Laporan Praktikum Biologi Fotosintesis Hukum Sachs Lengkap dan Terbaru tahun ajaran 2013 (kurtilas)

Laporan Praktikum Biologi : Hukum Sachs 

laporan praktikum biologi hukum sachs fotosintesis, hukum sachs, makalah hukum sachs, laporan praktikum biologi fotosintesis

BAB 1 : PENDAHULUAN

     A.    Latar Belakang

Aktivitas kehidupan di biosfer pada dasarnya digerakkan oleh tenaga dari cahaya matahari. Secara sepintas memang tidak nampak hubungan cahaya matahari dengan hewan yang dapat berlari dengan cepat. Namun apabila diteliti dengan cermat akan diketahui bahwa tenaga untuk berlari itu berasal dari pemecahan karbohidrat yang terkandung di dalam daun rerumputan yang dimakan oleh hewan tersebut, dan karbohidrat yang dipecah berasal dari suatu reaksi kimia didalam daun yang berlangsung dengan menggunakan energi cahaya matahari. Reaksi pembentukan karbohidrat ini dinamakan fotosintesis.
Proses fotosintesis hanya bisa dilakukan oleh tumbuhan yang mempunyai klorofil. Proses ini hanya akan terjadi jika ada cahaya dan melalui perantara pigmen hijau daun yaitu klorofil yang terdapat dalam kloroplas. Selain fotosintesis juga dipengaruhi oleh beberapa faktor. Kurangnya pengetahuan tentang proses fotosintesis dan faktor-faktor yang mempengaruhinya baik faktor internal maupun faktor eksternal  yang melatarbelakangi dilakukannya percobaan tentang fotosintesis ini. 

B. Rumusan Masalah

Bagaimana pengaruh cahaya matahari terhadap proses fotosintesis pada daun pacar air.

C. Batasan Masalah

Kami hanya membahas dan menganalisa hasil percobaan yang telah kami lakukan.

D. Tujuan Penelitian

Untuk membuktikan fotosintesis pada pertumbuhan menghasilkan amilum dan
membutuhkan klorofil dan cahaya.

E. Manfaat Penelitian
·         Dapat mengetahui fotosintesis pada pertumbuhan menghasilkan amilum

BAB 2 : KAJIAN PUSTAKA

     A.    Landasan Teori

Tumbuhan hijau dapat membuat makanan sendiri.  Oleh karena itu, tumbuhan hijau merupakan sumber makanan bagi makhluk hidup lainnya termasuk manusia.
Fotosintesis hanya dapat terjadi pada tumbuhan yang mempunyai klorofil, yaitu pigmen yang berfungsi sebagai penangkap energi cahaya matahari (Kimball, 2002).  Secara sederhana, keseluruhan proses kimia dalam fotosintesis adalah sebagai berikut:
6CO2 + 12H2O + Energi Cahaya    C6H12O6 +6O2 +6H2O
Dalam fotosintesis, dengan bantuan sinar matahari, karbon dioksida dan air diubah  menjadi gula/amilum dan berlangsung di stroma. Di dalam organel tersebut, sekelompok pigmen pengabsorpsi energi cahaya matahari menggunakan energi tersebut dalam sintesis glukosa dari karbon dioksida dan air. Sebagai hasil samping dari fotosintesis, dilepaskan oksigen.
Pada tahun 1860, Sach membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan amilum. Dalam percobaannya tersebut ia menggunakan daun segar yang sebagian dibungkus dengan kertas timah kemudian daun tersebut direbus, dimasukkan ke dalam alkohol dan ditetesi dengan iodium. Ia menyimpulkan bahwa warna biru kehitaman pada daun yang tidak ditutupi kertas timah menandakan adanya amilum

B. Hipotesis

·      Menurut saya karena pada proses fotosintesis tumbuhan membutuhkan cahaya matahari untuk  pembentukan karhohidrat, maka cahaya matahari sangat berpengaruh terhadap proses fotosintesis.


BAB 3 : PENELITIAN

     A.    Metode Penelitian

Metode yang kami pergunakan dalam meguji hukum sachs adalah metode eksperimen.

     B.     Tempat Penelitian

Kami melakukan percobaan ini di Laboratorium Biologi SMA N......

     C.    Waktu Penelitian

Percobaan dilaksanakan pada hari Selasa, 4 Oktober 2016 jam 10.25 – 11.05 WIB

     D.    Alat dan Bahan

1.      Porselen Arloji
2.      Spatula
3.      Kaki tiga
4.      Gelas kimia
5.      Tabung reaksi
6.      Gunting
7.      Lidi
8.      Aluminium voil
9.      Tanaman
10.  Solatif/Penjepit kertas
11.  Alkohol 70 %
12.  Lugol

      E.     Langkah Kerja

1.      Pada sore hari tutuplah sebagian daun dengan menggunakan alumunium foil atau timah.
2.      Petiklah daun setelah daun tersebut cukup terkena sinar matahari (6 hari)
3.      Bukalah kertas timah yang menutup daun kemudian guntinglah daun tersebut.
4.      Rebus daun sampain layu.
5.      Masukkan daun yang sudah dipanaskan tersebut ke dalam porselen arloji yang berisi alcohol 70 % dan goyangkan selama 10 menit. Amati apa yang terjadi?
6.      Masukkan daun yang sudah ditetesi alkohol ke dalam porselen arloji yang kedua yang telah berisi lugol dan goyangkan selama 10 menit. Amati apa yang terjadi?
7.      Setelah itu lihat daun dengan cara di terawang ke arah sumber cahaya


BAB 4 : HASIL PENGAMATAN

A. Tabel Pengamatan


Sebelum percobaan
Sesudah percobaan
Keterangan 
Daun masih segar karena belum ditutup alumunium foil dan belum di lakukan hukum sachs
Keterangan
Setelah di tutup oleh alumunium foil selama beberapa hari menunjukan perubahan yaitu pada daerah daun yang ditutup warna nya lebih pucat dan terang sedangkan yang tidak ditutup terlihat seperti biasa atau lebih pekat, setelah di lakukan percobaan hukum sach terlihat perubahan yang terjadi pada daun tersebut










BAB 5 : PEMBAHASAN
Praktikum kali ini berjudul fotosintesis. Fotosintesis berasal dari kata foton yang berarti cahaya dan sintesis yang berarti penyusunan. Jadi fotosintesis adalah proses penyusunan dari zat organik H2O dan CO2 menjadi senyawa organik yang kompleks yang memerlukan cahaya. Fotosintesis hanya dapat terjadi pada tumbuhan yang mempunyai klorofil, yaitu pigmen yang berfungsi sebagai penangkap energi cahaya matahari. (Kimball, 2002)
Di dalam praktikum fotosintesis ini terdapat dua kegiatan yaitu uji Sachs dan uji Ingenhousz.
1.      Uji Sachs
Pada uji Sachs ini bertujuan melakukan uji apakah tanpa cahaya daun tidak berfotosintesis. Adapun alat dan bahan yang digunakan diantaranya adalah beker gelas 500 ml, beker gelas 250 ml, pinset, pemanas, penjepit kertas (klip), alkohol 96 %, air/aquades, Yod KI/lugol, tanaman berdaun lebar, dan kertas timah. Pada pagi hari sebelum praktikum, sebagian daun tanaman yang sehat ditutup dengan kertas timah, dan dijepit dengan sebuah klip. Setelah terdedah cahaya matahari selama 2-3 jam, daun itu kemudian dipetik. Kemudian daun dimasukkan dalam pada beker gelas yang berisi larutan alcohol 100ml-150 ml yang dipanaskan di alat pemanas di sekitar air yang mendidih selama beberapa saat (5menit). Daun dimasukkan dalam alcohol agar klorofil larut sehingga daun menjadi pucat. Daun yang digunakan kelompok untuk percobaan sulit larut klorofilnya. Hal ini disebabkan ketebalan daun dan larutan yang digunakan hanya alcohol yang kadarnya kurang keras untuk dapat melarutkan klorofil pada daun yang tebal. Seharusnya semakin tebal daun maka semakin keras pelarutnya, contoh pelarut yang keras adalah aseton. Maka data percobaan menggunakan data kelas, karena hanya ada satu kelompok yang berhasil dalam percobaan ini. Daun yang digunakan kelompok tersebut adalah daun tanaman pacar air. Setelah beberapa menit, daun tersebut ditiriskan dan ditempatkan pada sebuah cawan. Daun tersebut lalu ditetesi dengan larutan Yod-KI atau lugol sehingga terjadi perubahan warna  seperti yang terlihat pada gambar berikut:

Pada percobaan digunakan larutan lugol yang bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya amilum pada daun tersebut. Jika terdapat amilum maka pada bagian daun yang ditetesi lugol akan berubah warna menjadi biru kehitaman. Pada saat daun ditetesi dengan iodin bagian yang sebelumnya tertutup oleh kertas timah tetap pucat, sedangkan yang tidak tertutup warnanya menjadi biru kehitaman. Sehingga dapat dikatakan bahwa pada bagian daun yang tidak ditutupi kertas timah terdapat amilum, sedangkan pada bagian daun yang ditutupi kertas timah tidak terdapat amilum. Amilum merupakan salah satu hasil dari proses fotosintesis, yang berarti pada bagian daun yang terkena cahaya matahari terjadi proses fotosintesis, sedangkan pada daun yang tidak terkena cahaya matahari tidak terjadi proses fotosintesis. Hal ini  sesuai dengan percobaan yang dilakukan oleh Sachs pada tahun 1860. Sachs membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan amilum. Dalam percobaannya tersebut ia menggunakan daun segar yang sebagian dibungkus dengan kertas timah kemudian daun tersebut direbus, lalu dimasukkan kedalam alkohol dan ditetesi dengan iodium. Ia menyimpulkan bahwa warna biru kehitaman pada daun yang tidak ditutupi kertas timah menandakan adanya amilum (Malcome, 1990).
Fotosintesis adalah proses sintesis untuk menghasilkan makanan yang dilakukan oleh tumbuhan hijau dengan bantuan cahaya matahari. Dari percobaan ini juga dibuktikan bahwa hanya pada daun yang berklorofil dan terkena cahaya yang dapat melakukan ”memasak” atau fotosintesis. Hal ini sesuai dengan literatur tentang fotosintesis oleh  Dwidjoseputro(1986) : bahwa tumbuhan terutama tumbuhan tingkat tinggi, untuk memperoleh makanan sebagai kebutuhan pokoknya agar tetap bertahan hidup, tumbuhan tersebut harus melakukan suatu proses yang dinamakan proses sintesis karbohidrat yang terjadi di bagian daun satu tumbuhan yang memiliki klorofil, dengan menggunakan cahaya matahari. Cahaya matahari merupakan sumber energi yang diperlukan tumbuhan untuk proses tersebut. Tanpa adanya cahaya matahari tumbuhan tidak akan mampu melakukan proses fotosintesis, hal ini disebabkan klorofil yang berada didalam daun tidak dapat menggunakan cahaya matahari karena klorofil hanya akan berfungsi bila ada cahaya matahari. (Dwidjoseputro, 1986)

BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada uji Sachs ini bertujuan melakukan uji apakah tanpa cahaya daun tidak berfotosintesis. Adapun alat dan bahan yang digunakan diantaranya adalah beker gelas 500 ml, beker gelas 250 ml, pinset, pemanas, penjepit kertas (klip), alkohol 96 %, air/aquades, Yod KI/lugol, tanaman berdaun lebar, dan kertas timah. Pada pagi hari sebelum praktikum, sebagian daun tanaman yang sehat ditutup dengan kertas timah, dan dijepit dengan sebuah klip. Setelah terdedah cahaya matahari selama 2-3 jam, daun itu kemudian dipetik. Kemudian daun dimasukkan dalam pada beker gelas yang berisi larutan alcohol 100ml-150 ml yang dipanaskan di alat pemanas di sekitar air yang mendidih selama beberapa saat (5menit). Daun dimasukkan dalam alcohol agar klorofil larut sehingga daun menjadi pucat. Daun yang digunakan kelompok untuk percobaan sulit larut klorofilnya. Hal ini disebabkan ketebalan daun dan larutan yang digunakan hanya alcohol yang kadarnya kurang keras untuk dapat melarutkan klorofil pada daun yang tebal. Seharusnya semakin tebal daun maka semakin keras pelarutnya, contoh pelarut yang keras adalah aseton. Maka data percobaan menggunakan data kelas, karena hanya ada satu kelompok yang berhasil dalam percobaan ini. Daun yang digunakan kelompok tersebut adalah daun tanaman.
B. Saran

Sebaiknya bahan-bahan yang akan digunakan disediakan terlebih dahulu sebelum praktikum, agar praktikum dapat berjalan dengan lancar.
Lebih hati-hati ketika akan menyalakan api



Share this

Related Posts

Previous
Next Post »