Fertilisasi, Gestasi (Kehamilan), dan Persalinan Pada Manusia Lengkap - Pelajar Masa Depan

Fertilisasi, Gestasi atau Kehamilan, dan Persalinan Pada Manusia

Assalamuallaikum Wr. Wb.

Hallo teman-teman, kali ini kita akan bahas artikel biologi yang berjudul fertilisasi, gestasi atau kehamilan, dan persalinan pada manusia. Dalam artikel ini kita akan bahas apakah yang dimaksud fertilisasi ? bagaimana proses terjadinya kehamilan atau gestasi ? Hormon apa saja yang berperan membantu dalam proses persalinan ? Nah pertanyaan tadi semua akan kita bahas dibawah ya.

Semoga bermanfaat.

Fertilisasi

Hallo teman-teman, kali ini kita akan bahas artikel biologi yang berjudul fertilisasi, gestasi atau kehamilan, dan persalinan pada manusia. Dalam artikel ini kita akan bahas apakah yang dimaksud fertilisasi ? bagaimana proses terjadinya kehamilan atau gestasi ? Hormon apa saja yang berperan membantu dalam proses persalinan ? pengertian fertilisasi. tahapan proses fertilisasi. proses fertilisasi. tahapan proses fertilisasi pada manusia. pengertian fertilisasi pada manusia. fertilisasi pada mnausia. gestasi atau kehamilan. pengertian gestasi atau kehamilan. pengertian gestasi atau kehamilan pada manusia. tahapan proses gestasi. tahapan proses kehamilan. tahapan proses gestasi atau kehamilan pada manusia. persalinan. pengertian persalinan. pengertian persalinan pada manausia. hormon yang mempengaruhi persalinan. tahapan proses persalinan. proses persalinan. proses persalinan pada manusia.
    
Fertilisasi merupakan proses meleburnya sel sperma dengan sel ovum membentuk zigot yang didahului oleh peristiwa kopulasi (persetubuhan). Fertilisasi terjadi di oviduk/tuba fallopi. Dalam perjalanan menuju uterus, zigot akan mengalami pmebelahan. Pembelahan zigot menghasilkan 32 sel yang bentuknya sama dan seperti buah arbei disebut morula. Pembelahan morula mmenghasilan blastosit dan fasenya disebut blastula. Kurang lebih lima hari setelah fertilisasi, blastosit menempel pada endometrium dan prosesnya dinamakan implantasi. Implantasi ini dapat menyebabkan kehamilan.

Tahapan Proses Fertilisasi

1.    Begitu lepas dari Ovarium, Oosit akan melengkapi Meiosis 1 dan memulai Meiosis 2 (berhenti di Metafase II) sambil bergerak menuju Oviduct dengan bantuan epitel bersilia.

2.    Setelah sperma diejakulasi, sperma bergerak dari serviks (leher rahim), uterus, hingga tiba di oviduct/tuba fallopi. Dibutuhkan waktu 14-72 jam bagi sperma untuk membuahi Oosit.

3.    Kapasitasi Spermatozoa di Oviduct adalah masa penyesuaian dalam saluran reproduksi wanita di mana terjadi pelepasan selubung glikoprotein dan protein­-protein plasma semen yang membungkus akrosom yang berlangsung kira­-kira 7 jam pada manusia, selain itu Spermatozoa diberi nutrisi dan ATP oleh jaringan Oviduct.

4.      Sperma dapat menembus oosit sekunder karena baik sperma maupun oosit sekunder menghasilkan enzim dan senyawa tertentTahapan Pu sehingga terjadi aktivitas yang saling mendukung. Pada sperma terjadi Reaksi Akrosom, yaitu pelepasan enzim-enzim yang dapat menembus dinding Oosit, diantaranya:
         a.        Hialuronidase, enzim yang dapat melarutkan senyawa hilarunoid yang terdapat pada lapisan
                    korona radiata.
         b.        Akrosin, protease yang dapat menghancurkan glikoprotein pada zona pelusida.
         c.        Antifertilizin, antigen terhadap oosit sekunder sehingga sperma dapat melekat pada oosit sekunder. Selain sperma, oosit sekunder juga mengeluarkan senyawa tertentu. Senyawa tersebut adalah fertilizin, yang tersusun atas glikoprotein yang berfungsi:
        a.         Mengaktifkan sperma agar bergerak lebih cepat.
        b.         Menarik sperma secara kemostaksis positif.
        c.         Mengumpulkan sperma di sekeliling oosit sekunder.

5.    Fusi membran Oosit dan membran Sperma sehingga terjadi Reaksi Granula Korteks Oosit untuk mencegah lebih dari 1 spema yang masuk (anti polispermia) dengan cara
        a.         Perubahan tegangan listrik membran Oosit dari 20 μV menjadi 60 μV.
        b.         Terbentuk membran fertilisas

Gestasi atau Kehamilan

Kehamilan adalah proses berkembangnya embrio di dalam uterus setelah terjadinya fertilisasi (pembuahan). Proses kehamilan pada manusia berlangsung kira-kira 266 hari atau 38 minggu.

Tahapan Proses Gestasi atau Kehamilan

Awalnya blastosit terbagi menjadi tiga bagian, yaitu tropoblas (sel-sel terluar), embrioblas (sel-sel bagian dalam), dan blastosol (rongga yang berisi cairan). Tropoblas berkembang membentuk membran embrio, korion, dan amnion. Pada embrioblas terdapat bintik benih sebagai hasil pembelahan selnya. Fase blastula akan segera berlanjut menuju fase gastrula. Pada fase ini, bintik benih tumbuh dan membelah menjadi lapisan berbeda. Lapisan tersebut yakni lapisan luar (eksodema), lapisan tengah (mesoderma), dan lapisan dalam (endoderma). Kemudian, masing-masing lapisan tersebut akan berkembang menjadi organ-organ yang dimiliki embrio atau mengalami organogenesis. Setelah minggu kedelapan, embrio membentuk berbagai organ dengan pesat. Embrionya dinamakan sebagai janin atau fetus.

Nah, diatas tadi merupakan tahapan proses gestasi atau kehamilan. Embrio yang berkembang di dalam rahim dibungkus oleh bermacam-macam membran embrio yang berfungsi melindungi dan memberi makan embrio. Membran-membran tersebut antara lain sebagai berikut.
a.  Kantong kuning telur yang berfungsi menyediakan tempat mula-mula bagi pembentukan darah.
b.  Amnion merupakan kantong berisi cairan tempat embrio/janin mengapung. Cairan amnion berfungsi melindungi embrio dari gesekan dan membantu regulasi tubuh embrio.
c.  Alantois, merupakan membran pembentuk tali pusar. Tali pusar menghubungkan plasenta dengan embrio. Alantois berfungsi untuk respirasi, saluran makanan, dan ekskresi.
d. Korion merupakan membran yang terdapat di sebelah luar amnion. Membran ini tumbuh menjadi plasenrta (ari-ari) yang berhubungan dengan dinding rahim. Pembentukan plasenta terjadi pada bulan ketiga.

Fungsi plasenta adalah sebagai berikut.
1) mencegah organisme masuk ke tubuh janin.
2) menghasilkan beberapa hormon untuk memelihara kehamilan.
3) memungkinkan CO2 dan sisa metabolisme janin berdifusi ke darah ibu.
4) memungkinkan oksigen dan makanan dari darah ibu berdifusi ke darah janin.
5) menyuplai makanan seperti karbohidrat, protein, kalsium, dan besi ke tubuh janin.

Persalinan

Setelah embrio tumbuh dan berkembang menjadi bayi yang sempurna, proses dilanjutkan dengan persalinan. Persalinan atau kelahiran terjadi akibat serangkaian kontraksi uterus yang kuat dan berirama. Prosesnya terjadi dalam tiga tahap. Pertama, dimulai dengan pembukaan dan pemipihan serviks (leher rahim), kemudian dilanjutkan dengan dilatasi sempurna.

Tahap kedua, yakni ekspulsi atau pengeluaran bayi. Adanya kontraksi yang kuat dan terusmenerus mengakibatkan bayi mulai turun dari uterus menuju vagina. Tahapan terakhir adalah keluarnya bayi yang berplasenta. Plasenta bayi ini akan dipotong dan dijepit sehingga menjadi pusar.

Persalinan atau kelahiran terjadi akibat serangkaian kontraksi uterus yang kuat dana berirama. Secara umum, proses persalinan terjadi melalui tahap pembukaan serviks, tahap pengeluaran bayi, dan tahap pelepasan plasenta. Hormon yang berperan membantu dalam proses persalinan yaitu relaksin, estrogen, oksitosisn dan prostaglandin.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »