Sistem Endokrin atau Hormon Lengkap - Pelajar Masa Depan

Sistem Endokrin atau Hormon

Assalamuallikum Wr. Wb.

Hai teman-teman ketemu lagi di Blog Pelajar Masa Depan.
Kali ini kita akan membahas sebuah artikel biologi tentang sistem endokrin atau hormon yang ada dalam sistem regulasi pada manusia. Pada sistem endokrin terdapat beberapa kelenjar endokrin yang tersebar dalam tubuh seperti kelenjar hipofisis (pituitari), kelenjar hipofisis lobus anterior (bagian depan), kelenjar hipofisis lobus intermediet (bagian tengah), kelenjar hipofisis lobus posterior (bagian belakang), ada juga kelenjar epifisis, kelenjar tiroid atau kelenjar gondok, kelenjar paratiroid atau kelenjar anak gondok, kelenjar langerhans atau pankreas, kelenjar adrenal atau kelenjar anak ginjal, kelenjar pencernaan atau kelenjar usus dan lambung, kelenjar timus dan terakhir yaitu kelenjar kelamin.

untuk lebih jelas nya mari kita bahas langsung ya teman-teman, semoga bermanfaat !

 A. Pengertian Sistem Endokrin

Sistem endokrin adalah suatu sistem dalam tubuh manusia yang bertugas untuk melakukan sekresi (memproduksi) hormon yang berfungsi untuk mengatur seluruh kegiatan organ-organ dalam tubuh manusia sesuai dengan yang dibutuhkan organ tersebut. Hasil sekresi berupa hormon ini langsung masuk ke dalam pembuluh darah manusia tanpa harus melalui saluran (duktus).

Sistem endokrin terbagi menjadi beberapa kelenjar endokrin yang jika dalam satu kesatuan disebut dengan sistem endokrin. Jadi, sistem endokrin merupakan gabungan dari beberapa kelenjar endokrin. Kelenjar endokrin itu sendiri ada yang menghasilkan satu macam hormon/tunggal, da nada juga yang menghasilkan beberapa hormon/ganda.

B. Fungsi Kelenjar Endokrin dan Hormon 

 Berikut ini adalah beberapa fungsi yang dihasilkan dari kelenjar endokrin, yaitu :

1.    Mengontrol aktifitas kelenjar tubuh
2.    Merangsang aktifitas kelenjar tubuh
3.    Merangsang pertumbuhan jaringan
4.    Menghasilkan hormon-hormon yang dibutuhkan oleh organ-organ tertentu
5.    Mengatur oksidasi, metabolisme, dan meningkatkan penyerapan (absorpsi) glukosa pada usus halus
6.    Mempengaruhi metabolisme lemak, hidrat arang, protein, karbohidrat, vitamin, dan mineral.  


Sedangkan fungsi dari hormon adalah :

1.  Mengendalikan proses-proses dalam tubuh manusia seperti proses metabolisme, proses oksidatif,         
     perkembangan seksual, dan lain-lain
2.  Menjaga keseimbangan fungsi tubuh (homeostasis)

C. Kelenjar Hipofisis

Kelenjar hipofisis disebut master of glands karena mampu menyekresikan bermacam-macam hormon yang mengatur bermacam-macam kegiatan dalam tubuh. Kelenjar ini terletak di dasar otak dan terdiri dari tiga lobus, yaitu bagian depan atau lobus anterior, bagian tengah atau lobus intermediet, dan bagian belakang atau lobus posterior.

a. Kelenjar Hipofisis Lobus Anterior (Bagian Depan)

Kelenjar hipofisis anterior menghasilkan bermacam-macam hormon sebagai berikut.

1) Hormon somatotrof (STH) yang berfungsi mengatur pertumbuhan dan anabolisme protein. Kelebihan hormon somatotrof akan menyebabkan pertumbuhan raksasa (gigantisme), akromegali (pada orang dewasa) yaitu pertumbuhan ujung-ujung tulang ke arah samping, sedangkan apabila kekurangan hormon somatotrof akan menyebabkan kekerdilan (dwarfisme).

2) Hormon adrenokortikotropik (ACTH) yang berfungsi mengontrol sekresi beberapa hormon oleh korteks adrenal.

3) Hormon tirotropin (TSH = thyroid stimulating hormone) yang berfungsi mengontrol sekresi hormon oleh kelenjar tiroid.

4) Hormon prolaktin (LTH), berfungsi untuk memelihara sekresi susu oleh kelenjar susu

5) Hormon gonadotropin, terdiri dari sebagai berikut.
    a. Follicle Stimulang Hormone (FSH)
        Pada wanita, berfungsi merangsang perkembangan folikel pada ovarium dan sekresi estrogen,     
        sedangkan pada pria, berfungsi menstimulasi testis untuk menghasilkan sperma.
    b. Luteinizing Hormone (LH)
       Pada wanita, bersama dengan estrogen berfungsi menstimulasi ovulasi dan pembentukan progesteron
       oleh korpus luteum pada ovarium, sedangkan pad pria, berfungsi menstimulasi testis untuk
       menghasilkan testosteron.

b. Kelenjar Hipofisis Lobus Intermediet (Bagian Tengah)

Pada beberapa spesies hewan, kelenjar hipofisis lobus intermediet menghasilkan melanocyte stimulating hormone (MSH) yang berfungsi untuk menyintesis melanin (pigmen warna).

c.  Kelenjar Hipofisis Lobus Posterior (Bagian Belakang)

 Beberapa hormon yang dihasilkan antara lain sebagai berikut.
1) Hormon oksitosin, berfungsi menstimulasi kontraksi sel otot polos pada rahim wanita hamil sebelum melahirkan dan menstimulasi kontraksi sel-sel kontraktil kelenjar susu agar mengeluarkan air susu.
2) Hormon antidiuretik (ADH) atau vasopressin, berfungsi menurunkan volume urine dan meningkatkan tekanan darah.

D. Kelenjar Epifisis

Kelenjar ini terdapat di dalam otak, di dalam ventrikel berbentuk kecil merah seperti sebuah cemara. Terletak dekat korpus. Fungsinya belum diketahui dengan jelas. Kelenjar ini menghasilkan sekresi internal dalam membantu pankreas dan kelenjar kelamin.

E. Kelenjar Tiroid atau Kelenjar Gondok

Kelenjar tiroid adalah salah satu dari kelenjar endokrin terbesar pada tubuh manusia. Kelenjar ini dapat ditemui di bagian depan leher, sedikit di bawah laring. Kelenjar ini berfungsi untuk mengatur kecepatan tubuh membakar energi, membuat protein, dan mengatur sensitivitas tubuh terhadap hormon lainnya.

Kelenjar tiroid dapat distimulasi dan menjadi lebih besar oleh epoprostenol.
Tiroid mengeluarkan dua hormon penting, yaitu:

    Triiodotironin (T3)
    Tiroksin (T4)

Triodotironin dan Tiroksin mengatur laju metabolisme dengan cara mengalir bersama darah dan memicu sel untuk mengubah lebih banyak glukosa.

Jika Tiroid mengeluarkan terlalu sedikit Triodotironin dan Tiroksin (Hipotiridisme), maka tubuh akan merasa kedinginan, letih, kulit mengering dan berat badan bertambah. Sebaliknya jika terlalu banyak (Hipertiroidisme), tubuh akan berkeringat, merasa gelisah, tidak bisa diam dan berat badan akan berkurang.

F. Kelenjar Paratiroid atau Kelenjar Anak Gondok

Kelenjar paratiroid adalah organ yang terletak di belakang kelenjar tiroid dan masing-masing berukuran sebesar sebutir beras.

Mereka disebut kelenjar paratiroid karena kedekatannya dengan kelenjar tiroid, tetapi kelenjar paratiroid dan kelenjar tiroid adalah organ yang sama sekali berbeda. Biasanya, ada empat kelenjar paratiroid, dengan sepasang kelenjar paratiroid (satu di atas yang lain) di belakang dua lobus tiroid.

Fungsi Kelenjar Paratiroid

Kelenjar paratiroid mengeluarkan hormon paratiroid. Sementara istilah “hormon paratiroid” dan “hormon tiroid” mungkin tampak serupa. Fungsi dari kelenjar paratiroid adalah mengatur jumlah kalsium dalam tubuh. Kelenjar memproduksi dan mensekresi hormon paratiroid.

Kalsium tidak hanya komponen utama dari tulang, tetapi juga sangat diperlukan untuk pembekuan darah dan untuk kontraksi setiap otot dalam tubuh, termasuk jantung. Ini juga merupakan mineral penting untuk berfungsinya sel-sel otak.

Kalsium disimpan dalam tulang. Kalsium dikeluarkan dari tulang ke dalam darah, serta penyerapan pada ginjal atau usus, diatur oleh hormon paratiroid bersama dengan vitamin D. Dengan demikian, hormon paratiroid dan vitamin D memiliki fungsi meningkatkan kadar kalsium dalam darah.

Sehingga kadar kalsium, dapat mempengaruhi sekresi hormon paratiroid. Rendahnya tingkat kalsium dalam darah menginduksi sekresi hormon paratiroid, sehingga terjadi peningkatan kadar kalsium. Di sisi lain, tingkat tinggi kalsium dalam darah menghambat sekresi hormon paratiroid, yang menyebabkan penurunan kadar kalsium. Dengan cara ini, kadar kalsium dalam darah tetap dalam tingkat normal.

G. Kelenjar Langerhans atau Kelenjar Pankreas

Kelenjar pankreas merupakan sekelompok sel yang terletak pada pankreas, sehingga dikenal dengan pulau – pulau langerhans. Kelenjar pankreas menghasilkan hormon insulin dan glukagon. Insulin mempermudah gerakan glukosa dari darah menuju ke sel – sel tubuh menembus membrane sel. Di dalam otot glukosa dimetabolisasi dan disimpan dalam bentuk cadangan. Di sel hati, insulin mempercepat proses pembentukan glikogen (glikogenesis) dan pembentukan lemak (lipogenesis). Kadar glukosa yang tinggi dalam darah merupakan rangsangan untuk mensekresikan insulin. Sebaliknya glukogen bekerja secara berlawanan terhadap insulin.

Pengaturan kadar gula darah

sistem endokrin pada manusia. sistem endokrin. sistem endokrin atau hormon. sistem endokrin pada sistem regulasi manusia. pengertian sistem endokrin. sistem endokrin adalah. fungsi kelenjar endokrin. fungsi hormon. fungsi kelenjar endokrin dan hormon. kelenjar hipofisis. kelenjar hipofisis lobus anterior. kelenjar hipofisis bagian depan. hasil kelenjar hipofisis. kelenjar hipofisis menghasilkan macam macam hormon yaitu. hormon yang dihasilkan kelenjar hipofisis. hormon somatrotof. hormon adrenokortikotropik. hormon tirotropin. hormon prolaktin. hormon gonadotropin. kelenjar hipofisis lobus intermediet. kelenjar hipofisis bagian tengah. kelenjar hipofisis lobus posterior. kelenjar lobus bagian belakang. kelenjar epifisis. kelenjar tiroid. kelenjar gondok. fungsi kelenjar tiroid. fungsi kelenjar gondok. hasil kelenjar tiroid. hormon yang dihasilkan kelenjar gondok. hormon yang dihasilkan kelenjar tiroid. kelenjar paratiroid. kelenjar anak gondok. fungsi kelenjar paratiroid. fungsi kelenjar anak gondok. kelenjar langerhans. kelenjar pankreas. pengaturan kadar gula darah. kelenjar arenal. macam macam kelenjar adrenal. hormon yang dihasilkan kelenjar adrenal. hormon aldosteron. hidrokortison dan kortikosteron. androgenik steroid. epinefrin dan neropinefrin. kelenjar pencernaan atau kelenjar usu dan lambung. kelenjar ludah. kelenjar lambung. kelenjar hati. kelenjar pankreas. kelenjar dalam usus. kelenjar timus. fungsi kelenjar timus. kelenjar timus dan myasthenia gravis. kelenjar kelamin. hormon yang dihasilkan kelenjar kelamin.

Peningkatan glukosa darah diatas titik pasang (sekitar 90mg/100ml pada manusia) merangsang pankreas untuk mensekresi insulin, yang memicu sel – sel targetnya untuk mengambil kelebihan glukosa dari darah. Ketika kelebihan itu telah dikeluarkan atau ketika konsentrasi glukosa turun dibawah titik pasang, maka pancreas akan merespons dengan cara mensekresikan glukagon, yang mempengaruhi hati untuk menaikkan kadar glukosa darah.

H. Kelenjar Adrenal

Kelenjar adrenal yang juga dikenal sebagai kelenjar suprarenal adalah kelenjar berbentuk segitiga yang terletak di atas ginjal. Kelenjar adrenal termasuk dalam kategori kelenjar endokrin. Disebut kelenjar endokrin karena kelenjar tersebut mengeluarkan hormon langsung ke dalam aliran darah.
Bagian-bagian Kelenjar Adrenal

Kelenjar adrenal dibagi menjadi dua bagian yaitu luar dan dalam.

Bagian luar dikenal sebagai korteks adrenal, yang selanjutnya dibagi menjadi tiga zona: zona glomerulosa, lapisan terluar; zona fasciculata, lapisan tengah; dan zona reticularis, lapisan paling dalam. Sedang bagian dalam kelenjar adrenal disebut sebagai medula adrenal yang dikelilingi oleh korteks. Darah dipasok ke kelenjar adrenal melalui arteri adrenal.

Kedua bagian adrenal tersebut merupakan pusat produksi beberapa hormon penting.
Hormon yang Dihasilkan Kelenjar Adrenal

Beberapa hormon penting yang dikeluarkan oleh kelenjar adrenal adalah sebagai berikut:

1. Hormon Aldosteron


Hormon aldosteron disekresikan oleh zona glomerulosa (lapisan terluar) dari korteks adrenal. Fungsi utama hormon ini adalah untuk mengatur jumlah kalium dan natrium yang dilewatkan ke dalam urin. Produksi aldosteron dikontrol oleh renin angiotensin system (RAS) atau renin angiotensin aldosterone system (RAAS). Ini adalah sistem hormon yang mengatur tekanan darah dan keseimbangan cairan dalam tubuh. Umumnya renin diproduksi oleh ginjal saat tubuh kehilangan banyak garam dan air dari tubuh.

Renin pada gilirannya memicu produksi angiotensin yang pada akhirnya merangsang kelenjar adrenal untuk melepaskan hormon aldosteron. Penurunan tekanan darah juga merangsang sekresi aldosteron.

Jadi, bersama dengan sistem renin angiotensin, aldosteron membantu ginjal untuk mempertahankan mineral penting seperti sodium dan kalium. Aldosteron juga dapat menyempitkan pembuluh darah oleh peningkatan natrium dan retensi air, yang dengan demikian meningkatkan tekanan darah.

2. Hidrokortison dan Kortikosteron

Kortikosteroid dilepaskan dari daerah korteks kelenjar adrenal. Hormon kortikosteroid yang disekresikan oleh kelenjar adrenal termasuk hormon hidrokortison dan kortikosteron. Hidrokortison atau kortisol mengatur metabolisme karbohidrat, protein, dan lemak. Hidrokortison dan kortikosteron memainkan peran penting dalam mengatur respon inflamasi tubuh.

Kortikosteron juga mempengaruhi sistem kekebalan tubuh dan karenanya dapat digunakan sebagai agen penekan kekebalan tubuh. Sekresi kedua hormon ini dikendalikan oleh hormon adrenokortikotropik (ACTH) yang disekresikan oleh kelenjar hipofisis.

3. Androgenik Steroid

Androgenik steroid atau androgen disekresi oleh zona reticularis (lapisan terdalam) dari korteks adrenal. Androgen adalah hormon seks pria dan bertanggung jawab untuk perkembangan karakteristik laki-laki. Hormon ini memainkan peran penting dalam perkembangan organ seks laki-laki selama fase embrio.

4. Epinefrin dan Norepinefrin

Kedua hormon ini disekresikan oleh bagian dalam kelenjar adrenal yaitu medula adrenal dan biasanya dikenal pula sebagai adrenalin. Epinefrin dan norepinefrin disebut katekolamin karena disekresikan untuk merespon kondisi stres fisik atau mental. Epinefrin, juga dikenal sebagai adrenalin, memainkan peran penting dalam konversi glikogen menjadi glukosa. Hormon ini juga diperlukan oleh tubuh untuk kelancaran arus darah ke otak dan otot.

Selain itu, epinefrin juga berperan meningkatkan denyut jantung dan melemaskan otot polos paru-paru. Selain itu, hormon ini juga memicu pelebaran pembuluh darah kecil di paru-paru, jantung, ginjal, dan otot.

Singkatnya, epinefrin membuat tubuh bersiap untuk melakukan ‘pertempuran’. Seiring dengan epinefrin, norepinefrin juga mengaktifkan mekanisme tubuh untuk respon melawan/melarikan diri.

I. Kelenjar Pencernaan atau Kelenjar Usus dan Lambung

Kelenjar pencernaan atau kelenjar usus dan lambung yaitu kelenjar yang membantu pemecahan zat makanan dan penyederhanaan senyawa melalui berbagai enzim yang dikeluarkan di seluruh pencernaan. Inilah macam-macam kelenjar pencernaan pada manusia:

Kelenjar ludah

Disini menghasilkan mukus dan enzim amilase saliva (ptialin). Menurut letaknya, kelenjar ludah terdiri atas empat pasang. Glandula parotis, merupakan kelenjar yang terletak di bawah telinga. Glandula parotis bermuara di dekat gigi molar bagian atas yang kedua. Glandula submandibularis, terletak di bawah rahang dan bermuara di dekat pangkal lidah. Kelenjar ini menghasilkan lebih dari 70 persen saliva. Glandula subligualis, terletak di bawah lidah kita. Muara kelenjar ini berada di dekat pangkal lidah. Glandula liur minor, tersebar di rongga mulut. Menurut penelitian, rongga mulut memiliki lebih dari 600 kelenjar liur minor dengan diameter masing-masing 1 hingga 2 mm.

Kelenjar Lambung

Kelenjar lambung menghasilkan beberapa enzim, seperti: pepsin, renin, dan HCl atau asam klorida. Pepsinogen yang diaktifkan oleh asam lambung merupakan cikal bakal enzim pepsin. Keluarnya asam lambung dipengaruhi oleh gerak refleks yang timbul ketika masuknya makanan ke dalam lambung. Asam lambung juga dipengaruhi oleh hormon gastrin yang keluar melalui dinding-dinding lambung.

Kelenjar Hati

Kelenjar hati adalah kelenjar yang paling besar didalam tubuh manusia, fungsinya yaitu:
1. Organ hati menghasilkan empedu sebagai kelenjar eksokrin
2. Organ hati membantu menyimpan cadangan lemak, glikogen, vitamin A, V1    2, D dan albumin.
3. Berperan untuk mensintesis protein dari cairan darah dan mampu memperbaiki sel darah merah yang rusak dan mati
4.Mendetoksifikasi zat-zat beracun didalam pencernaan.
5. Hati mampu menghasilkan enzim arginase yang mengubah arginina menjadi ornitina dan urea, sehingga menetralisasi racun di dalam tubuh.

Kelenjar Pankreas

Kelenjar pankreas berada di antara lambung (ventrikulus) dan usus halus. Pankreas menghasilkan beberapa enzim pencernaan makanan, di antaranya: protease, nuklease, amilase, dan lipase. Keluarnya enzim dari pankreas bergantung pada aktivitas hormon sekretin yang dihasilkan oleh usus dua belas jari (duodenum) pada saat makanan masuk ke dalamnya.

 Kelenjar Dalam Usus Halus

Enzim yang dihasilkan, antara lain enterokinase, erepsin (peptidase), maltase, sukrase, laktase, nuklease, dan lipase. Hormon enterokrinin yang dihasilkan oleh duodenum mempengaruhi keluarnya enzim-enzim tersebut, sehingga mempermudah penyerapan sari-sari makanan.

J. Kelenjar Timus

Kelenjar timus adalah organ tubuh yang terdiri dari dua bagian yang berukuran sama. Kelenjar yang masih merupakan bagian dari sistem limfatik ini terletak di antara belakang tulang dada dan jantung. Sekedar informasi, sistem limfatik termasuk dalam sistem kekebalan tubuh yang memproduksi dan menyimpan sel-sel yang melindungi diri kita dari serangan penyakit dan infeksi.

Fungsi Kelenjar Timus

Kelenjar timus memiliki tugas penting dalam kerja sistem kekebalan tubuh kita, yaitu mengolah sel-sel darah putih yang diproduksi di sumsum tulang dan mengubahnya menjadi sel limfosit-T. Sel-sel limfosit-T ini mempunyai peran penting dalam hal pertahanan tubuh melawan infeksi, yaitu dengan merangsang produksi antibodi oleh limfosit lainnya. Selain itu, sel Limfosit-T juga membantu pertumbuhan dan aktivitas fagosit (sel darah putih besar yang berkontribusi dalam pertahanan kekebalan tubuh dengan menelan mikroba, partikel asing, atau sel lainnya).

Ketika kita berada pada masa pubertas, ukuran kelenjar timus menjadi sangat besar. Hal ini terjadi karena kelenjar tersebut sedang aktif-aktifnya bekerja. Setelah masa pubertas selesai, kelenjar timus jadi mengecil akibat menghilangnya jaringan limfoid serta munculnya jaringan ikat dan lemak. Namun terkadang, kelenjar timus ini tidak mau menciut, alias tetap membesar. Kondisi yang abnormal ini bisa mengakibatkan munculnya penyakit tertentu seperti myasthenia gravis.

Kelenjar Timus dan Myasthenia Gravis

Myasthenia gravis adalah kondisi langka jangka panjang yang memengaruhi otot dan menyebabkan otot melemah, terutama otot-otot yang mengontrol mata, kelopak mata, ekspresi wajah, mengunyah, menelan, berbicara, atau bahkan otot-otot di hampir seluruh bagian tubuh.

Penyakit ini umumnya mulai mulai menyerang pria yang berusia 60 tahun ke atas dan wanita berusia kurang dari 40 tahun. Tanda-tandanya bisa dikenali dari kelopak mata yang turun, susah membuat ekspresi wajah, penglihatan ganda, susah mengunyah dan menelan makanan, bicara jadi cadel, sesak napas, sulit bernapas, dan melemahnya lengan, kaki atau leher.

Pada myasthenia gravis, sistem kekebalan tubuh menghancurkan sinyal atau komunikasi antara saraf dan otot hingga membuat otot-otot menjadi lemah dan mudah lelah. Kenapa sistem imun bisa menyerang sel yang sehat? Penyebabnya tidak diketahui dengan pasti, namun para ahli mengaitkan masalah tersebut dengan ukuran kelenjar timus yang tidak mengecil setelah masa pubertas.

Para ilmuwan percaya jika kelenjar timus memberikan petunjuk yang salah kepada sel-sel kekebalan tubuh yang masih berkembang. Akibatnya, sistem kekebalan tubuh justru menyerang sel-sel yang sehat, terutama sel saraf.

Faktanya, hingga kini belum ada pengobatan yang mampu menyembuhkan myasthenia gravis akibat membesarnya kelenjar timus ini. Perawatan dilakukan hanya untuk mengendalikan gejala penyakit dan aktivitas sistem imun, yaitu:

Mengonsumsi obat untuk membantu mengurangi otot yang lemah, meningkatkan kekuatan otot, atau menekan produksi antibodi yang abnormal.
Thymectomy, yaitu operasi pengangkatan kelenjar timus.
Plasmapheresis atau pertukaran plasma, yaitu suatu prosedur di mana antibodi yang abnormal dibuang dari darah.
Intravenous immune globulin (IVIG), produk darah yang berasal dari donor.
Istirahat yang cukup, mengunjungi dokter mata jika penglihatan menjadi ganda, dan menjauhi stres.

K. Kelenjar Kelamin

 kelenjar kelamin dibedakan menjadi kelenjar kelamin pria dan kelenjar kelamin wanita.
a. Kelenjar kelamin pria (testis) menghasilkan hormon testosteron yang berpengaruh terhadap pertumbuhan sekunder pada pria dan memengaruhi proses spermatogenesis.
b. Kelenjar kelamin wanita (ovarium) menghasilkan hormon estogren yang berfngsi merangsang pertumbuhan ciri-ciri kelamin sekunder pada wanita dan progesteron yang berfungsi memelihara kehamilan, perkembangan dan pertumbuhan kelenjar air susu.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »