Integrasi Timor Timur ke Dalam Wilayah NKRI

INTEGRASI TIMOR TIMUR KE DALAM NKRI

integrasi timor timur ke dalam nkri. latar belakang integrasi timor timur. integrasi timor timur pada masa orde baru. integrasi timor timur ppt. timmor timur berintegrasi dengan negara kesatuan republik indonesia pada tahun. sejarah timor leste pada tahun 1975. dampak ingterasi timor timur. pada tahun 1958 provinsi riau berdiri provinsi ini sebelumya termasuk wilayah provinsi. dampak kebijakan politik dan ekonomi masa orde baru

Pernahkah kalian mendengar nama Timor Leste? Apa hubungan Timor Leste dengan Timor Timur? Apa hubungan Timor Timur dengan Portugal? Timor Timur berintegrasi dengan wilayah NKRI setelah dijajah selama 450 tahun oleh Portugal. Pemerintah Indonesia mengesahkan Timor Timur ke dalam wilayah Indonesia dengan mengeluarkan UU No. 7 Tahun 1976 tentang Pengesahan Timor Timur ke dalam wilayah NKRI dan Pembentukan Daerah Tingkat I Timor Timur. Pengesahan tersebut diperkuat melalui Tap. MPR Nomor IV/MPR/1978. Secara resmi Timor Timur menjadi provinsi ke27. Namun pada tahun 1999 seusai jajak pendapat, Timor Timur menjadi Negara merdeka dengan nama Timor Leste. Pada materi kali ini saya akan memberikan penjelasan tentang integrasi Timor Timur kedalam NKRI.

Terjadinya integrasi Timor Timur ke dalam wilayah Indonesia tidak terlepas dari situasi politik internasional waktu itu. Pada waktu itu terjadi Perang Dingin di mana konstelasi geopolitik di kawasan Asia Tenggara pada waktu itu terjadi perebutan pengaruh antara dua blok yang sedang bersaing. Dua blok tersebut adalah blok barat (Amerika Serikat) dan Blok Timur (Uni Soviet).

Amerika Serikat mengalami kekalahan di Vietnam pada tahun 1975. Berdasarkan teori domino yang diyakini oleh Amerika Serikat bahwa kejatuhan Vietnam ke tangan kelompok komunis akan merembet ke wilayah-wilayah lainnya. Teori domino adalah teori yang berspekulasi bahwa apabila sebuah negara di suatu kawasan terkena pengaruh komunisme, Negara-negara di sekitarnya akan ikut dipengaruhi komunisme. Perwujudan dari teori domino pada masa Perang Dingin adalah munculnya proxy war di berbagai kawasan di luar eropa. Proxy war adalah perang sekunder sebagai akibat dari perang primer yang berlangsung di antara dua Negara besar (Amerika Serikat dan Uni Soviet). Proxy War antara lain terjadi di Vietnam dan Korea. Berdirinya pemerintahan Republik Demokratik Vietnam yang komunis dianggap sebagai ancaman yang bisa menyebabkan jatuhnya Negara-negara di sekitarnya ke tangan komunis.

Kemenangan komunis di Indocina (Vietnam) secara tidak langsung membuat khawatir para elite Indonesia (khususnya pihak militer). Pada waktu yang sama di wilayah koloni Portugal (Timor Timur) yang berbatasan secara langsung dengan wilayah Indonesia terjadi krisis politik.

Krisis tersbeut terjadi ebagai dampak kebebasan yang diberikan oleh pemerintah baru ortugal di bawah pimpinan Jnderal Antonio de Spinola. Jenderal Antonio de Spinola melakuakn perubahan dan berusaha mengembalikan hak-hak sipil, termasuk hak demokrasi masyarakatnya, bahkan dekolonisasi.

Situasi kehidupan rakyat di Timor Timur pada waktu itu ada tiga partai politik, yaitu sebagai beirikut.
a.      Partai Apodeti (Associacau Popular Democratica Timorense/Ikatan Demokratik Popular Rakyat Timor). Diketuai Arnaldo do Reis Araujo, bercita-cita Timor Timur merdeka dan berintegrasi dengan pemerintah Republik Indonesia.
b.      Partai UDT (Uniao Democratica Timorense/Persatuan Demokratik Rakyat Timor). Diketuai oleh Franciscus Xavier Daerus. UDT bercita-cita Timor Timur merdeka dan tetap berada dalam ikatan dengan Portugal.
c.       Partai Frtelin (Frente Revoluciondria de Timor Leste Independente/Front Revolusioner Kemerdekaan Timor Timur). Diketuai oleh Xavier do Amaral, bericita-cita ingin Timor Timur lepas dari Portugal maupun pemerintahan Indonesia, dan berhaluan komunis.

Selain ketiga partai tersebut, di Timor Timur juga ada partai kecil yaitu Kota dan Trabalista. Pada tanggal 31 Agustus 1974 ketua umum Apodeti, Araldo dos Reis Araujo, menyatakan bahwa partainya ingin bergabung dengan Republik Indonesia sebagai provinsi ke 27. Adapun perimbangan yang diajukan oleh Arnaldo dos Reis Araujo adalah rakyat di kedua wilayah tersebut. Pernyataan tokoh Apodeti itu mendapat respon yang cukup positif dari elite politik Indonesia, terutama dari kalangan elite militer yang pada dasarnya memang merasa khawatir jika Timor Timur jatuh ke tangan komunis.

Keterlibatan Indonesia di Timor Timur terjadi setelah adanya permintaan dari pada pendukung “Proklamasi Balibo”, yang terdiri UDT, Apodeti, Kota dan Trabalista. Keempat partai tersebut pada tanggal 30 November 1975 di kota Balibo mengeluarkan pernyataan untuk bergabung dengan pepemerintahan Republik Indonesia. DPR Timor Timur pada tanggal 31 Mei 1976 mengeluarkan petisi yang isinya mendesak pemerintah Republik Indonesia agar seceatnya menerima dan mengesehkan bersatunya rakyat dan wilayah Timor Timur untuk bergabung dan permintaan bantuan yang diajukan, kemudian pemerintah Indonesia pada bulan Desember 1975 menerapkan “Operasi Seroja”. Operasi tersebut didukung oleh Amerika Serikat yang tidak ingin komunis berdiri di Timor Timur. Pada masa itu antara AS dan Uni Soviet (komunis) sedang berlangsung Perang Dingin.

Bersamaan dengan operasi-operasi keamanan yang dilakukan, pemerintah Indonesia juga menjalankan proses pengesahan Timor Timur ke wilayah Indonesia dengan mengeluarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1976, Undang-Undang tersebut berisi tentang Pengesahan Penyatuan Timor Timur ke dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Pembentukan Daerah Tingkat I Timor Timur. Pengesahan ini akhirnya di perkuat melalui Tap. MPR Nomor IV/MPR/1978. Timor Timur secara resmi menjadi provinsi ke-27 di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »