TEORI BIG BANG SALAH SATU TEORI TERCIPTANYA ALAM SEMESTA.
Assalamuallaikum teman-teman. Pada kesempatan kali ini saya akan membahas tentang Teori Big Bang yaitu tentang teori yang menyatakan awal mula terbentuk nya alam semesta ini, mulai dari pengertian teori big bang dan ilustrasi dari kejadian teori big bang.
Teori Big
Bang adalah teori yang membantah paham materialisme yang menyatakan bahwa
keberadaan alam semesta ini tunggal.Tidak berawal dan tidak berakhir.Dengan
bahasa sederhana, teori ini menunjukkan keberadaan Sang Pencipa dan alam
semesta ini adalah ciptaanNYA.Menurut Teori Big Bang, Bumi ini sudah berusia
kira-kira 13,7 Miliyar tahun. Pada awal terbentuknya alam semesta telah
terjadi sebuah fenomena Ledakan Besar.
Ledakan
raksasa yang menandai permulaan alam semesta ini dinamakan 'Big Bang', dan
teorinya dikenal dengan nama tersebut. Perlu dikemukakan bahwa 'volume nol'
merupakan pernyataan teoritis yang digunakan untuk memudahkan pemahaman. Ilmu
pengetahuan dapat mendefinisikan konsep 'ketiadaan', yang berada di luar batas
pemahaman manusia, hanya dengan menyatakannya sebagai 'titik bervolume nol'.
Sebenarnya, 'sebuah titik tak bervolume' berarti 'ketiadaan'. Demikianlah alam
semesta muncul menjadi ada dari ketiadaan. Dengan kata lain, ia telah
diciptakan.
Teori Big
Bang menunjukkan bahwa semua benda di alam semesta pada awalnya adalah satu
wujud, dan kemudian terpisah-pisah. Ini diartikan bahwa keseluruhan materi
diciptakan melalui Big Bang atau ledakan raksasa dari satu titik tunggal, dan
membentuk alam semesta kini dengan cara pemisahan satu dari yang lain.
Georges
Lemaitre adalah seorang yang mengusulkan teori Big Bang. Ia adalah seorang
Biarawan Katolik Romawi Belgia. Sedangkan Alexander Friedmann adalah orang yang
telah mengajukan persamaan dari Teori Big Bang.
Alam Semesta Di Mata Masyarakat Pada Abad ke-19
Abad ke-19
adalah abad yang menganut paham materialis. Mereka meyakini bahwa alam ini
tidak diciptakan dan akan terus menerus ada selamanya. Hal ini dapat dipahami
dari goresan tinta Goerge Plitzer dalam bukunya “Principes Foundamentaux de
Philosophie”. Ia menuliskan dengan jelas bahwa alam ini bukanlah bagian dari
yang diciptakan. Andaikata ia diciptakan, ia sudah pasti diciptakan oleh Tuhan
dengan seketika dan dari ketiadaan.
Pandangan Astronom Tentang Alam
Keyakinan
masyarakat pada saat itu sepakat menyatakan bumi ini statis. Hingga akhirnya,
para astronomi menemukan hal yang aneh. Mereka melihat bahwa bintang-bintang
bergerak berdasarkan amatan mereka dengan menggunakan teleskop raksasa.
Bintang-bintang yang disaksikan memiliki warna merah sesuai dengan jaraknya.
Dengan
penemuan ini, mereka mengaitkannya dengan kajian ilmu fisika yang menunjukkan
bahwa bintang-bintang itu bergerak menjauhi. Dengan berani, Hubble, astronomi Amerika
menjustifikasi jika cahaya dari bintang-bintang cenderung ke warna merah, maka
itu menunjukkan bahwa bintang-bintang itu menjauhi manusia. Artinya, bumi ini
bergerak dan terus menerus mengembang.
Cukup banyak
bukti yang mendukung kebenaran teori ini. Kerangka model teori ini bergantung
pada relativitas umum Einstein dan beberapa asumsi-asumsi sederhana, seperti
homogenitas dan isotropi ruang. Persamaan yang mendeksripsikan teori Ledakan
Dahsyat dirumuskan oleh Alexander Friedmann. Setelah Edwin Hubble pada tahun
1929 menemukan bahwa jarak bumi dengan galaksi yang sangat jauh umumnya
berbanding lurus dengan geseran merahnya, sebagaimana yang disugesti oleh
Lemaitre pada tahun 1927, pengamatan ini dianggap mengindikasikan bahwa semua
galaksi dan gugus bintang yang sangat jauh memiliki kecepatan tampak yang
secara langsung menjauhi titik pandang kita. Terlihat semakin jauh, semakin
cepat kecepatan tampaknya.
Einsten Mengakui Teori Big Bang
Dalam buku
“Berpikirlah Sejak Anda Bangun Tidur” yang merupakan terjemahan dari buku Harun
Yahya dimaktubkan bahwa Albert Einstein mengakui bahwa bumi ini tidak statis.
Hanya saja, Einstein tidak berani mengungkapkan analisisnya tersebut lantaran
masyarakat pada saat itu meyakini bahwa bumi ini statis.
Einstein
juga mengakui bahwa bumi ini mengembang. Artinya, jika alam ini ditarik mundur
ke belakang, pasti memiliki satu titik tunggal. Hal ini berdasarkan perhitungan
yang menunjukkan bahwa titik tunggal tersebut berisi semua materi alam semesta
dan mesti memiliki volume nol dan kepadatan tak terhingga.
Alam ini terbentuk
melalui ledakan titik tunggal bervolume nol. Ledakan itu dikenal dengan nama
Big Bang.
Dari teori
Big Bang yang diungkapkan oleh para astronomi dan fisikawan menunjukkan bahwa
bumi ini ada yang menciptakan. Karena, volume nol menunjukkan bahwa bumi
awalnya tidak ada, kemudian diadakan. Sayangnya, fakta ini baru ditemukan pada
abad ke-20. Meski demikian, teori Big Bang mengingatkan manusia bahwa bumi
tidak statis dan ada yang menciptakannya. Yaitu, Tuhan.
Ilustrasi Dari Kejadian Big Bang
Illustrasi
dari kejadian Big Bang : (Terbentuknya Matahari dan Benda-Benda Langit Lainnya).
Ini merupakan bukti adanya dentuman besar (big bang). Tahapan terjadinya
dentuman besar :
1. segera
setelah terjadi dentuman besar, alam semesta mengembang dengan cepat hingga
menjadi kira-kira 2000 kali matahari.
2. sebelum
berusia satu detik, semua partikel hadir dalam keseimbangan. satu detik setelah
dentuman, alam semesta membentuk partikel-partikel dasar yaitu elektron,
proton, neutron dan neutrino pada suhu 10 milyar kelvin.
3. kira-kira
500 ribu tahun telah terjadi ledakan, lambat laun alam semesta menjadi dingin
hingga mencapai suhu 3000 K. partikel-partikel dasar membentuk benih kehidupan
alam semesta.
4. gas
hidrogen dan helium membentuk kelompok-kelompok gas rapat yang tak teratur.
dalam kelompok-kelompok tersebut mulai terbentuk protogalaksi.
5. antara
satu dan dua miliar tahun setelah terjadinya dentuman besar, protogalaksi
melahirkan bintang-bintang yang lambat laun berkembang menjadi raksasa merah
dan supernova yang merupakan bahan baku kelahiran bintang-bintang baru dalam
galaksi.
6. satu
diantara miliaran galaksi yang terbentuk adalah galaksi bimasakti yang
didalamnya adalah tata surya kita dengan matahari sebagai bintang yang terdekat
dengan bumi.