Sejarah Renang, Pengertian Renang Gaya Bebas, Peraturan Renang, Teknik Dasar Renang Gaya Bebas, Penyelamatan di Air.
Assalamuallaikum kali ini kita akan bahas tentang renang gaya bebas, sejarah renang, pengertian renang gaya bebas, peraturan renang, teknik renang gaya bebas, teknik dasar mengapung renang gaya bebas, teknik dasar meluncur renang gaya bebas, posisi tubuh saat renang gaya bebas, gerakan kaki saat renang gaya bebas, gerakan lengan saat renang gaya bebas, teknik pernapasan renang gaya bebas, kategori lomba renang gaya bebas untuk pria dan winta, penyelamatan di air, hakikat penyelamatan di air, usaha-usaha penyelamatan diri di air, pertolongan kecelakaan di air, teknik-teknik membawa korban kecelakaan air, cara memberi pernapasan buatan.
RENANG GAYA BEBAS
Pada mulanya olahraga renang yang dilakukan sekarang ini meniru gerakan anjing. Pada waktu itu, salah satu bintang renang berasal dari Inggris bernama Frederik Cavell. Pada tahun 1908 sat berlangsung Olimpiade, orang-orang telah berani mengarungi lautan dan menyeberangi sungai-sungai yang besar hanya dengan rakit. Kemudian berkembang ke seluruh pelosok tanah air.
Pada tahun 1904 di Cihampelas, Bandung pertama kali kolam renang dibuat di Indonesia. Kemudian pada tahun 1951 berdirilah Perserikatan Berenang Seluruh Indonesia yang disingkat PBSI. Ketua PBSI untuk pertama kalinya adalah Poerwosoedarmo. Dalam perkembangan selanjutnya, pada 1952 PBSI diterima menjadi anggota FINA (Induk Organisasi Renang Dunia). Lalu, pada tahun 157 PBSI diubah amanya menjadi PRSI (Persatuan Renang Seluruh Indonesia).
Pengertian Renang Gaya Bebas
Renang gaya bebas disebut juga dengan gaya crawl yang artinya merangkak. Gaya ini menyerupai gaya berenang seekor binatang. Gerakan asli dari gaya ini menirukan gerakan anjing yang sedang berenang. Pada gaya bebas, sudut masuknya ke air kira-kira 15 derajat, sedangkan untuk gaya dada sudut masuknya air lebih tajam yaitu sekitar 20 derajat.Peraturan Renang
Persyaratan kolam renang sesuai dengan peraturan Induk Organisasi Renang Dunia (FINA) adalah :
- Panjang kolam renang 50 meter
- Leebar kolam renang 21 meter
- Dinding harus vertikal dan sejajar
- Banyaknya lintasan adalah 8 lintasan
- Lebar lintasan 2,5 meter
- Suhu air berkisar antara 23-25 derajat celcius
- Kedalaman air minimal 1,80 meter yang digunakan untuk perlombaan
- Tempat start tidak boleh licin dan kemiringannya tidak boleh lebih dari 1 derajat
- Garis-garis tanda lintasan dapat dibuat di dasar kolam untuk memberi petunjuk kepada perenang
Teknik Dasar Mengapung pada Renang Gaya Bebas
Posisi mengapung tidak dapat dilakukan dalam satu sikap saja, tetapi banyak posisi yang bisa dilakukan supaya tubuh dapat terapung di atas permukaan air. Lakukan dengan rileks dan melayang tanpa mengeluarkan tenaga. Berikut teknik atau cara mengapung dalam renang :
- Berdiri di depan dinding kolam sejauh satu meter dengan ketinggian air setinggi perut.
- Tarik napas dalam-dalam, kemudian masukkan kepala ke dalam air dengan sedikit merebahkan tubuh ke depan dalam posisi telungkup, mata tetap terbuka, dan buanglah napas perlahan-lahan
- Tubuh tetap rileks, pertahankan sikap tersebut di dalam air hingga napas tidak kuat lagi.
- Lakukan latihan ini berulang-ulang
Setelah menguasai teknik mengapung, lanjutkan dengan latihan meluncur. Latihan ini bertujuan untuk melatih keseimbangan tubuh di air. Jika tidak mampu menguasai keseimbangan tubuh, maka tubuh akan tenggelam dan tidak mampu berdiri di kolam renang, meskipun kolam tersebut dangkal. Cara melakukan latiha meluncur sebagai berikut :
- Berdiri di tepi kolam dengan sikap membelakangi dinding kolam, salah satu kaki menempel pada dinding untuk melakukan tolakan
- Kedua lengan lurus ke atas di samping telinga dengan ibujari saling berkaitan
- Ambil napas dalam-dalam, condongkan tubuh ke depan, usahakan ujung jari tangan lebih dahulu masuk ke dalam air.
- Tolakkan kaki yang menempel pada dinding kolam sampai tubuh terdorong ke depan
- Saat tubuh sedang meluncur, biarkan sampai tubuh berhenti melaju
Berikut posisi tubuh, gerakan kaki dan gerakan lengan dalam teknik dasar meluncur.
BACA JUGA : Aktivitas Atletik (Atletik, Lari Jarak Pendek dan Lompat Tinggi)
Posisi Tubuh
BACA JUGA : Aktivitas Atletik (Atletik, Lari Jarak Pendek dan Lompat Tinggi)
Posisi Tubuh
Posisi tubuh saat berenangadalah stremline, artinya sejajar dengan permukaan air. Tubuh harus berputar pada sumbunya dan hindari gerakan yang mengakibatkan posisi tubuh naik atau turun.
Gerakan Kaki
Gerakan kaki dalam renang gaya bebas berperan penting. Gerakan ini akan membantu luncuran. Selain itu, gerakan tungkai juga sebagai pengatur keseimbangan tubuh. Berikut cara melakukan latihan gerakan kaki.
a) Kedua kaki digerakan ke atas dan ke bawah secara bergantian dalam keadaan lemas
b) Gerakan kedua kaki dimulai dari pangkal paha
c) Gerakan jangan terlalu tinggi tetapi cukup dekat dengan permukaan air
Gerakan Lengan
Gerakan Kaki
Gerakan kaki dalam renang gaya bebas berperan penting. Gerakan ini akan membantu luncuran. Selain itu, gerakan tungkai juga sebagai pengatur keseimbangan tubuh. Berikut cara melakukan latihan gerakan kaki.
a) Kedua kaki digerakan ke atas dan ke bawah secara bergantian dalam keadaan lemas
b) Gerakan kedua kaki dimulai dari pangkal paha
c) Gerakan jangan terlalu tinggi tetapi cukup dekat dengan permukaan air
Gerakan Lengan
Gerakan lengan merupakan gerak pendukung yang snagat enting. Hal tersebut dikarenakan dayungan lengan akan mendukung laju tubuh dengan cepat. Latihan gerakan tangan dapat dilakukan di kolam dangkal. Berikut cara melakukannya :
- Sikap awal berdiri, badan dibungkukkan dan kedua tangan lurus di samping telinga
- Tangan kanan ditarik ke bawah sambil menekan air sampai berada di bawah badan, kemudian mendorong air ke belakang dan ke atas.
- Siku tangan kanan cepat ditekuk dan dikeluarkan dari air. Saat tangan kiri sampai di bawah badan di dalam air, tangan kiri mendorong air ke belakang dan ke atas
- Gerakan kembali ke posisi semula dilakukan dengan mengayunkan tangan ke depan
- Lakukan gerakan ini secara bergantian antara kanan dan kiri serta lakukan secara berulang-ulang.
Teknik Pernapasan pada Renang Gaya Bebas
Latihan pernapasan sebaiknya dilakukan di darat terlebih dahulu. Caranya yaitu dengan melatih gerakan seperti yang dikerjakan di air. Pengambilan napas dilakukan pada saat mulut berada di atas permukaan air yaitu dengan cara memiringkan kepala (memutar) ke sisi kanan atau kiri. Latihan pernapasan juga dapat dilakukan di dalam kolam dangkal, caranya sebagai berikut :
Lomba renang gaya bebas untuk wanita antara lain :
a) Gaya bebas 50 meter
b) Gaya bebas 100 meter
c) Gaya bebas 200 meter
d) Gaya bebas 400 meter
e) Gaya bebas 800 meter
f) Gaya ganti 200 meter
g) Estafet gaya bebas 4 x 100 meter
h) Estafet gaya bebas 4 x 200 meter
Untuk Pria
1) Gaya bebas 50 meter
2) Gaya bebas 100 meter
3) Gaya bebas 200 meter
4) Gaya bebas 400 meter
5) Gaya bebas 1.500 meter
6) Gaya ganti 200 meter
7) Estafet gaya bebas 4 x 100 meter
8) Estafet gaya bebas 4 x 200 meter
- Salah satu lengan lurus ke depan sejajar dengan permukaan air
- Jika tangan kiri yang di depan maka mengambil napasnya dengan memutar kepala pada sumbunya ke kanan
- Jika tangan kanan yang di depan maka mengambil naasnya dengan memutar kepala pada sumbunya ke kiri
- Pengambilan napas biasanya dilakukan saat melakukan gerakan tangan kanan saja atau kiri saja, atau perbandingannya dua kali menarik tangan dan sekali mengambil napas.
Lomba Renang
Untuk WanitaLomba renang gaya bebas untuk wanita antara lain :
a) Gaya bebas 50 meter
b) Gaya bebas 100 meter
c) Gaya bebas 200 meter
d) Gaya bebas 400 meter
e) Gaya bebas 800 meter
f) Gaya ganti 200 meter
g) Estafet gaya bebas 4 x 100 meter
h) Estafet gaya bebas 4 x 200 meter
Untuk Pria
1) Gaya bebas 50 meter
2) Gaya bebas 100 meter
3) Gaya bebas 200 meter
4) Gaya bebas 400 meter
5) Gaya bebas 1.500 meter
6) Gaya ganti 200 meter
7) Estafet gaya bebas 4 x 100 meter
8) Estafet gaya bebas 4 x 200 meter
Pembagian Kelompok Umur
a. Kelompok umur I : Putra dan putri umur 15 tahun - 17 tahun
b. Kelompok umur II : putra dan putri umur 13 tahun - 14 tahun
c. Kelompok umur III : putra dan putri umur 11 tahun - 12 tahun
d. Kelompok umur IV : putra dan putri sampai umur 10 tahun
Setiap orang hendaknya mampu mengendalikan diri terhadap kemungkinan terjadinya kecelakaan di air. Kemampuan mengatasi kecelakaan di air merupakan hal yang penting. Hal ini merupakan langkah awal sebagai usaha menghindari bahaya di air.
Kejadian bahaya di air biasanya akan berakibat fatal. Pada umumnya bahaya kecelakaan di air adalah ketika korban tidak dapat bernapas lagi akibat adanya air yang masuk ke dalam saluran pernapasannya. Ketika mulut dan hidung korban kemasukan air, maka kemungkinan proses pernapasannya akan terganggu. Korban akan mengalami sulit untuk bernapas sehingga kejadian ini akan berakibat fatal bagi korban. Oleh karena itu, kita harus mengetahui dasar-dasar penyelamatan di air untuk mengantisipasi kecelakaan di air.
Ketakutan semacam itu bisa saja menghantui setiap orang yang beum mampu berenang dengan baik. Bahkan sering timbul kesan/pikiran jika dirinya memberi pertolongan, malah ia terbawa menjadi korban juga. Sebenarnya kekhawatiran tersebut tidak perlu terjadi apabila penolong tidak panik. Bagaimanapun juga korban snagat membutuhkan pertolongan dengan segera, sebab suatu keterlambatan akan berakibat kematian.
Cara memberikan pertolongan dengan Jangkauan
Memberi pertolongan dengan jangkauan dari atas kolam dilakukan karena korban berada di dekat jangkauan. Cara memberikan pertolongan dengan jangkauan sebagai berikut :
Teknik-teknik membawa korban kecelakaan air
Teknik dasar membawa korban kecelakaan air sebagai berikut :
Cara memberi pernapasan buatan
b. Kelompok umur II : putra dan putri umur 13 tahun - 14 tahun
c. Kelompok umur III : putra dan putri umur 11 tahun - 12 tahun
d. Kelompok umur IV : putra dan putri sampai umur 10 tahun
PENYELAMATAN DI AIR
HAKIKAT PENYELAMATAN DI AIR
Olahraga renang merupakan olaharga yang menyenangkan. Akan tetapi, kita harus waspada akan bahaya di air. Bahaya itu justru timbul dari diri sendiri. Penyebab terjadinya bahaya di air antara lain panik, gugup, sulit bernapas, kejang otot dan adanya ombakSetiap orang hendaknya mampu mengendalikan diri terhadap kemungkinan terjadinya kecelakaan di air. Kemampuan mengatasi kecelakaan di air merupakan hal yang penting. Hal ini merupakan langkah awal sebagai usaha menghindari bahaya di air.
Kejadian bahaya di air biasanya akan berakibat fatal. Pada umumnya bahaya kecelakaan di air adalah ketika korban tidak dapat bernapas lagi akibat adanya air yang masuk ke dalam saluran pernapasannya. Ketika mulut dan hidung korban kemasukan air, maka kemungkinan proses pernapasannya akan terganggu. Korban akan mengalami sulit untuk bernapas sehingga kejadian ini akan berakibat fatal bagi korban. Oleh karena itu, kita harus mengetahui dasar-dasar penyelamatan di air untuk mengantisipasi kecelakaan di air.
USAHA-USAHA PENYELAMATAN DIRI DI AIR
Hal-hal yang harus diperhatikkan untuk menjaga keselamatan diri di air sebagai berikut.- Memelajari kemampuan berenang dengan baik, paling tidak mampu untuk menyelamatkan diri sendiri jika terjadi bahaya saat di air.
- Jangan berenang sendiri. Hendaklah berenang bersama dengan orang lain yang mampu memberikan pertolongan jika diperlukan
- Berenang di tempat atau daerah-daerah yang diperbolehkan menurut peraturan yang ada
- Berusaha sebaik-baiknya mematuhi peraturan-peraturan yang berlaku di kolam renang atau pantai
- Berusaha mempelajari cara-cara praktis memberi pertolongan atau penyelamatan diri jika terjadi kecelakaan
- Memahami cara memberikan pertolongan pernapasan buatan (resusitasi)
- Mengetahui kemampuan diri dan jangan sekali-kali mencoba di luar batas kemampuan
- Selalu menghindari atau berada di luar air apabila beberapa saat setelah makan, arus deras, ataupun halilintar
- Selalu menjaga jarak dengan menara ataupun tempat papan loncat indah saat berenang, agar dapat terhindar dari kecelakaan
- Mematuhi instruksi guru sebelum turut serta dalam kegiatan olahraga air
- Berusaha meminta pertolongan jika sangat membutuhkan
PERTOLONGAN KECELAKAAN DI AIR
Sering kali kita bingung dan panik jika salah seorang teman mengalami kecelakaan di air. Gugup akan semakin menjadi-jadi, bahkan berkembang menjadi panik karena tidak ada satu pun yang sanggup memberi pertolongan. Kalaupun bisa berenang hanya ala kadarnya, sehingga tidak mungkin bisa memberi pertolonganKetakutan semacam itu bisa saja menghantui setiap orang yang beum mampu berenang dengan baik. Bahkan sering timbul kesan/pikiran jika dirinya memberi pertolongan, malah ia terbawa menjadi korban juga. Sebenarnya kekhawatiran tersebut tidak perlu terjadi apabila penolong tidak panik. Bagaimanapun juga korban snagat membutuhkan pertolongan dengan segera, sebab suatu keterlambatan akan berakibat kematian.
Cara memberikan pertolongan dengan Jangkauan
Memberi pertolongan dengan jangkauan dari atas kolam dilakukan karena korban berada di dekat jangkauan. Cara memberikan pertolongan dengan jangkauan sebagai berikut :
- Perolongan dengan jangkauan dari dek
- Pertolongan dengan jangkauan turun tangga.
- Pertolongan dengan jangkauan melalui kaki
- Pertolongan dengan korban jauh dari jangkauan
- Pertolongan dengan menggunkaan ring pelampung
- Pertolongan dengan menggunakan ban
Teknik-teknik membawa korban kecelakaan air
Teknik dasar membawa korban kecelakaan air sebagai berikut :
- Melakukan renang pertolongan dengan baik
- Memegang lengan dari depan
- Memegang lengan dari belakang
- Memegang lengan korban dengan dua orang penolong
Cara memberi pernapasan buatan
- Pernapasan dari mulut ke mulut
- Pernapasan dari mulut melalui tube dengan masker muka
- Pernapasan dengan menggunakan balon dan masker muka
- Pernapasan dengan menggunakan sresusitator manual atau otomatis