Proses Pembentukan Sel Kelamin (Gametogenesis)
Assalamuallaikum Wr. WbHai teman-teman ketemu lagi di blog Pelajar Masa Depan. Kali ini kita akan bahas sebuah artikel tentang proses pembentukan sel kelamin (gametogenesis). Dalam proses pembentukan sel kelamin atau gametogonosis terdapat proses pembentukan sperma atau spermatogenesis dan proses pembentukan ovum atau oogenesis. Proses pembentukan sprema atau spermatogenesis terjadi hanya kepada pria, terdapat juga struktur sperma pada spermatogenesis. Sedangkan proses pembentukan ovum atau oogenesis hanya terjadi pada wanita.
Langsung saja kita bahas satu artikel proses pembentukan sel kelamin (gametogenesis), semoga bermanfaat.
Proses Pembentukan Sperma atau Spermatogenesis
Spermatogenesis terjadi di tubulus seminiferus. Spermmatogonium pada dinding tubulus seminiferus melakukan pembelahan mitosis membentuk spermatosit primer. Spermatosit primer melakukan pmebelahan meiosis I membentuk 2 spermatosit sekunder yang masing-masing embelah secara meiosis (meiosis II) menghasilkan 4 spermatid yang bersifat haploid. Keempat spermatid berkembang menjadi sperma masak yang bersifat haploid. Peristiwa perubahansel spermatid menjadi sperma disebut spermiogenesis. Struktur sperma masak terdiri dari kepala, bagian tengah dan ekor.a. Kepala, dilengkapi dengan suatu bagian yang disebut akrosom, yaitu bagian kepala ujung sperma yang berbentuk agak runcing dan menghasilkan enzim hialuronidase dan proteinase yang berfungsi untuk menembus dinding sel telur.
b. Bagian tengah mengandung mitokondria yang berfungsi untuk pembentukan energi.
c. Ekor, bersifat motil (banyak bergerak), fungsinya untuk alat pergerakan sperma sehingga dapat mencapai sel telur.
Sperma yang masak meninggalkan testis menuju epidimis. Proses spermatogenesis dipengaruhi oleh hormon testosteron, LH, FSH, dan gonadotropin.
Proses Pembentukan Ovum atau Oogenesis
Pada wanita terjadi di organ yang disebut ovarium. Pada ovarium sendiri sebenarnya bakal sel telur, yaitu oosit telah ada sejak bayi. Oosit terdiri atas oosit primer dan sekunder. Oosit sekunder berasal dari oosit primer yang mengalami proses pembelahan secara meiosis di bawah pengaruh FSH.Di samping oosit sekunder, dalam proses pembelahan oosit primer secara meiosis dihasilkan juga suatu badan yang disebut badan polar pertama. Pada oosit sekunder di sekelilingnya terdapat folikel. Folikel-folikel tersebut di bawah pengaruh FSH akan membelah berkali-kali sehingga membentuk folikel yang disebut folikel de graaf atau folikel yang telah masak.
Di antara folikel de graaf terdapat suatu rongga. Folikel inilah yang kemudian berperan untuk memproduksi estrogen pada wanita. Hormon estrogen berperan untuk merangsang hipofisis mensekresikan Luteinizing Hormone (LH). LH merangsang proses pelepasan sel telur dari ovarium yang dikenal dengan istilah ovulasi. Apabila sewaktu ovulasi terjadi fertilisasi maka oosit sekunder akan mengalami proses pembelahan lebih lanjut sehingga dihasilkan ootid yang bersifat haploid dan juga dihasilkan badan polar yang kedua.
Selanjutnya, ootid tersebut akan berdiferensiasi menjadi ovum atau sel telur. Dengan demikian, pada proses oogenesis dihasilkan oosit sekunder yang nantinya akan bersatu dengan sperma pada saat fertilisasi terjadi. Setelah terjadi pembuahan (fertilisasi), oosit sekunder akan membelah secara meiosis lagi sampai akhirnya dihasilkan ovum.