaitu menyerahkan segala macam jasa akuntansi untuk organisasibisnis ataupun nonbisnis. Atas penyerahan asa-jasa itu akuntan publik memperoleh kontrapretasi yang biasa disebut fee.   Akuntan pemerintahan adalah akuntan yang bekerja pada lembaga pemerintah yang bertugas merencanakan, mengawasi, dan mengendalikan penggunaan uang atau kekayaan negara.   Akuntan pendidik adalah akuntan yang bertugas menyampaikan ilmu akuntansi kepada para pelajar dan mahasiswa. Selain itu, akuntan pendidik juga melakukan penelitian-penelitian guna pengembangan ilmu akuntansi.    ETIKA PROFESI AKUNTANSI  Etika profesiona dalam praktik akuntan di Indonesia disebut dengan istilah kode etik, yang dikeluarkan oleh organisasi profesi akuntan yaitu Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Etika profesi seorang akuntan diperlukan untuk mengatur perilaku anggotanya dalam menjalankan praktik profesinya di masyarakat. Adapun etika profesi Ikatan Akuntan Indonesia pada prinsipnya sebagai berikut :      tanggungjawab profesi     kepentingan publik     integritas     objektivitas     kompetensi dan kehati-hatian profesional     kerahasiaan     perilaku profesional     standar teknis

Definisi Akuntansi Menurut AICPA (American Institute of Certified Public Accountans)

          AICPA (American Institute of Certified Public Accountans) mendefinisikan akuntansi sebagai seni mencatat, menggolongkan dan meringkas transaksi dan kejadia yang bersifat keuangan dengan cara tertentu dan dalam bentuk satuan uang, serta menafsirkan hasil-hasilnya.

          Dari definisi ini ada tiga aspek penting, yaitu :
  • Akuntansi tidak sekedar proses pencatatan, penggolongan dan peringkasan belaka, tetapi juga meliputi penafsiran terhadap hasil dari proses-proses tersebut.
  • Akuntansi adalah suatu proses, yaitu proses pencatatan, penggolongan, dan peirngkasan transaksi.
  • Akuntansi memproses transaksi keuangan dengan cara yang mempunyai pola tertentu (bukan sembarang atau acak-acakn) dan menggunakan satuan uang sebagai alat pengukur.

Definisi Akuntansi Menurut AAA (American Accounting Association)

          Menurut AAA, akuntansi adalah proses mengenali, megukur, dan mengomunikasikan informasi ekonomi untuk memperoleh pertimbangan dan keputusan yang tepat oleh pemakai informasi yang bersangkutan.

          Definisi ini mengandung dua pengertian, yaitu :
  • Kegiatan akuntansi, bahwa akuntansi merupakan proses yang terdiri dari identifikasi, pengukuran dan pelaporan informasi ekonomi.
  • Kegunaan akuntansi, bahwa informasi ekonomi yang dihasilkan oleh akuntansi diharapkan berguna dalam penilaian dan pengambilan keputusan mengenai kesatuan usaha yang bersangkutan.

Definisi Akuntansi Menurut George A. Mac Farland

         Menurut George A. Mac Farland, akuntansi adalah suatu seni pencatatan, penggolongan, penyajian serta penafsiran secara sistematis dari data keuangan perusahaan atau perseorangan.

         Dari definisi ini dapat ditarik pengertian berikut.
  • Prosedur-prosedur yang digunakan dalam akuntansi adlaah mencatat, menggolongkan, menyajikan dan menafsirkan.
  • Sasaran dari akuntansi adalah data keuangan atau peristiwa yang bersifat finansial.
  • Prosedur mencatat, menggolongkan, dan menyajikan data keuangan haruslah disusun secara sistematis sehingga dapat digunakan untuk menafsirkan dan membuat analisis terhadap laporan yang dibuat.

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

Pengertian Sistem Informasi

          Informasi adalah data yang telah diatur dan diproses untuk memberikan arti. Adapun data merupakan suatu fakta yang dikumpulkan, disimpan, dan diproses sesuai dengan sistem informasi yang teah ditetapkan. Berdasarkan informasi yang diperolehnya ini seseorang dapat memperkirakan/meramalkan tentang suatu keadaan atau suatu kejadian yang akan terjadi sehinggga lebih mendekati pada kebenaran.

          Berdasarkan informasi yang diperolehnya ini seorang pengelola (manajer)perusahaan dapat terbantu dalam mengatasi ketidakpastian masa depan. Artinya, manajer dapat menggunakan informasi sebagai alat bantu dalam mengambil keputusan di masa yang akan datang. Informasi dihasilkan oleh sutau perusahaan berasal dari sebuuah sistem yang dirancang sedemikian rupa sehingga menghasilkan informasi yang mudah didpahami oleh pemakainya.

          Oleh karena itu, terkenal dengan sebutan sistem informasi. Informasi yang tersedia dapat berupa angka-angka (kuantitatif) dan informasi yang bukan berupa angka-angka (nonkuantitatif). Informasi kuantitatif ini terdiri dari informasi akuntansi dan informasi bukan  akuntansi. Mengapa informasi akuntansi diperlukan? Banyak yang menyatakan bahwa akuntansi merupakan bahasa bisnis (accounting is a business language). Sebagai bahasa bisnis, akuntansi merupakan alat berpikir pengelola usaha (manajer) dalam menjalankan bisnis dan mengomunikasikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan dengan bisnis tersebut. Dalam hal ini akuntansi dapat dikatakan sebagai sistem informasi yang menghasilkan laporan kepada pihak-pihak terkait mengenai aktivitas dan kondisi suatu perusahaan.

 Syarat-Syarat Kualitatif Informasi Akuntansi

            Sebuah informasi akuntansi yang diwujudkan dalam laporan keuangan perusahaan harus di sajikan berdasarkan syarat-syarat kualitatif berikut agar informasinya dapat digunakan oleh semua pihak. Syarat-syarat kualitatif tersebut antara lain :
  1. dapat dipercaya
  2. dapat dpahami
  3. keandalan (reliability)
  4. perbandingan antara manfaat dan biaya
  5. relevan
  6. materialitas 
  7. lengkap (complete)
  8. nilai preediksi
  9. dapat dibandingkan (comparable)
  10. tapat waktu
  11. umpan balik (feedback)
  12. penyajian yang jujur
  13. substansial
  14. pertimbangan sehat (prudence)

Prinsip Dasar Akuntansi

          Prinsip dasar akuntansi yang berlaku umum tidak hanya berisi tentang prinsip tetapi juga tentang konsep dan metode yang menunjukkan cara yang cepat untuk menghasilkan  informasi akuntansi. Konsep dasar yang mendasari penyusunan prinsip dasar akuntansi adalah :
  • Prinsip biaya historis (Hisorical Cost Prinsipe), prinsip ini menghendaki digunakannya harga perolehan dalm mencatat aktiva, utang,modal dan biaya. Harga perolehan adalah harga pertukaran yang disetujui kedua belah pihak yang berhubungan dalam transaksi.
  • Prinsip pengakuan pendapatan (Revenue Recognition Principle), pengakuan endapatan adalah aliran masuk harta-harta (aktiva) yang timbul dari penyerahan barang atau jasa yang dilakukan oleh suatu unit usaha selama suatu periode tertentu. Dasar yang digunakan untuk mengukur besarnya pendapatan adalah jumlah kas atau ekuivalennya yang diterima dari transaksi penjualan dengan pihak yang bebas.
  • Prinsip Mempertemukan (Matching Principle), prinsip mempertemukan biaya adalah mempertemukan biaya dengan pendapatan yang timbul karena biaya tersebut. Prinsip ini berguna untuk menentukan besarnya penghasilan bersih setiap periode. Oleh karena biaya itu harus dipertemukan dengan pendapatannya, pembebanan biaya sangat bergantung pada saat pengakuan pendapatan. Apabila pengakuan suatu pendapatan ditunda, pembebanan biayanya juga akan ditunda sampai saat diakuinya pendapatan.
  • Prinsip konsistensi (Consistency principle), agar laporan keuangan dapat dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, metode dan prosedur-prosedur yang digunakan dalam proses akuntansi harus diterapkan secara konsisten dari tahun ke tahun. Maka, bila terdapat perbedaan antara suatu pos dalam dua periode, dapat segera diketahui bahwa perbedaan itu bukan selisih akibat penggunaan metode yang berbeda.
  • Prinsip pengungkapan penuh (Full Disciosure Principle), prinsp pengungkapan penuh adalah menyajikan informasi yang lengkap dalm laporan keuangan. Oleh karena informasi yang disajikan  merupakan ringkasan dari transaksi-transaksi dalam satu periode dan juga saldo-saldo dari rekening-rekening tertentu, tidaklah mungkin untuk memasukkan semua informasi-informasi ke dalam laporan keuangan.

Pemakai Informasi Akuntansi

Adapun pihak-pihak yang memerlukan informasi akuntansi, antara lain :

---------------Pihak Intern atau Pimpinan Perusahaan (Manajer)---------------

Bagi manajer perusahaan, informasi akuntansi digunakan untuk :
  1. Mengawasi kegiatan perusahaan.
  2. Menyusun rencana kegiatan perusahaan yang akan datang
  3. Mengukur laba perusahaan dalam periode tertentu
  4. Melindungi arta perusahaan.

---------------Pihak Ekstern-------------------------

  1. Investor atau calon investor
  2. Karyawan
  3. Pemberi pinjaman (Bank)
  4. Pemasok atau kreditur lainnya
  5. Pelanggan
  6. Pemerintah
  7. Masyarakat


BIDANG AKUNTANSI

Sesuai dengan pengelompokan para pemakai kauntansi, bidang-bidang spesialisasi akuntansi dapat dibagi menjadi :

a. Akuntansi Keuangan (Financial Accounting)

          Akuntansi keuangan merupakan bidang akuntasi yang berkaitan dengan masalah pencatatan transaksi-transaksi keuangan dan penyusunan laporan keuangan secara periodik berdasarkan catatan-catatan yang menjadi sumber pencatatan (bukti transaksi).

b. Pemeriksaan Keuangan (Auditing)

          Pemeriksaan keuangan (auditing) merupakan kegiatan pemeriksaan laporan keuangan yang dibuat oleh suatu perusahaan. Pemeriksaan ini dilakukan untuk memberikan kepastian bahwa laporan keuangan yang dibuat oleh pihak perusahaan benar-benar sesuai dengan kondisi sebennarnya dan sesuai dengan prosedur yang ada dalam standar akuntansi keuangan. Pelaksana pemeriksaan disebut auditor, yang bekerja bebas tanpa dipengaruhi oleh kepentingan pihak-pihak tertentu.

c. Akuntansi Biaya (Cost Accounting)

          Akuntansi biaya merupakan bidang akuntansi yang berhubungan dengan perencanaan, penetapan, dan pengendalian biaya selama proses produksi serta penetapan harga pokok dari suatu barang setelah selesai diproduksi. Oleh karena itu, akuntansi biaya biasnya digunakan oleh perusahaan yang kegiatan utamanya memproduksi bahan mentah menjadi barang jadi (perusahaan manuaktur).

d. Akuntansi Pendidikan (Educational Accounting)

          Akuntansi pendidikan merupakan bidang akuntansi yang berhubungan dengan kegiatan pengembangan pendidikan akuntansi.

e. Akuntansi Sosial (Sosial Accounting)

          Akuntansi sosial berhubungan dengan pencatatan dan pelaporan tentang perubahan sosial akibat kemajuan teknologi, ekonomi, dan budaya.

f. Akuntansi Perpajakan (Tax Accounting)

          Akuntansi perpajakan berhubungan dengan maslaah penyusunan surat pemberitahuan pajak tahunan dari suatu perusahaan. Dalam hal ini perlu dipertimbangkan tentang konsekuensi perpajakan dari suatu transaksi usaha. Oleh karena itu, akuntan harus mengikuti perkembangan peraturan perpajakan agar pajak yang dibayar perusahaan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

g. Akuntansi Pemerintahan (Governmental Accounting)

           Akuntansi pemerintahan berhubungan dengan penyajian laporan transaksi di lembaga-lembaga emerintah yang mencakup administrasi keuangan negara, pelaporan, dan pengendalian pengeluaran keuangan negara agar tidak terjadi penyimpangan dari undang-undang dan peraturan yang berlaku.

h. Akuntansi Manajemen (Management Accounting)

         Akuntansi manajemen berhubungan dengan berbagai masalah khusus yang dihadapi manajemen. Akuntansi manajemen merupakan akuntansi yang bertujuan membantu para manajer di setiap tingkatan organisasi, baik dalam menjalankan operasinya sehari-hari maupun dalam merencanakan operasinya pada masa yang akan datang.

i. Akuntansi Anggaran (Budgetary Accounting)

          Akunatansi anggaran berhubungan dengan penyusunan rencana keuangan yang berkaitan dengan kegiatan perusahaan utuk jangka waktu tertentu. elain itu, memberikan analisis tentang data perbandingan dari kegiatan keuangan yang sebenarnya dengan rencana yang telah ditetapkan. Analisis tersebut dibuat berdasarkan pencatatan dan interpretasi data kegiatan keuangan yang telah dilakukan.

j. Sistem Akuntansi (Accounting System)

          Sistem akuntansi merupakan bidang khusus akuntansi dalam pembuatan suatu rencana dan pelaksanaan prosedur-prosedur dalam pengumuman, pencatatan dan pelaporan data keuangan.


PROFESI AKUNTANSI

                           Adapun profesi akuntansi dapat digolongkan sebagai berikut :


Akuntan privat adalah akuntan yang bekerja pada perusahaan etrtentu dan merupakan karyawan perusahaan tersebut.

Akuntan publik atau external accountans adalah akuntan yang bergerak dalam bidang akun publik, yaitu menyerahkan segala macam jasa akuntansi untuk organisasibisnis ataupun nonbisnis. Atas penyerahan asa-jasa itu akuntan publik memperoleh kontrapretasi yang biasa disebut fee.

Akuntan pemerintahan adalah akuntan yang bekerja pada lembaga pemerintah yang bertugas merencanakan, mengawasi, dan mengendalikan penggunaan uang atau kekayaan negara.

Akuntan pendidik adalah akuntan yang bertugas menyampaikan ilmu akuntansi kepada para pelajar dan mahasiswa. Selain itu, akuntan pendidik juga melakukan penelitian-penelitian guna pengembangan ilmu akuntansi.


ETIKA PROFESI AKUNTANSI

Etika profesiona dalam praktik akuntan di Indonesia disebut dengan istilah kode etik, yang dikeluarkan oleh organisasi profesi akuntan yaitu Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Etika profesi seorang akuntan diperlukan untuk mengatur perilaku anggotanya dalam menjalankan praktik profesinya di masyarakat. Adapun etika profesi Ikatan Akuntan Indonesia pada prinsipnya sebagai berikut :
  • tanggungjawab profesi
  • kepentingan publik
  • integritas
  • objektivitas
  • kompetensi dan kehati-hatian profesional
  • kerahasiaan
  • perilaku profesional
  • standar teknis

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »