Sistem Ekskresi Pada Ikan Lengkap - Pelajar Masa Depan

Sistem Ekskresi Pada Ikan

Assalamuallaikum Wr. Wb

Hai teman-teman, ketemu lagi di blog Pelajar Masa Depan. Kali ini kita akan bahas tentang sistem ekskresi pada ikan, kalian pasti pernah melihat ikan ya atau pun memelihara ikan. Nah, karena ikan adalah mahluk hidup maka ikan juga sama seperti manusia memiliki suatu sistem ekskresi.

Untuk lebih jelas, langsung saja kita bahas artikel tentang sistem ekskresi pada ikan ini di bawah ya, semoga bermanfaat.

Sistem ekskresi merupakan proses pembuangan sisa metabolisme berupa cairan, gas mau pun padatan melalui kulit, ginjal dan salurah pencernaan. Sistem ekskresi pada hewan vertebrata berbeda dengan hewan invertebrata. Ikan memiliki alat ekskresi berupa sepasang ginjal berwarna kemerahan bernama opistonefros yang merupakan tipe ginjal paling primitif. Sepanjang ginjal tersebut berada di atas rongga perut, di luar peritonium, di bawah tulang punggung dan aorta dorsalis. Fungsi ginjal yaitu untuk menyaring zat-zat sisa metabolisme dan mengedarkan kembali zat-zat yang masih berguna ke seluruh tubuh, menjaga keseimbangan tekanan osmotik tubuh dan menjaga kekentalan urine.

Alat ekskresi ikan terdiri dari:

1.    Insang yang mengeluarkan CO2 dan H2O
2.    Kulit (kelenjar kulitnya) mengeluarkan lendir sehingga tubuhnya licin untuk memudahkan gerak di dalam
       air.
3.    Sepasang ginjal (sebagian besar ikan) untuk mengeluarkan urine.

Berkembang dua tipe ginjal pada ikan, yaitu;

Mesonefros

Ginjal mesonefros terdapat pada saat perkembangan embrional sebagian besar ikan, tetapi pada fase dewasa tidak fungsional.

Opistonefros

Tipe ginjal ini yang dimiliki ikan pada fase dewasa, dimana ginjal ini hampir mirip dengan ginjal pada manusia. Ekskresi terjadi pada sepasang ginjal (opistonefros) yang memanjang dan berwarna kemerah-merahan.

Namun yang lebih sering menjadi patokan adalah ginjal Opistonefros

Fungsi Ginjal ikan :

1.    menyaring sisa-sisa proses metabolisme untuk dibuang, dan zat-zat yang diperlukan tubuh diedarkan
       kembali melalui darah.
2.    mengatur kekentalan urin yang dibuang untuk menjaga keseimbangan tekanan osmotik cairan pada
       tubuh.

Tubulus ginjal ikan mengalami modifikasi menjadi duktus eferen yang menghubungkan testis dengan duktus mesonefridikus. Selanjutnya, duktus mesonefridikus menjadi duktus deferens yang berfungsi untuk mengangkut sperma dan urin yang bermuara di kloaka.

 SISTEM EKSKRESI PADA IKAN AIR TAWAR

Ikan air tawar memiliki konsentrasi kadar garam yang lebih tinggi dibandingkan dengan lingkungannya. Akibat kondisi tersebut air dari lingkungannya cenderung masuk kedalam tubuh ikan secara osmosis dan garam keluar tubuh melalui proses difusi. Untuk menjaga kestabilan kadar garam tubuh, ikan akan mengeluarkan kelebihan air melalui ginjalnya. Ginjal ini mempunyai glomerulus dalam jumlah banyak dengan diameter besar. Ini dimaksudkan untuk lebih dapat menahan garam-garam tubuh agar tidak keluar dan sekaligus memompa air seni sebanyak-banyaknya. Ketika cairan dari badan malpighi memasuki tubuli ginjal, glukosa akan diserap kembali pada tubulus proximalis dan garam-garam diserap kembali pada tubulus distal. Dinding tubulus ginjal bersifat impermeabel terhadap air.

Jadi untuk lebih memahaminya, maka mekanisme sistem ekskresi pada ikan air tawar begini :

pada ikan air tawar, ginjal mengandung banyak glomelurus sehingga penyaringan berjalan cepat. Tubuh ikan air tawar lebih hipertonis dari lingkungannya sehingga air banyak yang masuk lewat tubuhnya. Akibatnya ikan air tawar sedikit minum. Urin yang di hasilkan banyak dan encer. Di samping itu, ikan air tawar juga menghemat garam dan membersihkan tubuhnya dari zat-zat sisa senyawa nitrogen.
sistem ekskresi pada ikan. sistem ekskresi pada ikan air tawar. sistem ekskresi pada ikan air laut. ekskresi pada ikan air laut. ekskresi pada ikan air tawar. alat ekskresi ikan. tipe ginjal ikan. mesonefros adalah. opistonefros adalah. ginjal mesonefros pada ikan. ginjal opistonefros pada ikan. mekanisme ekskresi pada ikan air tawar. mekanisme ekskresi pada ikan air laut.

SISTEM EKSKRESI PADA IKAN AIR LAUT

Tubuh ikan air laut berbeda dari ikan air tawar karena tubuh ikan air laut memiliki konsentrasi kadar garam yang lebih rendah dibandingkan dengan lingkungannya. Akibat dari keadaan tersebut ikan cenderung kehilangan cairan tubuhnya dan mendapat tambahan garam dari lingkungannya. Untuk mengganti cairan tubuh yang banyak keluar, ikan banyak minum air laut.



Sedangkan untuk membuang garam yang berlebih di dalam tubuhnya dilakukan dengan cara mengalirkan darah yang mengandung garam ke insang yang selanjutnya akan dibuang ke lingkungan oleh sel-sel sekretori garam yang terdapat di insang. Selain itu kelebihan garam akan dibuang melalui feses atau ginjal. Berbeda dengan ikan air tawar, urin yang dihasilkan sangat sedikit dan pekat sehingga glomerulus ginjal ikan air laut mengalami reduksi.

Ikan yang hidup di air laut mengekskresikan sampah nitrogen yang kurang beracun, yaitu trimetilamin oksida (TMO). Zat ini memberi bau khas air laut. Selain itu, ikan air laut mengekskresikan ion-ion lewat insang dang mengeluarkan urin dengan volume yang kecil.

Jadi untuk memahaminya, maka sistem ekskresi pada ikan air laut dapat disimpulkan seperti ini :

Pada ikan air laut, ginjalnya hanya sedikit mengandung glomelurus sehingga pneyaringan berjalan lambat. Tubuh ikan air laut lebih hipotonis dari air laut sehingga air banyak yang keluar dari tubuh. Akibatnya ikan air laut banyak minum untuk menutupi kehilnagan air yang besar. Urin yang dihasilkan sediki. Garam-garam yang masuk bersama air yang diminum akan dikeluarkann secara aktif melalui insang.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »