PERGELARAN TARI (Pengertian, Teknik dan Prosedur, Unsur Pendukung, Hal yang Perlu Dipersiapkan) Lengkap

 PERGELARAN TARI (Pengertian, Teknik dan Prosedur, Unsur Pendukung, Hal yang Perlu Dipersiapkan) Lengkap

PENGERTIAN PERGELARAN Pergelaran karya seni tari merupakan pertunjukan atau penyajian tari yang ditujukan kepada orang lain atau penonton. Pergelaran tari di sekolah menjadi proses belajar siswa dalam mengekspresikan pikiran dan perasaannya serta keterampilan dan bakat lewat gerak. Pergelaran seni sering di dukung dengan cabang seni yang lain untuk mendapatkan sajian pergelaran tari yang indah dan memukau. Bagi penonton, pergelaran seni dapat dijadikan sebagai kegiatan apresiasi untuk mengembangkan kreativitas. TEKNIK DAN PROSEDUR PERGELARAN TARI Teknik dan prosedur dalam pergelaran harus dilaksanakan melalui tahapan yang panjang untuk mendapatkan hasil sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Tahapan tersebut mulai dari perencanaan matang. Diperlukan strategi khusus agar penyelenggaraan pergelaran tersebut tetap dapat diminati dan dinikmati oleh penonton. Susunan acara yang dibuat jangan monoton karena akan membuat penonton bosan. Hal yang perlu diperhatikan dan dipersiapkan adalah pemilihan materi tari serta penyajian tarinya ditarikan secara tunggal, berpasangan atau kelompok. Maka, susunan tarian tersebut harus ditata dan diperhatikan pula unsur yang lain, seperti irma (ritme), iringan, tata busana dan tata ruas, tempat serta tema. Berikut langkah-langkah dalam menyelenggarakan pergelaran tari : 1. Menyusun Acara Pergeleran Pergelaran tari dimulai dari pemilihan materi yang sesuai dengan tujuan diadakannya pergelaran tersebut, serta audiens atau penonton yang hadir 2. Menata Ruangan Pergelaran Menata ruang pergelaran tidak dapat dilakukan secara asal-asalan. Artinya, tata ruang pentas untuk tari tunggal, berpasngan, dan kelompok tentu berbeda penanganannya. 3. Menampilkan Tari Kelompok atau Berpasangan Pentas di atas panggung pada hakikatnya adalah mengadakan taap muka dengan penonton. Saat menari di atas panggung penari harus menguasai dan menghayati semua tokoh yang tengah diperankan. Hal-hal lain yang patut dipikirkan dalam mempersiapkan sebuah pergelaran tari adalah masalah biaya, lokasi, segmen penonton, waktu penyelenggaraan dan jaminan keamanan. Berikut hal-hal yang dibutuhkan dalam sebuah pergelaran tari. 1. Perangkat Keras a. Panggung, yaitu semua tempat yang digunakan untuk melakukan aktivitas seni oleh para pemain. b. Lampu/lighting, yaitu persoalan penerangan atau pencahayaan untuk menghasilkan kesan dalam sebuah panggung c. Tempat penonton, yaitu lokasi atau tempat duduk penonton yang akan menonton sebuah pertunjukan. d. Aksesoris, yaitu segala sesuatu yang digunakan untuk menyemarakan pentas/panggung. Penggunaan aksesoris berdasarkan kebutuhan, tema, atau konteks pertunjukan. 2. Perangkat Lunak a. SDM (pemain/penari, pelatih dan panitia/event organizer) 1) Pemain mutlak diperlukan dalam sebuah pertunjukan. Pemilihan pemain didasarkan pada kebutuhan pentas dengan memperhitungkan kesesuaian antara kemampuan dan peran yang akan ditampilkan. 2) Tanpa kehadiran seorang pelaih maka sebuah pertunjukan tidak dapat dijamin kualitasnya. 3) Panitia/event organizer adalah kelompok orang yang merencanakan dan mengatur jalannya pertunjukan. Seorang panitia bertugas mencarikan dana, sedangkan EO membuat perencanaan pergelaran secara profesional sehingga hasilnya maksimal. b. Patron (donator, pelindung, wali kelas, kepala sekolah dan pejabat pemerintah) 1) Donatur adalah individu atau lembaga yang berperan penting dalam penyediaan dana. Untuk menggai dana diperlukan pengalaman dan jaringan yang luas. Peran penggalang dana merupakan ujung tombak pengumpul dana. 2) Pelindung adalah seseorang yang dianggap mampu memberikan rasa tenang dan aman kepada seluruh personal yang terlibat dalam sebuah pertunjukan. Pelindung bida tokoh penting di sekolah dan di masyarakat, pejabat pemerintah, maupun keamanan. UNSUR PENDUKUNG PERGELARAN TARI Seni tari merupakan seni yang kompleks, artinya seni tari tidak dapat berdiri sendiri, sehingga membutuhkan kehadiran unsur seni yang lainnya yang mendukung pergelaran seni tari. Maka, tari akan mempunyai daya tarik dan pesona guna mendapatkan perhatian dan kesan bagi penonton yang menikmatinya. Unsur pendukung dalam pergeleran seni tari yaitu gerak, musik iringan, tema, tata rias dan kostum, pola lantai, tempat/pentas, serta lighting. Peran cabang seni yang lain memberikan kekuatan pada kadar estetis dan penampilan karya seni tari. Seni tari berhubungan dengan cabang seni yang lain yaitu seni rupa, seni musik, dan seni drama/teater. PERGELARAN SENI TARI Kegiatan pergelaran tari di sekolah merupakan bentuk kegiatan yang dapat memperdalam pengalaman siswa dalam hal kreativitas, kemampuan musikal, tanggung jawab dan pengenalan jati diri terutama dalam hal karya seni. Kesuksesan sebuah pertunjukan tidak lepas bagaimana pertunjukan tersebut dipersiapkann secara matang dan sungguh-sungguh atau tidak. Berikut hal-hal yang perlu dilakukan untuk mempersiapkan pertunjukan tari. 1. Pembentukan Panitia Panitia merupakan suatu kelompok dalam mengelola pelaksanaan terhadap bentuk kegiatan. Panitia terbagi menjadi dua, yaitu : a. Steering committee (panitia pengarah) sebagai penasihat dan pemberi petunjuk kepada kelompok bawahannya dalam menjalankan tugas. b. Organizing committee (panitia pelaksana) mempunyai tugas melaksanakan segala sesuatu yang berhubungan dengan pelaksanaan di lapangan. Panitia dalam pergelaran tari terdiri dari dua tim, yaitu tim produksi dan tim artistik. Tim produksi bertugas mengelola pergelaran, sedangkan tim artistik bertugas dalam menciptakan karya seni sesuai degan tema dan tujuan pergelaran. Tim produksi terdiri dari : pimpinan produksi, sekretaris produksi, bendahara, seksi dokumentasi, seksi publikasi, seksi pendanaan, ticketing, house manajer, keamaan, akomodasi, konsumsi, transportasi, seksi gedung. Tim artistik : sutradara/koreografer, pimpinan artistik/art director, stage manajer, penata panggung/scenery, penata cahaya, penata rias dan busana, penata suara, penata musik/ sound 2. membuka proposal kegiatan Kerangka format proposal yang digunakan dalam pergelaran tari yaitu : kerangka proposal : nama kegiatan, latar belakang, dasar pemikiran, pelaksanaan, pelaksana/susunan panitia, anggaran, susunan acara, penutup. 3. Menyusun Jadwal Kegiatan Jadwal kegiatan dibuat agar kegiatan dapat terlaksana dengan efektif, efisien, baik dan bermutu. Penjadwalan kegiatan meliputi : a. menentukan tema tari dan sinopsis b. eksplorasi gerak c. eksplorasi musik d. membuat pola santai e. membuat set panggung dan tata lampu f. gabungan gerak dan musik g. berlatih ekspresi h. gladi kotor i. gladi bersih j. pergelaran Pergelaran karya tari merupakan media untuk mengomunikasikan karya seni terhadap orang lain. Hal yang perlu dipertimbangkan dalam penyusunan pergelaran karya tari, yaitu waktu pergelaran, sambutan-sambutan dan MC. Selanjutnya, yang perlu diperhatikan juga adalah menata ruang pergelaran yaitu penataan ruang panggung dan menata ruang penonton. Tahap berikut nya yang harus diperhatikan juga adalah tata tertib penonton dan pelaksanaan pergelaran.


PENGERTIAN PERGELARAN

Pergelaran karya seni tari merupakan pertunjukan atau penyajian tari yang ditujukan kepada orang lain atau penonton. Pergelaran tari di sekolah menjadi proses belajar siswa dalam mengekspresikan pikiran dan perasaannya serta keterampilan dan bakat lewat gerak. Pergelaran seni sering di dukung dengan cabang seni yang lain untuk mendapatkan sajian pergelaran tari yang indah dan memukau. Bagi penonton, pergelaran seni dapat dijadikan sebagai kegiatan apresiasi untuk mengembangkan kreativitas.

TEKNIK DAN PROSEDUR PERGELARAN TARI

Teknik dan prosedur dalam pergelaran harus dilaksanakan melalui tahapan yang panjang untuk mendapatkan hasil sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Tahapan tersebut mulai dari perencanaan matang. Diperlukan strategi khusus agar penyelenggaraan pergelaran tersebut tetap dapat diminati dan dinikmati oleh penonton. Susunan acara yang dibuat jangan monoton karena akan membuat penonton bosan.
Hal yang perlu diperhatikan dan dipersiapkan adalah pemilihan materi tari serta penyajian tarinya ditarikan secara tunggal, berpasangan atau kelompok. Maka, susunan tarian tersebut harus ditata dan diperhatikan pula unsur yang lain, seperti irma (ritme), iringan, tata busana dan tata ruas, tempat serta tema.

Berikut langkah-langkah dalam menyelenggarakan pergelaran tari :
1. Menyusun Acara Pergeleran
Pergelaran tari dimulai dari pemilihan materi yang sesuai dengan tujuan diadakannya pergelaran   tersebut, serta audiens atau penonton yang hadir
2. Menata Ruangan Pergelaran
Menata ruang pergelaran tidak dapat dilakukan secara asal-asalan. Artinya, tata ruang pentas untuk tari tunggal, berpasngan, dan kelompok tentu berbeda penanganannya.
3. Menampilkan Tari Kelompok atau Berpasangan
Pentas di atas panggung pada hakikatnya adalah mengadakan taap muka dengan penonton. Saat menari di atas panggung penari harus menguasai dan menghayati semua tokoh yang tengah diperankan.

Hal-hal lain yang patut dipikirkan dalam mempersiapkan sebuah pergelaran tari adalah masalah biaya, lokasi, segmen penonton, waktu penyelenggaraan dan jaminan keamanan.
Berikut hal-hal yang dibutuhkan dalam sebuah pergelaran tari.
1. Perangkat Keras
a. Panggung, yaitu semua tempat yang digunakan untuk melakukan aktivitas seni oleh para pemain.
b. Lampu/lighting, yaitu persoalan penerangan atau pencahayaan untuk menghasilkan kesan dalam sebuah panggung
c. Tempat penonton, yaitu lokasi atau tempat duduk penonton yang akan menonton sebuah pertunjukan.
d. Aksesoris, yaitu segala sesuatu yang digunakan untuk menyemarakan pentas/panggung. Penggunaan aksesoris berdasarkan kebutuhan, tema, atau konteks pertunjukan.
2. Perangkat Lunak
a. SDM (pemain/penari, pelatih dan panitia/event organizer)
1) Pemain mutlak diperlukan dalam sebuah pertunjukan. Pemilihan pemain didasarkan pada kebutuhan pentas dengan memperhitungkan kesesuaian antara kemampuan dan peran yang akan ditampilkan.
2) Tanpa kehadiran seorang pelaih maka sebuah pertunjukan tidak dapat dijamin kualitasnya.
3) Panitia/event organizer adalah kelompok orang yang merencanakan dan mengatur jalannya pertunjukan. Seorang panitia bertugas mencarikan dana, sedangkan EO membuat perencanaan pergelaran secara profesional sehingga hasilnya maksimal.

b. Patron (donator, pelindung, wali kelas, kepala sekolah dan pejabat pemerintah)
1) Donatur adalah individu atau lembaga yang berperan penting dalam penyediaan dana. Untuk menggai dana diperlukan pengalaman dan jaringan yang luas. Peran penggalang dana merupakan ujung tombak pengumpul dana.
2) Pelindung adalah seseorang yang dianggap mampu memberikan rasa tenang dan aman kepada seluruh personal yang terlibat dalam sebuah pertunjukan. Pelindung bida tokoh penting di sekolah dan di masyarakat, pejabat pemerintah, maupun keamanan.

UNSUR PENDUKUNG PERGELARAN TARI

Seni tari merupakan seni yang kompleks, artinya seni tari tidak dapat berdiri sendiri, sehingga membutuhkan kehadiran unsur seni yang lainnya yang mendukung pergelaran seni tari. Maka, tari akan mempunyai daya tarik dan pesona guna mendapatkan perhatian dan kesan bagi penonton yang menikmatinya. Unsur pendukung dalam pergeleran seni tari yaitu gerak, musik iringan, tema, tata rias dan kostum, pola lantai, tempat/pentas, serta lighting.
Peran cabang seni yang lain memberikan kekuatan pada kadar estetis dan penampilan karya seni tari. Seni tari berhubungan dengan cabang seni yang lain yaitu seni rupa, seni musik, dan seni drama/teater.

PERGELARAN SENI TARI

Kegiatan pergelaran tari di sekolah merupakan bentuk kegiatan yang dapat memperdalam pengalaman siswa dalam hal kreativitas, kemampuan musikal, tanggung jawab dan pengenalan jati diri terutama dalam hal karya seni. Kesuksesan sebuah pertunjukan tidak lepas bagaimana pertunjukan tersebut dipersiapkann secara matang dan sungguh-sungguh atau tidak. Berikut hal-hal yang perlu dilakukan untuk mempersiapkan pertunjukan tari.

1. Pembentukan Panitia

Panitia merupakan suatu kelompok  dalam mengelola pelaksanaan terhadap bentuk kegiatan. Panitia terbagi menjadi dua, yaitu :
a. Steering committee (panitia pengarah) sebagai penasihat dan pemberi petunjuk kepada kelompok bawahannya dalam menjalankan tugas.
b. Organizing committee (panitia pelaksana) mempunyai  tugas melaksanakan segala sesuatu yang berhubungan dengan pelaksanaan di lapangan.

Panitia dalam pergelaran tari terdiri dari dua tim, yaitu tim produksi dan tim artistik. Tim produksi bertugas mengelola pergelaran, sedangkan tim artistik bertugas dalam menciptakan karya seni sesuai degan tema dan tujuan pergelaran.
 Tim produksi terdiri dari : pimpinan produksi, sekretaris produksi, bendahara, seksi dokumentasi, seksi publikasi, seksi pendanaan, ticketing, house manajer, keamaan, akomodasi, konsumsi, transportasi, seksi gedung.
Tim artistik : sutradara/koreografer, pimpinan artistik/art director, stage manajer, penata panggung/scenery, penata cahaya, penata rias dan busana, penata suara, penata musik/ sound


2. membuka proposal kegiatan

Kerangka format proposal yang digunakan dalam pergelaran tari yaitu :
kerangka proposal : nama kegiatan, latar belakang, dasar pemikiran, pelaksanaan, pelaksana/susunan panitia, anggaran, susunan acara, penutup.

3. Menyusun Jadwal Kegiatan

Jadwal kegiatan dibuat agar kegiatan dapat terlaksana dengan efektif, efisien, baik dan bermutu. Penjadwalan kegiatan meliputi :
a. menentukan tema tari dan sinopsis
b. eksplorasi gerak
c. eksplorasi musik
d. membuat pola santai
e. membuat set panggung dan tata lampu
f. gabungan gerak dan musik
g. berlatih ekspresi
h. gladi kotor
i. gladi bersih
j. pergelaran

Pergelaran karya tari merupakan media untuk mengomunikasikan karya seni terhadap orang lain. Hal yang perlu dipertimbangkan dalam penyusunan pergelaran karya tari, yaitu waktu pergelaran, sambutan-sambutan dan MC. Selanjutnya, yang perlu diperhatikan juga adalah menata ruang pergelaran yaitu penataan ruang panggung dan menata ruang penonton. Tahap berikut nya yang harus diperhatikan juga adalah tata tertib penonton dan pelaksanaan pergelaran.

KRITIK MUSIK (Pengertian, jenis-jenis, langkah-langkah penulisan, cara membuat laporan kritik musik) Lengkap

KRITIK MUSIK (Pengertian, jenis-jenis, langkah-langkah penulisan, cara membuat laporan kritik musik) Lengkap.


 Assalamuallaikum teman-teman. Kali ini kita akan bahas tentang kritik musik. Apa itu kritik musik ? Pengertian kritik musik, jenis-jenis kritik musik- langkah-langkah penulisan kritik musik, dan cara membuat laporan kritik musik lengkap. Mari kita simak bersama-sama.   PENGERTIAN KRITIK MUSIK  Kurangnya informasi tentang berbagai objek seni dan persoalannya serta ketidaktahuan dan kurangnya wawasan terhadap objek seni, membuat masyarakat kurang tertarik untuk menyaksikan berbagai pertunjukan yang digelar oleh berbagai kalangan penggerak seni. Di sinilah perlunya kritik seni bagi masyarakat, masyarakat perlu diberi pemahaman tentang seni dan perkembangannya. Untuk membantu masyarakat dalam memahami seni, kebutuhan tetang kritik seni dirasa sangat penting sebagai salah satu media informatif. Kritik yang dibutuhkan bukan berarti kritik yang asal-asalan, tetapi kritik yang tajam dan cerdas. Kritik bukan saja sebagai penilaian bagus dan tidak bagus. Kritik dapat dikategorikan ke dalam berbagai fungsi. Fungsi kritik seni adalah sebagai penilaian atas nilai seni, sebagai informasi karena hasil kritikan perlu diinformasikan ke segala lapisan. Selanjutnya sebagai motivasi, objek kritikan perlu dimotivasi agar tunas-tunas muda sebagai aset kesenian tidak mati begitu saja.  Pengertian kritik menurut KBBI adalah kecaman atau anggapan, atau kupasan kadang-kadang disertai uraian dan pertimbangan baik buruk terhadap suatu hasil karya, pendapat, dan sebagainya. Berdasarkan pengertian tersebut, kritik musik dalam pertunjukan seni dapat diartikan sebagai pertimbangan baik buruk terhadap kemampuan seseorang atau kelompk dalam memproduksi musik/lagu atau karya musik dalam pertunjukan seni. Dengan kata lain, kritik musik dalam pertunjukan seni memperlihatkan objek dari kritik dan ekspresi. Seorang kritikus harus memiliki beberapa kemampuan dan pengalaman dasar seperti : 1. Mengobservasi atau mnegamati suatu lagu dengan teliti 2. Mendengarkan dan mengetahui lagu dari beragam genre musik, seperti pop, jaz, klasik barat, keroncong, dangdut, tradisi dan lain-lain. 3. Memiliki wawasan untuk memahami bagaimana suatu lagu atau musik sebaiknya dihasilkan oleh musisi (penyanyi atau pemain musik), sehingga terdengar lebih menarik bagi penonton atau pendengar.  JENIS KRITIK MUSIK DALAM PEMBELAJARAN Ada empat jenis kritik yaitu kritik jurnalistik, pedagogis, ilmiah, dan populer. Di antara keempat jenis kritik tersebut, dalam pembelajaran kritik musik yang digunakan adalah kritik pedagogis. Objek kritik ini adalah karya musik para siswa, baik yang dimainkan/dinyanyikan secara individual/solo maupun kelompok. Tujuan dari kritik pedagogis adalah memotivasi bakat dan potensi siswa di sekolah. Kritik pedagogis penting untuk dipahami siswa karena materi tersebut merupakan bagian dari proses pembalajaran musik di sekolah, seperti halnya kalian mempelajari konsep-konsep musik, permainan musik dan pertunjukan musik. Sebagai bagian dari proses pembelajaran, di satu sisi kritik pedagogis bertujuan membuat siswa yang dikritik mengetahui kekurangannya dalam bermain musik dan memahami penyebab kekurangan itu terjadi. Selain itu, kritik pedadogis bertujuan memberi pengalaman pada siswa yang dikritik maupun siswa yang mengkritik untuk belajar berargumentasi atau berani mengemukakan pandangannya tentang musik atau lagu. Melalui pemahaman tentang kritik pedagogis, seorang siswa tidak hanya dapat menilai hasil karya musik siswa lain dengan mengatakan benar atau salah, bagus atau tidak bagus saja, tetapi siswa tersebut dapat memberi penjelasan atas penilaiannya tersebut sebagai upaya untuk memotivasi bakat dan potensi siswa lain. Upaya itu akan menjadi lebih baik apabila siswa yang memberi kritik juga dapat memberi masukan atau input kepada siswa yang dikritik.  LANGKAH-LANGKAH PENULISAN KRITIK MUSIK Kritik musik adalah memberikan penilaian dari aspek nilai keindahan (estetis) terhadap penyajian musik tersebut. Hal yang mewujudkan kaidah keindahan musikal dalam karya musik sebagai berikut : 1. Pengolahan bunyi dan berbagai parameter dasar musik lainnya. 2. Pengolahan waktu dan diam di dalam musik 3. Aspek harmonisasi 4. Kedinamisan karya 5. Aspek instrumentasi dan struktur komposisi  Selain nilai keindahan, juga dapat dinilai dengan mengamati keunikan penyajian musik tersebut. Hal-hal yang harus diperhatikan untuk mengamati keunikan sebuah karya seni, yaitu sebagai berikut : 1. Apakah ide karya asli dari komponis dan belum pernah ada yang serupa. 2. Penggunaan alat musik memiliki keunikan tersendiri dibanding dengan kelaziman cara permainan. 3. Apakah ditemukan perkembangan dan perluasan instrumentasinya. 4. Apakah karya yang dibuat mampu membuat bahan apresiasi yang menarik bagi penonton.  Nilai lain yang berkaitan dengan segi nonteknis dalam penyajian musik adalah nilai kaitannya dengan fungsi penyajian musik tersebut, seperti nilai ritual, nilai ekonom, nilai sosial dan lain-lain. Dalam prosesnya, kritik musik dapat dibagi menjadi lima tahap, yaitu pendahuluan, deskripsi, analisis formal, interprestasi dan evaluasi.  MENGOMUNIKASIKAN KRITIK MUSIK Kritik musik dapat dikomunikasikan melalui tulisan maupun lisan. Dalam tulisan, kritik musik dilakukan dengan menuliskan ketiga langkah penulisan kritik musik, yaitu deskripsi, analisis dan interpretasi. Langkah pertama dalam usaha mengkomunikasikan musik adalah mengunjungi suatu pertunjukan atau konser musik, kemudian menyimak dan memahami musik yang akan dimainkan dalam pertunjukan atau konser tersebut. Langkah selanjutnya membuat catatan-catatan tentang pertunjukan musik itu yang kalian pandang penting. Setelah itu, membuat laporan tulisan yang terdiri dari sebagai berikut. 1. PENDAHULUAN Pada bagian ini kemukakan latar belakang kritik yang berhubungan dengan pengalaman setelah menyaksikan suatu konser musik. Untuk itu, pilihlah genre musik yang kalian kuasai. Kalian berperan sebagai pendengar, bukan pemain. 2. DESKRIPSI Pada bagian ini dituliskan seluruh informasi tentang penyelenggaraan pertunjukan atau konser musik tersebut misalnya menulis tanggal, waktu dan lokasi pertunjukan, pemain musiknya, yang kalian saksikan dalam pertunjukan tersebut, jenis atau genre musik yang dimainkan, kondisi akustik ruang pertunjukan, tata panggung dan sebagainya yang dapat kalian amati secara konkret. 3. ANALISIS FORMAL Pada bagian ini fokuskan pada musik yang dimainkan. Amatilah cara pemain musik memainkan karya-karya musik atau lagu mereka, seperti kemampuan musikal masing-masing pemain dalam memainkan musik, mengekspresikan musik, menginterpretasikan musik, keharmonisan dan keseimbangan permainan musik, pengalimatan (frasering) lagu, intonasi, dan lain-lain. 4. INTERPRETASI Pada bagian ini berisi analisis pemaknaan musik atau kagu yang dimainkan dalam pertunjukan musik tersebut. Pemaknaan musik membutuhkan pemahaman yang cukup  dalam tentang musik, pencipta, nilai-nilai estetik, dan pemahaman budaya yang terjadi ketika karya musik dihasilkan. Untuk itu, dituntut memiliki beragam referensi yang diperoleh dari beragam sumber untuk melengkapi pengetahuan yang kalian miliki sebagai upaya untuk mengungkapkan makna dari musik yang dimainkan. 5. EVALUASI Pada bagian ini berisi penilaian terhadap pertunjukan atau konser musik yang disaksikan. Namun, penilaian yang dituliskan bukan berupa penilaian pribadi atau subjektif, tetapi dilandaskan pada analisis dan interpretasi pada tahap sebelumnya.

 Assalamuallaikum teman-teman. Kali ini kita akan bahas tentang kritik musik. Apa itu kritik musik ? Pengertian kritik musik, jenis-jenis kritik musik- langkah-langkah penulisan kritik musik, dan cara membuat laporan kritik musik lengkap. Mari kita simak bersama-sama.

PENGERTIAN KRITIK MUSIK



Kurangnya informasi tentang berbagai objek seni dan persoalannya serta ketidaktahuan dan kurangnya wawasan terhadap objek seni, membuat masyarakat kurang tertarik untuk menyaksikan berbagai pertunjukan yang digelar oleh berbagai kalangan penggerak seni. Di sinilah perlunya kritik seni bagi masyarakat, masyarakat perlu diberi pemahaman tentang seni dan perkembangannya. Untuk membantu masyarakat dalam memahami seni, kebutuhan tetang kritik seni dirasa sangat penting sebagai salah satu media informatif. Kritik yang dibutuhkan bukan berarti kritik yang asal-asalan, tetapi kritik yang tajam dan cerdas.
Kritik bukan saja sebagai penilaian bagus dan tidak bagus. Kritik dapat dikategorikan ke dalam berbagai fungsi. Fungsi kritik seni adalah sebagai penilaian atas nilai seni, sebagai informasi karena hasil kritikan perlu diinformasikan ke segala lapisan. Selanjutnya sebagai motivasi, objek kritikan perlu dimotivasi agar tunas-tunas muda sebagai aset kesenian tidak mati begitu saja.

Pengertian kritik menurut KBBI adalah kecaman atau anggapan, atau kupasan kadang-kadang disertai uraian dan pertimbangan baik buruk terhadap suatu hasil karya, pendapat, dan sebagainya. Berdasarkan pengertian tersebut, kritik musik dalam pertunjukan seni dapat diartikan sebagai pertimbangan baik buruk terhadap kemampuan seseorang atau kelompk dalam memproduksi musik/lagu atau karya musik dalam pertunjukan seni. Dengan kata lain, kritik musik dalam pertunjukan seni memperlihatkan objek dari kritik dan ekspresi.
Seorang kritikus harus memiliki beberapa kemampuan dan pengalaman dasar seperti :
1. Mengobservasi atau mnegamati suatu lagu dengan teliti
2. Mendengarkan dan mengetahui lagu dari beragam genre musik, seperti pop, jaz, klasik barat, keroncong, dangdut, tradisi dan lain-lain.
3. Memiliki wawasan untuk memahami bagaimana suatu lagu atau musik sebaiknya dihasilkan oleh musisi (penyanyi atau pemain musik), sehingga terdengar lebih menarik bagi penonton atau pendengar.

JENIS KRITIK MUSIK DALAM PEMBELAJARAN
Ada empat jenis kritik yaitu kritik jurnalistik, pedagogis, ilmiah, dan populer. Di antara keempat jenis kritik tersebut, dalam pembelajaran kritik musik yang digunakan adalah kritik pedagogis. Objek kritik ini adalah karya musik para siswa, baik yang dimainkan/dinyanyikan secara individual/solo maupun kelompok. Tujuan dari kritik pedagogis adalah memotivasi bakat dan potensi siswa di sekolah. Kritik pedagogis penting untuk dipahami siswa karena materi tersebut merupakan bagian dari proses pembalajaran musik di sekolah, seperti halnya kalian mempelajari konsep-konsep musik, permainan musik dan pertunjukan musik. Sebagai bagian dari proses pembelajaran, di satu sisi kritik pedagogis bertujuan membuat siswa yang dikritik mengetahui kekurangannya dalam bermain musik dan memahami penyebab kekurangan itu terjadi. Selain itu, kritik pedadogis bertujuan memberi pengalaman pada siswa yang dikritik maupun siswa yang mengkritik untuk belajar berargumentasi atau berani mengemukakan pandangannya tentang musik atau lagu. Melalui pemahaman tentang kritik pedagogis, seorang siswa tidak hanya dapat menilai hasil karya musik siswa lain dengan mengatakan benar atau salah, bagus atau tidak bagus saja, tetapi siswa tersebut dapat memberi penjelasan atas penilaiannya tersebut sebagai upaya untuk memotivasi bakat dan potensi siswa lain. Upaya itu akan menjadi lebih baik apabila siswa yang memberi kritik juga dapat memberi masukan atau input kepada siswa yang dikritik.

LANGKAH-LANGKAH PENULISAN KRITIK MUSIK
Kritik musik adalah memberikan penilaian dari aspek nilai keindahan (estetis) terhadap penyajian musik tersebut. Hal yang mewujudkan kaidah keindahan musikal dalam karya musik sebagai berikut :
1. Pengolahan bunyi dan berbagai parameter dasar musik lainnya.
2. Pengolahan waktu dan diam di dalam musik
3. Aspek harmonisasi
4. Kedinamisan karya
5. Aspek instrumentasi dan struktur komposisi

Selain nilai keindahan, juga dapat dinilai dengan mengamati keunikan penyajian musik tersebut. Hal-hal yang harus diperhatikan untuk mengamati keunikan sebuah karya seni, yaitu sebagai berikut :
1. Apakah ide karya asli dari komponis dan belum pernah ada yang serupa.
2. Penggunaan alat musik memiliki keunikan tersendiri dibanding dengan kelaziman cara permainan.
3. Apakah ditemukan perkembangan dan perluasan instrumentasinya.
4. Apakah karya yang dibuat mampu membuat bahan apresiasi yang menarik bagi penonton.

Nilai lain yang berkaitan dengan segi nonteknis dalam penyajian musik adalah nilai kaitannya dengan fungsi penyajian musik tersebut, seperti nilai ritual, nilai ekonom, nilai sosial dan lain-lain. Dalam prosesnya, kritik musik dapat dibagi menjadi lima tahap, yaitu pendahuluan, deskripsi, analisis formal, interprestasi dan evaluasi.

MENGOMUNIKASIKAN KRITIK MUSIK
Kritik musik dapat dikomunikasikan melalui tulisan maupun lisan. Dalam tulisan, kritik musik dilakukan dengan menuliskan ketiga langkah penulisan kritik musik, yaitu deskripsi, analisis dan interpretasi. Langkah pertama dalam usaha mengkomunikasikan musik adalah mengunjungi suatu pertunjukan atau konser musik, kemudian menyimak dan memahami musik yang akan dimainkan dalam pertunjukan atau konser tersebut. Langkah selanjutnya membuat catatan-catatan tentang pertunjukan musik itu yang kalian pandang penting. Setelah itu, membuat laporan tulisan yang terdiri dari sebagai berikut.
1. PENDAHULUAN
Pada bagian ini kemukakan latar belakang kritik yang berhubungan dengan pengalaman setelah menyaksikan suatu konser musik. Untuk itu, pilihlah genre musik yang kalian kuasai. Kalian berperan sebagai pendengar, bukan pemain.
2. DESKRIPSI
Pada bagian ini dituliskan seluruh informasi tentang penyelenggaraan pertunjukan atau konser musik tersebut misalnya menulis tanggal, waktu dan lokasi pertunjukan, pemain musiknya, yang kalian saksikan dalam pertunjukan tersebut, jenis atau genre musik yang dimainkan, kondisi akustik ruang pertunjukan, tata panggung dan sebagainya yang dapat kalian amati secara konkret.
3. ANALISIS FORMAL
Pada bagian ini fokuskan pada musik yang dimainkan. Amatilah cara pemain musik memainkan karya-karya musik atau lagu mereka, seperti kemampuan musikal masing-masing pemain dalam memainkan musik, mengekspresikan musik, menginterpretasikan musik, keharmonisan dan keseimbangan permainan musik, pengalimatan (frasering) lagu, intonasi, dan lain-lain.
4. INTERPRETASI
Pada bagian ini berisi analisis pemaknaan musik atau kagu yang dimainkan dalam pertunjukan musik tersebut. Pemaknaan musik membutuhkan pemahaman yang cukup  dalam tentang musik, pencipta, nilai-nilai estetik, dan pemahaman budaya yang terjadi ketika karya musik dihasilkan. Untuk itu, dituntut memiliki beragam referensi yang diperoleh dari beragam sumber untuk melengkapi pengetahuan yang kalian miliki sebagai upaya untuk mengungkapkan makna dari musik yang dimainkan.
5. EVALUASI
Pada bagian ini berisi penilaian terhadap pertunjukan atau konser musik yang disaksikan. Namun, penilaian yang dituliskan bukan berupa penilaian pribadi atau subjektif, tetapi dilandaskan pada analisis dan interpretasi pada tahap sebelumnya.

Pengertian, Jenis, Teknik, Prosedur dan Evaluasi Pertunjukan Musik Lengkap

Pengertian, Jenis, Teknik, Prosedur dan Evaluasi Pertunjukan Musik Lengkap


PENGERTIAN PERTUNJUKAN MUSIK Pertunjukan seni musik adalah suatu upaya untuk mengungkapkan perasaan melalui komposisi keindahan suara manusia dan harmonisasi alat musik yang diciptakan oleh para pencipta lagu untuk memuaskan selera populer masyarakat. Istilah lain dari pergelara adalah pertunjukan, yaitu suatu kegiatan yang mendapatkan tanggapan dan penilaian. Berdasarkan subjek pengisi dan penonton kegiatan, ada dua tujuan yang terkandung di dalam kegiatan pergelaran tersebut, antara lain tujuan makro yaitu sebagai hiburan bagi masyarakat umum atau khalayak ramai, dan tujuan mikro yaitu sebagai sarana evaluasi terhadap kegiatan pembelajaran seni musik (kesenian) di sekolah. Selain memiliki tujuan, pergelaran seni musik juga memiliki beberapa fungsi, antara lain media pengembangan bakat, media komunikasi, media ekspresi diri dan media apresiasi.  TEKNIK PERTUNJUKAN 1. Karya musik yang akan dimainkan 2. Penempatan pemain di atas panggung (blocking) 3. Aspek psikologis para pemain selama pertunjukan 4. Penguasaan permainan musik dan latihan  JENIS KARYA MUSIK YANG DIPERGELARKAN Dalam kegiatan pergelaran seni musik dapat ditampilkan berbagai jenis musik, baik jenis musik tradisional maupun nontradisional. 1. Musik Tradisional Musik tradisional adalah jenis musik yang lahir dari budaya suatu daerah. Contoh-contoh musik daerah yaitu degung (Sunda), gambang kromong (Betawi), gamelan sunda (Jawa Barat) dan lain-lain. 2. Musik Nontradisional (Modern) Musik nontradisional disebut juga dengan musik modern, yaitu jenis musik yang digarap secara modern, baik dari segi elemen musikal, peralatan musik yang dipergunakan, fungsi, mauun bentuk penyajiannya.  Pergelaran musik dapat disajikan dalam bentuk seperti paduan suara/koor, ansambel musik gitar, ansambel musik tiup, ansambel musik perusi, atau organ tunggal. Agar suasana tidak monoton dan penonton tidak merasa bosan, maka dapat ditampilkan berbagai lagu yang dibawakan secara berselang-seling.  PROSEDUR PERTUNJUKAN MUSIK Sebelum pelaksanaan  kegiatan pergelaran, penting adanya perencanaan sebagai pedoman yang dapat mengarahkan kepada pelaksana (panitia) agar dapat bekerja dengan tahap-tahap yang ditentukan. Adapun fungsi perencanaan dalam kegiatan pergelaran seni musik, yaitu sebagai berikut : a. Sebagai langkah awal yang dilakukan panitia. b. Sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan. c. Sebagai kendali dalam menciptakan suasana kerja yang efektif dan efisien. d. Sebagai tolok ukur dalam mengevaluasi kegiatan.  HAL-HAL YANG HARUS DIBAHAS DALAM MENYUSUN RENCANA PERGELARAN 1. Menyusun Panitia Pergelaran Dalam kegiatan pergeleran seni musik, organisasi kepanitiaan memiliki tugas dan tanggung jawab untuk mewujudkan tujuan kegiatan yaitu terlaksananya pergelaran seni musik sesuai dengan yang direncanakan. Orang dalam kepanitiaan uga harus memenuhi syarat dan kriteria yang ada, di antaranya : a. Menguasai bidang tugasnya b. Sanggup bekerja sama dan bekerja keras c. Siap untuk memimpin dan dipimpin d. Disiplin dan kreatif e. Berdedikasi dari loyalitas yang tinggi  2. Menentukan Tema Pergeleran Suatu kegiatan yang dilaksanakan tentu mempunyai maksud dan tujuan tersebut diungkapkan dalam sebuah tema, dan tema yang disampaikan harus sesuai dengan misinya.  3. Menentukan Jenis Musik yang Dipergelarkan Dalam menentukan jenis musik yang ditampilkan, tidak bisa lepas dari tema yang lelah ditetapkan. Misalnya untuk tema peringatan Sumpah Pemuda atau hari Pahlawan, maka jenis lagu yang sesuai adalah berbagai macam lagu daerah atau perjuangan.  4. Menentukan Sumber Dana Dana yang dipergunakan untuk pergelaran tersebut harus jelas, baik jumlah atau sumber dana tersebut. Apakah dana tersebut diperoleh dari sekolah, iuran siswa atau melalui sponsor. Perlu diingat bahwa segala kegiatan pasti memerlukan dana. Oleh karena itu, dalam menetapkan anggaran harus melihat besar kecilnya kegiatan tersebut.  5. Menentukan Waktu dan Tempat Pergelaran Waktu dan tempat pelaksanaan pergelaran ditentukan dengan banyak pertimbangan, agar dapat berjalan sesuai tujuan. Adapun tempat pergelaran dapat dilaksanakan di dalam maupun di luar ruangan. Hal tersebut disesuaikan dengan keadaan sekolah. Sebelum melaksanakan pertunjukan perlu perancanaan yang baik.  6. Menentukan Sasaran Penonton Panitia harus memperhatikan segmen penonton pertunjukan yang akan dilaksanakan. Artinya, sebuah pertunjukan itu ditujukan kepada penikmat musik yang cocok misalnya siswa SMP, SMA, dewasa, remaja, semua umur, atau segmen penonton yang lainnya.  7. Penataan Ruang Pergelaran Ruang pergelaran adalah ruangan atau tempat di mana kegiatan pergelaran tersebut dilaksanakan. Ruang pergelaran meliputi panggung untuk kegiatan pentas, ruangan untuk penonton atau pengunjung, ruang gant pakaian atau riass, ruang transit, ruang konsumsi dan ruang panitia. Dalam mempersiapkan pergelaran hendaknya memperhatikan hal-hal yang berhubungan dengan penataan ruang pergelaran, yaitu tentang dekorasi, pencahayaan/lighting, sound system, dan penampilan tema.  8. Mempersiapkan Ruang Kelengkapan Pergelaran Kelengkapan-kelengkapan yang harus ada pada kegiatan pergelaran musik antara lain peralatan musik, partitur musik, trap untuk penyanyi, sound system, dan kostum pemain.  PERTUNJUKAN MUSIK Selain bisa digunakan sebagai media kreativitas, menampilkamn pertunjukan seni musik juga sebagai media saran untuk mengembangkan potensi diri, khususnya seni musik. Namun, tidak jarang ditemukan risiko-risiko yang akan dihadapi misalnya kerusuhan, cemoohan, bahkan penontonnya meninggalkan pertunjukan. Dengan demikian, untuk mempertunjukkan seni musik diperlukan pengecekan segala sesuatu yang dibutuhkan mulai dari estimasi dana sampai jenis musik dan pengecekan yang lainnya. Pelaksanaan pergelaran seni musik tingkat kelas dapat dibuka oleh wali kelas masing-masing. Namun, sebelum acara dimulai terlebih dahulu harus dibuat rancangan susunan acara yang akan disuguhkan kepada penonton. Hal-hal yang perlu dimasukkan dalam rancangan acara yaitu waktu/durasi/lamanya acara, pola acara, variasi acara, dan puncak acara. Seteah kegiatan pergelaran selesai dilaksanakan, biasanya diadakan evaluasi terhadap kegiatan tersebut. Evaluasi dapat berupa evaluasi proses maupun evaluasi hasil. Pada evaluasi proses, guru kesenian sebagai pembimbing memberikan catatan-catatan kecil yang ditujukan kepada setiap anggota panitia, yang meliputi cara kerja panitia, kekompakan kerja panitia, kedisiplinan dan kerja sama masing-masing personel panitia. Adapun evlauasi hasil merupakan evaluasi erhadap hasil yang diperoleh secara keseluruhan dari kegiatan pergelaran tersebut. Evaluasi dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui berbagai hambatan yang dihadapi oleh setiap seksi, cara mengatasi persoalan-persoalan yang ada, serta mengetahui keadaan keuangan pada kegiatan yang dilaksanakan. Hasil evaluasi tersebut dapat dipergunakan sebagai pedoman untuk pelaksanaan kegiatan serupa pada masa yang akan datang. Selain memiliki tujuan tersebut, evaluasi juga memiliki manfaat yaitu memberikan umpan balik bagi panitia maupun pihak lain dan sebagai tolok ukur atas keberhasilan suatu kegiatan.
Assalamuallaikum teman-teman.
Kali ini kita bahas tentang pertunjukan musik yuk. Apa itu pertunjukan musik? apa saja jenis-jenis pertunjukan musik? bagaimana teknik pertunjukan? apa saja prosedur selama pertunjukan musik? bagaimana cara mengevaluasi pertunjukan musik? apa manfaat evaluasi pertunjukan musik?
Langsung saja kita bahas ya. Semoga bermanfaat.

PENGERTIAN PERTUNJUKAN MUSIK

Pertunjukan seni musik adalah suatu upaya untuk mengungkapkan perasaan melalui komposisi keindahan suara manusia dan harmonisasi alat musik yang diciptakan oleh para pencipta lagu untuk memuaskan selera populer masyarakat. Istilah lain dari pergelara adalah pertunjukan, yaitu suatu kegiatan yang mendapatkan tanggapan dan penilaian.
Berdasarkan subjek pengisi dan penonton kegiatan, ada dua tujuan yang terkandung di dalam kegiatan pergelaran tersebut, antara lain tujuan makro yaitu sebagai hiburan bagi masyarakat umum atau khalayak ramai, dan tujuan mikro yaitu sebagai sarana evaluasi terhadap kegiatan pembelajaran seni musik (kesenian) di sekolah. Selain memiliki tujuan, pergelaran seni musik juga memiliki beberapa fungsi, antara lain media pengembangan bakat, media komunikasi, media ekspresi diri dan media apresiasi.


TEKNIK PERTUNJUKAN

1. Karya musik yang akan dimainkan
2. Penempatan pemain di atas panggung (blocking)
3. Aspek psikologis para pemain selama pertunjukan
4. Penguasaan permainan musik dan latihan

JENIS KARYA MUSIK YANG DIPERGELARKAN

Dalam kegiatan pergelaran seni musik dapat ditampilkan berbagai jenis musik, baik jenis musik tradisional maupun nontradisional.
1. Musik Tradisional
Musik tradisional adalah jenis musik yang lahir dari budaya suatu daerah. Contoh-contoh musik daerah yaitu degung (Sunda), gambang kromong (Betawi), gamelan sunda (Jawa Barat) dan lain-lain.
2. Musik Nontradisional (Modern)
Musik nontradisional disebut juga dengan musik modern, yaitu jenis musik yang digarap secara modern, baik dari segi elemen musikal, peralatan musik yang dipergunakan, fungsi, mauun bentuk penyajiannya.

Pergelaran musik dapat disajikan dalam bentuk seperti paduan suara/koor, ansambel musik gitar, ansambel musik tiup, ansambel musik perusi, atau organ tunggal. Agar suasana tidak monoton dan penonton tidak merasa bosan, maka dapat ditampilkan berbagai lagu yang dibawakan secara berselang-seling.


PROSEDUR PERTUNJUKAN MUSIK

Sebelum pelaksanaan  kegiatan pergelaran, penting adanya perencanaan sebagai pedoman yang dapat mengarahkan kepada pelaksana (panitia) agar dapat bekerja dengan tahap-tahap yang ditentukan. Adapun fungsi perencanaan dalam kegiatan pergelaran seni musik, yaitu sebagai berikut :
a. Sebagai langkah awal yang dilakukan panitia.
b. Sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan.
c. Sebagai kendali dalam menciptakan suasana kerja yang efektif dan efisien.
d. Sebagai tolok ukur dalam mengevaluasi kegiatan.

HAL-HAL YANG HARUS DIBAHAS DALAM MENYUSUN RENCANA PERGELARAN

1. Menyusun Panitia Pergelaran

Dalam kegiatan pergeleran seni musik, organisasi kepanitiaan memiliki tugas dan tanggung jawab untuk mewujudkan tujuan kegiatan yaitu terlaksananya pergelaran seni musik sesuai dengan yang direncanakan. Orang dalam kepanitiaan uga harus memenuhi syarat dan kriteria yang ada, di antaranya :
a. Menguasai bidang tugasnya
b. Sanggup bekerja sama dan bekerja keras
c. Siap untuk memimpin dan dipimpin
d. Disiplin dan kreatif
e. Berdedikasi dari loyalitas yang tinggi

2. Menentukan Tema Pergeleran

Suatu kegiatan yang dilaksanakan tentu mempunyai maksud dan tujuan tersebut diungkapkan dalam sebuah tema, dan tema yang disampaikan harus sesuai dengan misinya.

3. Menentukan Jenis Musik yang Dipergelarkan

Dalam menentukan jenis musik yang ditampilkan, tidak bisa lepas dari tema yang lelah ditetapkan. Misalnya untuk tema peringatan Sumpah Pemuda atau hari Pahlawan, maka jenis lagu yang sesuai adalah berbagai macam lagu daerah atau perjuangan.


4. Menentukan Sumber Dana

Dana yang dipergunakan untuk pergelaran tersebut harus jelas, baik jumlah atau sumber dana tersebut. Apakah dana tersebut diperoleh dari sekolah, iuran siswa atau melalui sponsor. Perlu diingat bahwa segala kegiatan pasti memerlukan dana. Oleh karena itu, dalam menetapkan anggaran harus melihat besar kecilnya kegiatan tersebut.

5. Menentukan Waktu dan Tempat Pergelaran

Waktu dan tempat pelaksanaan pergelaran ditentukan dengan banyak pertimbangan, agar dapat berjalan sesuai tujuan. Adapun tempat pergelaran dapat dilaksanakan di dalam maupun di luar ruangan. Hal tersebut disesuaikan dengan keadaan sekolah. Sebelum melaksanakan pertunjukan perlu perancanaan yang baik.


6. Menentukan Sasaran Penonton

Panitia harus memperhatikan segmen penonton pertunjukan yang akan dilaksanakan. Artinya, sebuah pertunjukan itu ditujukan kepada penikmat musik yang cocok misalnya siswa SMP, SMA, dewasa, remaja, semua umur, atau segmen penonton yang lainnya.


7. Penataan Ruang Pergelaran

Ruang pergelaran adalah ruangan atau tempat di mana kegiatan pergelaran tersebut dilaksanakan. Ruang pergelaran meliputi panggung untuk kegiatan pentas, ruangan untuk penonton atau pengunjung, ruang gant pakaian atau riass, ruang transit, ruang konsumsi dan ruang panitia. Dalam mempersiapkan pergelaran hendaknya memperhatikan hal-hal yang berhubungan dengan penataan ruang pergelaran, yaitu tentang dekorasi, pencahayaan/lighting, sound system, dan penampilan tema.

8. Mempersiapkan Ruang Kelengkapan Pergelaran

Kelengkapan-kelengkapan yang harus ada pada kegiatan pergelaran musik antara lain peralatan musik, partitur musik, trap untuk penyanyi, sound system, dan kostum pemain.


EVALUASI PERTUNJUKAN MUSIK

Selain bisa digunakan sebagai media kreativitas, menampilkamn pertunjukan seni musik juga sebagai media saran untuk mengembangkan potensi diri, khususnya seni musik. Namun, tidak jarang ditemukan risiko-risiko yang akan dihadapi misalnya kerusuhan, cemoohan, bahkan penontonnya meninggalkan pertunjukan. Dengan demikian, untuk mempertunjukkan seni musik diperlukan pengecekan segala sesuatu yang dibutuhkan mulai dari estimasi dana sampai jenis musik dan pengecekan yang lainnya.

Pelaksanaan pergelaran seni musik tingkat kelas dapat dibuka oleh wali kelas masing-masing. Namun, sebelum acara dimulai terlebih dahulu harus dibuat rancangan susunan acara yang akan disuguhkan kepada penonton. Hal-hal yang perlu dimasukkan dalam rancangan acara yaitu waktu/durasi/lamanya acara, pola acara, variasi acara, dan puncak acara.
Seteah kegiatan pergelaran selesai dilaksanakan, biasanya diadakan evaluasi terhadap kegiatan tersebut. Evaluasi dapat berupa evaluasi proses maupun evaluasi hasil. Pada evaluasi proses, guru kesenian sebagai pembimbing memberikan catatan-catatan kecil yang ditujukan kepada setiap anggota panitia, yang meliputi cara kerja panitia, kekompakan kerja panitia, kedisiplinan dan kerja sama masing-masing personel panitia.

Adapun evlauasi hasil merupakan evaluasi erhadap hasil yang diperoleh secara keseluruhan dari kegiatan pergelaran tersebut. Evaluasi dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui berbagai hambatan yang dihadapi oleh setiap seksi, cara mengatasi persoalan-persoalan yang ada, serta mengetahui keadaan keuangan pada kegiatan yang dilaksanakan. Hasil evaluasi tersebut dapat dipergunakan sebagai pedoman untuk pelaksanaan kegiatan serupa pada masa yang akan datang. Selain memiliki tujuan tersebut, evaluasi juga memiliki manfaat yaitu memberikan umpan balik bagi panitia maupun pihak lain dan sebagai tolok ukur atas keberhasilan suatu kegiatan.
PENGERTIAN, JENIS DAN FUNGSI KRITIK KARYA SENI RUPA LENGKAP

PENGERTIAN, JENIS DAN FUNGSI KRITIK KARYA SENI RUPA LENGKAP

PENGERTIAN, JENIS DAN FUNGSI KRITIK KARYA SENI RUPA


PENGERTIAN KRITIK KARYA SENI RUPA

Ketika kalian melihat pameran, kalian dapat melakukan apresiasi terhadap karya tersebut. apresiasi secara umum berarti memahami sepenuhnya seluk-beluk karya senni serta menjadi sensitif (peka) terhadap segi-segi estetikanya. kegiatan apresiasi seni atau mengapresiasi karya seni berarti upaya untuk memahami berbagai hasil seni dengan segala permasalahannya serta menjadi lebih peka terhadap nilai-nilai estetika yang terkandung di dalamnya. Dengan kemampuan mengapresiasi, seseorang akan memiliki sikap kepekaan dalam mengenal, menghargai, mengagumi, dan menilai sebuah karya seni.

Kegiatan apresiasi memiliki dua fungsi yaitu, pertama untuk meningkatkan dan memupuk kecintaan kepada karya bangsa sendiri dan sekaligus kecintaan kepada sesama manusia. Fungsi kedua bersifat khusus, yaitu mengasah kepekaan mental dalam penikmatan, penilaian, empati, dan hiburan. Selain itu, apresiasi seni bermanfaat bagi ketahanan budaya Indonesia dengan lebih mengenal dan menghargai budaya sendiri.

Apresiasi pasif sampai tahap menilai mulai dari mengamati karya seni dari buku (berbagai media), hingga menghadiri pameran seni rupa. Apresiasi pasif yang disertai dengan pembuatan karya disebut apresiasi aktif.
Salah satu kegiatan apresiasi seni adalah mengkritik atau memuji karya seni. Kritik adalah kecaman ata tanggapan dengan disertai uraian dan pertimbangan baik buruknya terhadap suatu hasil karya, pendapat, dan sebagainya. Kritik yang disampaikan harus objektif, tidak berdasarkan  rasa senang maupun tidak senang dan disertai dengan argumen (alasan) yang mendukung. Cara memberi komentar kritik terhadap karya seni antara lain melalui pemaparan, uraian kebetulan (formal), penafsiran arti atau makna, dan terakhir penilaian.
Perbedaannya dengan apresiasi, kritik seni lebih menekankan pada kegiatan menanggapi karya seni. Jadi, perbedaannya hanya kepada fokus dari kritik seni yang lebih bertujuan untuk menunjukkan kelebihan dan kekurangan suatu karya seni. Keterangan mengenai kelebihan dan kekurangan ini dipergunakan dalam berbagai aspek, terutama sebagai bahan untuk menunjukkan kualitas dari sebuah karya, sebagai standar untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil berkarya seni, serta memengaruhi persepsi penikmat terhadap kualitas dan penilaian ekonomis (price) dari karya seni tersebut.

JENIS KRITIK KARYA SENI RUPA

Kritik seni rupa berdasarkan tujuan dan kualitasnya mempunyai sempat tipe kritik seni. Secara teori tipe-tipe tersebut merujuk kepada siapa yang akan mempergunakan kritik.

1. Kritik Populer

Kritik populer adalah jenis kritik seni yang dituukan untuk konsumsi massa atau umum. Tanggapan yang disampaikan  melalui kritik jenis ini biasanya bersifat umum saja, lebih kepada pengenalan atau publikasi sebuah karya. Dalam tulisan kritik populer, umumnya dipergunakan gaya bahasa dan istilah-istilah sederhana yang mudah dipahami oleh orang awam.

2.  Kritik Jurnalis

Kritik jurnalis adalah jenis kritik seni yang hasil tanggapan atau penilainnya disampaikan secara terbuka kepada publik melalui media massa khususnya surat kabar. Kritik ini hampir sama dengan kritik populer, tetapi ulasannya lebih dalam dan tajam. Kritik jurnalistik  sangat cepat memengaruhi persepsi masyarakat terhadap kualitas dari sebuah karya seni, terutama karena sifat dari media massa dalam mengomunikasikan hasil tanggapannya.

3. Kritik Keilmuan (Ilmiah)

Kritik keilmuan merupakan jenis kritik yang bersifat akademis dengan wawasan pengetahuan, kemampuan dan kepekaan yang tinggi untuk menilai atau menanggap sebuah karya seni. Kritik jenis ini umumnya disampaikan oleh seorang kritikus yang sudah teruji kepakarannya dalam bidang seni, atau kegiatan kritik yang disampaikan mengikuti kaidah-kaidah atau metodologi kritik secara akademis. Hasil tanggapan melalui kritik keilmuan sering dijadikan referensi bagi para kolektor atau kurator institusi seni, seperti museum, galeri dan balai lelang.

4. Kritik Kependidikan (Pedadogis)

Kritik kependidikan merupakan kegiatan kritik yang bertujuan mengangkat atau meningkatkan kepekaan artistik serta setetika subjek belajar seni. Jenis kritik ini umumnya digunakan di lembaga-lembaga pendidikan seni terutama untuk meningkatkan kualitas karya seni yang dihasilkan peserta didiknya. Kritik jenis ini termasuk yang digunakan oleh guru di sekolah umum dalam penyelenggaraan mata pelajaran pendidikan seni.

Pemahaman terhadap keempat tipe kritik seni dapat mengantar nalar kita untuk menentukan pola pikir dalam melakukan kritik seni. Setiap tipe mempunyai ciri (kriteria), media (alat: bahasa) , cara (metode), sudut pandang, sasaran dan materi yang tidak sama. Keempat kritik tersebut memiliki fungsi yang menekankan pada masing-masing keperluannya.

Selain pembagian tersebut, berdasarkan titik tolak atau landasan yang digunakan, dikenal pula beberapa bentuk kritik sebagai berikut.

1. Formalitas

Kritik ini lebih pada penilaian aspek-aspek formalnya seperti konfigurasi unsur-unsur pembentukannya, prinsip penataannya, serta teknik, bahan dan media yang digunakan dalam berkarya seni.

2. Ekspresivitas
Kritik ekspresivitas lebih pada penilaian berdasarkan kualitas gagasan dan perasaan yang ingin dikomunikasikan oleh perupa melalui sebuah karya seni. Kegitan kritik ini umumnya menanggapi  kesesuaian atau keterkaitan antara judul, tema, isi dan visualisasi objek-objek yang ditampilkan dalam sebuah karya.

3. Instrumentalitas

Kritik ini cenderung pada penilaian berdasarkan kemampuannya mencapai tujuan moral, religius, politik, atau psikologi. Dalam praktiknya, enggunaan jenis kriti seni ini disesuaikan dengan jenis dan tujuan pembuatan karya seni rupa.

FUNGSI KRITIK KARYA SENI RUPA

fungsi kritik seni dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Menjembatani persepsi dan apresiasi dan estetik karya seni rupa, antara pencipta (perupa), karya dan penikmat seni. Komunikasi antara kkarya yang disajikan kepada penikmat (publik) seni membuahkan interaksi timbal balik antarkeduanya.
2. Mendeteksi kelemahan, mengupas kedalaman, serta membangun kekurangan bagi perupa pada karya seninya.
3. Membantu memahami karya, meningkatkan wawasan dan pengetahuannya terhadap karya seni yang berkualitas bagi penikmat seni.

MENULIS KRITIK

Ada beberapa hal penting dalam mengkaji atau menilai karya seni, yaitu berkaitan dengan nilai bentuk dan nilai isi.
a. Nilai bentuk berkaitan dengan hal indrawi atau nilai artistiknya misalnya bentuk, ruang, tekstur, warna dan nada gelap terang.
b. Nilai isi yang sifatnya nonfisik karena berada dalam wujud karya misalnya komposisi, gagasan, pesan, perlambangan (simbol), tema, gaya, kemampuan teknik, dan bakat perupa dalam mengolah nilai-nilai bentuk.

Berdasarkan beberapa uraian tentang pendekatan dalam kritik seni, dapat dirumuskan tahapan-tahapan kritik secara umum sebagai berikut :

1. Deskripsi
Deskripsi merupakan tahapan dalam kritik untuk menemukan, mencatat, dan mendeskripsikan segala sesuatu yang dilihat apa adanya dan tidak berusaha melakukan analisis atau mengambil kesimpulan. Agar dapat mendeskripsikan dengan baik, seorang pengkritik harus mengetahui istilah-istilah teknis yang umum digunakan dalam dunia seni rupa. Tanpa pengetahuan tersebut, maka pengkritik akan kesulitan untuk mendeskripsikan fenomena karya yang dilihatnya.

2. Analisi Formal
Analisis formal adalah tahapan dalam kritik karya seni untuk menelusuri sebuah karya seni berdasarkan struktur formal atau unusr-unsur pembentuknya. Pada tahap ini seorang kritikus harus memahami unsur-unsur seni rupa dan prinsip-prinsip penataan atau penempatannya dalam sebuah karya seni.

3. Interpretasi
Interpretasi yaitu tahapan penafsiran makna sebuah karya seni, meliputi tema yang di garap, simbol yang dihadirkan, dan masalah-masalah yang di kedepankan. Penafsiran ini sangat terbuka sifatnya, dipengaruhi sudut pandang dan wawasan pengkritiknya. Semakin luas wawasan seorang pengkritik biasanya semakin kaya interpretasi karya yang dikritiknya.

4. Evaluasi atau Penilaian
Apabila tahap 1 sampai 3 merupakan tahapan yang umum digunakan dalam apresiasi karya seni, tahap ke 4 atau tahap evaluasi merupakan tahapan yang menjadi ciri dari kritik karya seni. Evaluasi atau penilaian adalah tahapan dalam kritik untuk menentukan kualitas suatu karya seni bila dibandingkan dengan karya lain yang sejenis. Perbandingan dilakukan terhadap berbagai aspek yang terkait dengan karya tersebut, baik aspek formal maupun aspek konteks.

Mengevaluasi atau menilai secara kritis dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
- mengaitkan sebanyak-banyaknya karya yang dinilai dengan karya yang sejenis
- menetapkan tujuan atau fungsi karya yang ditelaah
- menetapkan sejauh mana karya yang ditetapkan menyimpang dari yang telah ada sebelumnya.
- menelaah karya yang dimaksud dari segi kebutuhan khusus dan segi pandang tertentu yang melatarbelakanginya.

Pada dasarnya, kritik sudah sejak lama dilakukan oleh kita sebagai manusia. Dalam ke seharian, kita secara sengaja atau tidak sengaja sering melontarkan kata, kalimat, atau bahasa yang bersifat memberikan tanggapan, komentar, dan penilaian terhadap suatu karya apa pun.