Metode Penghitungan Pendapatan Nasional dan Pendapatan per Kapita

Metode Penghitungan Pendapatan Nasional dan Pendapatan per Kapita.

Metode Penghitungan Pendapatan Nasional dan Pendapatan per Kapita. Assalamuallaikum teman kali ini kita akan bahas materi ekonomi tentang metode penghitungan pendapatan nasional, pendapatan per kapita, cara menghitung pendapatan nasional, pendapatan nasional dari pendekatan produksi (product approach), rumus atau persamaan penghitungan pendapatan nasional dengan cara pendekatan produksi, pendapatan nasional dari pendekatan pendapatan (income approach) rumus atau persamaan untuk menghitung pendapatan nasional dengan cara pendekatan pendapatan, pendapatan nasional dari pendekatan pengeluaran (expenditure approach), rumus atau persamaan untuk menghitung pendapatan nasional dengan cara pendekatan pengeluaran, pengertian pendapatan per kapita, hubungan pendapatan nasional jumlah penduduk dan pendapatan per kapita, perbandingan pendapatan per kapita indonesia dengan negara lain, usaha meningkatkan pendapatan nasional. METODE PENGHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL Setiap negara akan mewujudkan suatu sistem penghitungan pendapatan nasional yang disebut national income accounting system atau sistem penghitungan pendapatan nasional. Bagaimana caranya menghitung pendpatan nasional? Pendekatan apa saja yang digunakan? Komponen-komponen apa saja yang terlibat dalam penghitungan pendapatan nasional? Pendapatan nasional dapat dihitung sesuai data yang terkumpul dari fakta yang ada di masyarakat. Penghitungan pendapatan nasional harus dilakukan secara cermat dan akurat karena sangat penting artinya bagi masyarakat. Ada tiga pendekatan dalam menghitung pendapatan nasional, yaitu pendekatan produksi, pendekatan pendapatan, dan pendekatan pengeluaran. 1. Pendekatan Nasional dari Pendekatan Produksi (Product Approach) Pendapatan nasional menurut pendekatan produksi adalah jumlah nilai tambah (value added) semua barang dan jasa selama 1 tahun. Barang dan jasa yang dimaksud adalah barang terakhir (final goods) atau barang jadi (finished goods), artinya barang yang langsung dapat diterima konsumen. Sebelumpenghitungan pendapatan nasional dengan cara pendekatan produksi terlebih dahulu perlu diketahui suatu contoh sederhana untuk menghitung nilai tambah. Contoh sederhana penghitungan pendapatan nasional dengan menjumlahkan nilai tambah (value added) sebagai berikut. "Sebuah baju sebelum diproduksi tentu harus dicari bahan bakunya dahulu, yaitu kapas kemudian memproduksi benang dan kain. Apablia penghitungan nilai produk didasarkan pada nilai akhir dari baju, kain, benang dan kapas, maka akan terjadi penghitungan ganda atau double counting karena nilai akhir baju sudah mengandung sebagian nilai akhir kain dan nilai akhir kain juga mengandung sebagian nilai akhir benang." Maka dapat dituliskan rumus atau persamaan untuk menghitung pendapatan nasional dengan cara pendekatan produksi yaitu : NI = n sigma i=1 V A Keterangan : NI : national income (pendapatan nasional) VA : value added (nilai tambah) n : jumlah sektor dlam industri 2. Pendapatan Nasional dari Pendekatan Pendapatan (Income Approach) Ditinjau dari pendekatan, penghitungan pendapatan nasional dilakukan dengan cara mengumpulkan data pendapatan yang diterima oleh rumah tangga keluarga atau dengan cara menjumlahkan pendapatan yang diterima oleh pemilik faktor produksi dalam suatu masyarakat selama 1 tahun. Pendapatan ini berupa sewa, upah dan gaji, bunga, serta laba usaha BACA JUGA : Pendapatan Nasional (Pengertian, Manfaat, Komponen-Komponen Pendapatan Nasional) Lengkap Materi Ekonomi Bab Pendapatan Nasional Rumus atau persamaan untuk menghitung pendapatan nasional dengan cara pendeketan pendapatan. Y = r + w + i + p Keterangan : Y : yearly income (pendapatan nasional) r : rent (sewa), yaitu balas jasa atas faktor produksi tanah w : wages (upah), yaitu balas jasa atas faktor produksi tenaga kerja i : interest (bunga), yaitu balas jasa atas faktor produksi modal p : profit (laba), yaitu balas jasa atas faktor produksi skill 3. Pendapatan Nasional dari Pendekatan Pengeluaran (Expenditure Approach) Ditinjau dari pendekatan pengeluaran, penghitungan pendapatan nasional dengan menjumlahkan seluruh pengeluaran yang dilakukan oleh masyarakat dalam perekonomian sektor konsumen, perusahaan (investasi), pemerintah, dan sektor perdagangan luar negeri. Selain itu, dapat dilakukan dengan cara menjumlahkan seluruh pengeluaran/belanja masyarakat dalam kurun waktu 1 tahun. Empat sektor rumah tangga sebagai pelaku ekonomi yang diunakan sebagai acuan dalam menghitung pengeluaran adalah sebagai berikut: a. rumah tangga konsumen Pada sektor rumah tangga ini, pengeluaran yang dilakukan berupa pembelian barang atau jasa yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan yang biasa disebut dengan konsumsi (C) b. rumah tangga produsen atau perusahaan Pwngwuaran pada rumah tangga ini, dilakukan sebagai pembentukan barang dan jasa yang digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa lebih lanjut atau yang disebut dengan investasi (i) c. rumah tangga pemerintah Pengeluaran investasi oleh pemerintah maupun swasta nantinya oleh pemerintah dimasukkan dalam komponen pembentukan modal tetap domestik bruto dan komponen perubahan stok yang disbut dengan goverment expenditure (G) d. rumah tangga luar negeri atau ekspor bersih (X - M) Pengeluaran untuk rumah tangga ini merupakan selisih dari nilai ekspor terhadap nilai impor yang dilakukan oleh suatu negara dalam kegiatan perdagangan internasional. Rumus atau persamaan untuk menghitung pendapatan nasional dengan cara pendekatan pengeluaran. Y = C + I + G + (X - M) Keterangan : Y : pendapatan nasional C : pengeluaran konsumsi I : investasi G : pengeluaran pemerintah X : ekspor M : impor PENDAPATAN PER KAPITA Pengertian Pendapatan per Kapita Pendapatan per kapita adalah jumlah (nilai) barang dan jasa rata-rata yang tersedia bagi setiap penduduk suatu negara pada suatu periode tertentu. Pendapatan per kapita dapat digunakan untuk membandingkan kesejahteraan atau standar hidup suatu negara dari tahun ke tahun. Pendapatan per kapita menunjukkan pula apakah pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah telah berhasil, berapa besar keberhasilan tersebut, dan akibat apa yang timbul oleh peningkatan terssebut Hubungan Pendapatan Nasional, Jumah Penduduk dan Pendapatan per Kapita Telah kita ketahui bersama bahwa pendapatan per kapita merupakan salah satu komponen penting dalam penentuan tingkat kemakmuran masyarakat suatu bangsa, dan sekarang tentunya telah paham bahwa pendapatan per kapita diperoleh dari pendapatan nasional suatu negara pada tahun tertentu dibagi dengan jumlah penduduk suatu negara pada tahun tersebut. Akan tetapi, seperti yang telah kita bahas sebelumnya pendapatan nasional dapat dilihat dari beberapa pendekatan. Definisi manakah yang mau dipakai bergantung dari negara masing-masing. Penghitungan pendapatan per kapita oleh egara-negara di dunia pada umumnya ada dua macam, yaitu a. Dilihat dari komponen produk domestik bruto (PDB) PDB per kapita = PDB tahun n / Jumlah penduduk tahun n b. Dilihat dari kompnen produk nasional bruto (PNB) PNB per kapita = PNB tahun n / Jumlah penduduk tahun n Kesimpulan bahwa berdasarkan rumus perhitungannya, maka pendapatan nasional (PDB) dan jumlah penduduk merupakan dua hal yang saling memengaruhi pendapatan per kapita. Naik turunnya PDB atau jumlah penduduk akan megakibatkan naik turunnya pendapatan per kapita sehingga kita tidak bisa mengandalkan komponen pendapatan nasonal semata untuk bisa mengetahui kesejahteraan rata-rata penduduk suatu negara. Meskipun pertambahan pendapatan nasional besar tetapi pertambahan penduduknya juga besar, maka pendapatan per kapitanya tetap kecil. Oleh karena itu, agar pendapatan per kapita besar maka kita harus mampu mengendalikan laju pertumbuhan penduduk Perbandingan Pendapatan per Kapita Indonesia dengan Negara Lain Bank dunia telah mengelompokkan seluruh negara di dunia ke dalam empat kelompok berdasarkan tingkat pendapatan per kapita, yaitu sebagai berikut : (Juli 2013) Kelompok negara berpendapatan rendah (low income economies), yaitu negara-negara yang memiliki PDB per kapita sekitar US$1.035 atau kurang. Kelompok negara yang berpendapatan menengah bawa (lower - middle income economies) yaitu negara-negara yang mempunyai PNB per kapita sekitar US$1.036 - US$4.085. Kelompok negara yang berpendapatan menengah atas (upper-middle income economies), yaitu negara-negara yang memiliki PNB per kapita sekitar US$4.086 - US$12.615. Kelompok negara yang berpendapatan tinggi (high income economies), yaitu negara-negara yang mempunyai PNB per kapita sekitar US$12.611 ke atas. Pada kelompok negara-negara ASEAN, ternyata Indonesia (US$3.660) memiliki tingkat pendapatan per kapita menengah jika dibandingkan dengan mayoritas dari delapan negara anggota ASEAN lain. Kita hanya, mampu unggul atas negara Myanmar (US$849), Vietnam (US$1.523), dan Filipina (US$2.462) sampai tahun 2012, meskipun pada era tahun 1995-1996 kita pernah menempati peringkat yang tinggi di kawasan ASEAN, setelah itu masuk dalam kategori kelompok negara manakah Indonesia ? Berdasarkan kriteria di atas, Indonesia masuk dalam kategori kelompok negara berpendapatan menengah ke bawah (lower-middle income). Usaha Menigkatkan Pendapatan Nasional Setelah kita memahami tentang manfaat dan tujuan mempelajari pendapatan nasional, maka tentunya kita memiliki gambaran bagaimana kiat atau usaha yang sesuai untuk meningkatkan pendapatan nasional. Untuk itu, ada beberapa cara yang dianggap cocok antara lain : Membuka dan meningkatkan kesempatan untuk berinvestasi bagi para pemilik modal baik lewat PMDN maupun lewat PMA. Memberikan kesempatan kepada, perusahaan-perusahaan swasta untuk bisa mengembangkan usahanya terciptanya kemajuan ekonomi. Meningkatkan pembangunan nasional di segala bidang, khususnya sektor ekonomi tanpa harus meninggalkan aspek-aspek kepribadian bangsa Meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui peningkatan mutu pendidikan nasional dan pemberian pelatihan-pelatihan Mendorong dan meningkatkan perkembangan industri kecildan rumah tangga sebagai penopang sekaligus mitra bagi pergerakan industri menengah dan industri besar.Assalamuallaikum teman kali ini kita akan bahas materi ekonomi tentang metode penghitungan pendapatan nasional, pendapatan per kapita, cara menghitung pendapatan nasional, pendapatan nasional dari pendekatan produksi (product approach), rumus atau persamaan penghitungan pendapatan nasional dengan cara pendekatan produksi, pendapatan nasional dari pendekatan pendapatan (income approach) rumus atau persamaan untuk menghitung pendapatan nasional dengan cara pendekatan pendapatan, pendapatan nasional dari pendekatan pengeluaran (expenditure approach), rumus atau persamaan untuk menghitung pendapatan nasional dengan cara pendekatan pengeluaran, pengertian pendapatan per kapita, hubungan pendapatan nasional jumlah penduduk dan pendapatan per kapita, perbandingan pendapatan per kapita indonesia dengan negara lain, usaha meningkatkan pendapatan nasional.

METODE PENGHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL

Setiap negara akan mewujudkan suatu sistem penghitungan pendapatan nasional yang disebut national income accounting system atau sistem penghitungan pendapatan nasional. Bagaimana caranya menghitung pendpatan nasional? Pendekatan apa saja yang digunakan? Komponen-komponen apa saja yang terlibat dalam penghitungan pendapatan nasional? Pendapatan nasional dapat dihitung sesuai data yang terkumpul dari fakta yang ada di masyarakat. Penghitungan pendapatan nasional harus dilakukan secara cermat dan akurat karena sangat penting artinya bagi masyarakat.

Ada tiga pendekatan dalam menghitung pendapatan nasional, yaitu pendekatan produksi, pendekatan pendapatan, dan pendekatan pengeluaran.

1.  Pendekatan Nasional dari Pendekatan Produksi (Product Approach)

Pendapatan nasional menurut pendekatan produksi adalah jumlah nilai tambah (value added) semua barang dan jasa selama 1 tahun. Barang dan jasa yang dimaksud adalah barang terakhir (final goods) atau barang jadi (finished goods), artinya barang yang langsung dapat diterima konsumen.

Sebelumpenghitungan pendapatan nasional dengan cara pendekatan produksi terlebih dahulu perlu diketahui suatu contoh sederhana untuk menghitung nilai tambah. Contoh sederhana penghitungan pendapatan nasional dengan menjumlahkan nilai tambah (value added) sebagai berikut.

"Sebuah baju sebelum diproduksi tentu harus dicari bahan bakunya dahulu, yaitu kapas kemudian memproduksi benang dan kain. Apablia penghitungan nilai produk didasarkan pada nilai akhir dari baju, kain, benang dan kapas, maka akan terjadi penghitungan ganda atau double counting karena nilai akhir baju sudah mengandung sebagian nilai akhir kain dan nilai akhir kain juga mengandung sebagian nilai akhir benang."

Maka dapat dituliskan rumus atau persamaan untuk menghitung pendapatan nasional dengan cara pendekatan produksi yaitu :
NI = n sigma i=1  V A

Keterangan :
NI  : national income (pendapatan nasional)
VA : value added (nilai tambah)
n    : jumlah sektor dlam industri

2. Pendapatan Nasional dari Pendekatan Pendapatan (Income Approach)

Ditinjau dari pendekatan, penghitungan pendapatan nasional dilakukan dengan cara mengumpulkan data pendapatan yang diterima oleh rumah tangga keluarga atau dengan cara menjumlahkan pendapatan yang diterima oleh pemilik faktor produksi dalam suatu masyarakat selama 1 tahun. Pendapatan ini berupa sewa, upah dan gaji, bunga, serta laba usaha

BACA JUGA : Pendapatan Nasional (Pengertian, Manfaat, Komponen-Komponen Pendapatan Nasional) Lengkap Materi Ekonomi Bab Pendapatan Nasional

Rumus atau persamaan untuk menghitung pendapatan nasional dengan cara pendeketan pendapatan.
Y = r + w + i + p
Keterangan :
Y  : yearly income (pendapatan nasional)
r    : rent (sewa), yaitu balas jasa atas faktor produksi tanah
w  : wages (upah), yaitu balas jasa atas faktor produksi tenaga kerja
i    : interest (bunga), yaitu balas jasa atas faktor produksi modal
p   : profit (laba), yaitu balas jasa atas faktor produksi skill

3. Pendapatan Nasional dari Pendekatan Pengeluaran (Expenditure Approach)

Ditinjau dari pendekatan pengeluaran, penghitungan pendapatan nasional dengan menjumlahkan seluruh pengeluaran yang dilakukan oleh masyarakat dalam perekonomian sektor konsumen, perusahaan (investasi), pemerintah, dan sektor perdagangan luar negeri. Selain itu, dapat dilakukan dengan cara menjumlahkan seluruh pengeluaran/belanja masyarakat dalam kurun waktu 1 tahun. Empat sektor rumah tangga sebagai pelaku ekonomi yang diunakan sebagai acuan dalam menghitung pengeluaran adalah sebagai berikut:

a. rumah tangga konsumen

Pada sektor rumah tangga ini, pengeluaran yang dilakukan berupa pembelian barang atau jasa yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan yang biasa disebut dengan konsumsi (C)

b. rumah tangga produsen atau perusahaan

Pwngwuaran pada rumah tangga ini, dilakukan sebagai pembentukan barang dan jasa yang digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa lebih lanjut atau yang disebut dengan investasi (i)

c. rumah tangga pemerintah

Pengeluaran investasi oleh pemerintah maupun swasta nantinya oleh pemerintah dimasukkan dalam komponen pembentukan modal tetap domestik bruto dan komponen perubahan stok yang disbut dengan goverment expenditure (G)

d. rumah tangga luar negeri atau ekspor bersih (X - M)

Pengeluaran untuk rumah tangga ini merupakan selisih dari nilai ekspor terhadap nilai impor yang dilakukan oleh suatu negara dalam kegiatan perdagangan internasional.

Rumus atau persamaan untuk menghitung pendapatan nasional dengan cara pendekatan pengeluaran.
Y = C + I + G + (X - M)
Keterangan :
Y  : pendapatan nasional
C  : pengeluaran konsumsi
I   : investasi
G  : pengeluaran pemerintah
X  : ekspor
M  : impor

PENDAPATAN PER KAPITA

Pengertian Pendapatan per Kapita

Pendapatan per kapita adalah jumlah (nilai) barang dan jasa rata-rata yang tersedia bagi setiap penduduk suatu negara pada suatu periode tertentu. Pendapatan per kapita dapat digunakan untuk membandingkan kesejahteraan atau standar hidup suatu negara dari tahun ke tahun. Pendapatan per kapita menunjukkan pula apakah pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah telah berhasil, berapa besar keberhasilan tersebut, dan akibat apa yang timbul oleh peningkatan terssebut

Hubungan Pendapatan Nasional, Jumah Penduduk dan Pendapatan per Kapita

Telah kita ketahui bersama bahwa pendapatan per kapita merupakan salah satu komponen penting dalam penentuan tingkat kemakmuran masyarakat suatu bangsa, dan sekarang tentunya telah paham bahwa pendapatan per kapita diperoleh dari pendapatan nasional suatu negara pada tahun tertentu dibagi dengan jumlah penduduk suatu negara pada tahun tersebut. Akan tetapi, seperti yang telah kita bahas sebelumnya pendapatan nasional dapat dilihat dari beberapa pendekatan. Definisi manakah yang mau dipakai bergantung dari negara masing-masing.

Penghitungan pendapatan per kapita oleh egara-negara di dunia pada umumnya ada dua macam, yaitu
a. Dilihat dari komponen produk domestik bruto (PDB)
PDB per kapita = PDB tahun n / Jumlah penduduk tahun n
b. Dilihat dari kompnen produk nasional bruto (PNB)
PNB per kapita = PNB tahun n / Jumlah penduduk tahun n

Kesimpulan bahwa berdasarkan rumus perhitungannya, maka pendapatan nasional (PDB) dan jumlah penduduk merupakan dua hal yang saling memengaruhi pendapatan per kapita. Naik turunnya PDB atau jumlah penduduk akan megakibatkan naik turunnya pendapatan per kapita sehingga kita tidak bisa mengandalkan komponen pendapatan nasonal semata untuk bisa mengetahui kesejahteraan rata-rata penduduk suatu negara. Meskipun pertambahan pendapatan nasional besar tetapi pertambahan penduduknya juga besar, maka pendapatan per kapitanya tetap kecil. Oleh karena itu, agar pendapatan per kapita besar maka kita harus mampu mengendalikan laju pertumbuhan penduduk

Perbandingan Pendapatan per Kapita Indonesia dengan Negara Lain

Bank dunia telah mengelompokkan seluruh negara di dunia ke dalam empat kelompok berdasarkan tingkat pendapatan per kapita, yaitu sebagai berikut : (Juli 2013)
  • Kelompok negara berpendapatan rendah (low income economies), yaitu negara-negara yang memiliki PDB per kapita sekitar US$1.035 atau kurang.
  • Kelompok negara yang berpendapatan menengah bawa (lower - middle income economies) yaitu negara-negara yang mempunyai PNB per kapita sekitar US$1.036 - US$4.085.
  • Kelompok negara yang berpendapatan menengah atas (upper-middle income economies), yaitu negara-negara yang memiliki PNB per kapita sekitar US$4.086 - US$12.615.
  • Kelompok negara yang berpendapatan tinggi (high income economies), yaitu negara-negara yang mempunyai PNB per kapita sekitar US$12.611 ke atas.
Pada kelompok negara-negara ASEAN, ternyata Indonesia (US$3.660) memiliki tingkat pendapatan per kapita menengah jika dibandingkan dengan mayoritas dari delapan negara anggota ASEAN lain. Kita hanya, mampu unggul atas negara Myanmar (US$849), Vietnam (US$1.523), dan Filipina (US$2.462) sampai tahun 2012, meskipun pada era tahun 1995-1996 kita pernah menempati peringkat yang tinggi di kawasan ASEAN, setelah itu masuk dalam kategori kelompok negara manakah Indonesia ? Berdasarkan kriteria di atas, Indonesia masuk dalam kategori kelompok negara berpendapatan menengah ke bawah (lower-middle income).

Usaha Menigkatkan Pendapatan Nasional

Setelah kita memahami tentang manfaat dan tujuan mempelajari pendapatan nasional, maka tentunya kita memiliki gambaran bagaimana kiat atau usaha yang sesuai untuk meningkatkan pendapatan nasional. Untuk itu, ada beberapa cara yang dianggap cocok antara lain :
  1. Membuka dan meningkatkan kesempatan untuk berinvestasi bagi para pemilik modal baik lewat PMDN maupun lewat PMA.
  2. Memberikan kesempatan kepada, perusahaan-perusahaan swasta untuk bisa mengembangkan usahanya terciptanya kemajuan ekonomi.
  3. Meningkatkan pembangunan nasional di segala bidang, khususnya sektor ekonomi tanpa harus meninggalkan aspek-aspek kepribadian bangsa
  4. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui peningkatan mutu pendidikan nasional dan pemberian pelatihan-pelatihan
  5. Mendorong dan meningkatkan perkembangan industri kecildan rumah tangga sebagai penopang sekaligus mitra bagi pergerakan industri menengah dan industri besar.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »