Sistem Saraf Pada Manusia
Assalamuallikum Wr. Wb.Hai teman-teman kali ini saya akan membahas tentang sistem saraf pada manusia. Sistem saraf pada manusia merupakan salah satu sistem regulasi yang dimiliki oleh manusia. Dalam sistem saraf ada sel saraf atau yang biasa disebut dengan neuron sel saraf memiliki bagian-bagian yaitu badan sel, dendrit dan neurit. Ada pula macam-macam neuron, mekanisme penghantaran impuls, penghantaran impuls melalui sinapsis, penghantar impuls melalui sel saraf, gerak biasa dan gerak refleks, susunan sistem saraf, sistem saraf pusat mulai dari otak sampai sumsum tulang belakang, dan terakhir sistem saraf tepi. Untuk lebih jelas, mari kita bahas langsung dalam artikel ini. Semoga bermanfaat dan membantu ya teman-teman.
Sel Saraf
Nukleus
Nukleus terletak di dalam tubuh sel. Seperti yang dijelaskan sebelumnya, protoplasma sel saraf terdapat granula. Nukleus berfungsi sebagai pengatur kegiatan sel saraf (neuron). Di dalam inti sel juga terdapat kromosom dan DNA yang berfungsi untuk mengatur sifat keturunan dari sel tersebut.Badan Sel
Badan Sel
Badan sel adalah bagian sel saraf yang merupakan tempat melekatnya akson dan dendrit. Fungsi badan sel adalah untuk menerima impuls (rangsangan) dari dendrit dan meneruskannya ke neurit (akson).Dendrit
Dendrit adalah bagian sel saraf yang merupakan percabangan pendek tempat impuls saraf masuk ke dalam sel. Fungsi dendrit adalah untuk menerima dan mengantarkan rangsangan ke badan sel.Akson
Akson atau silinder aksis adalah bagian sel saraf berupa serat tunggal tempat impuls keluar dari sel. Panjang akson mulai dari beberapa milimeter hingga beberapa sentimeter tergantung tipe sel saraf tersebut. Akson berperan dalam menghantarkan impuls dari badan sel menuju efektor, seperti otot dan kelenjar. Walaupun diameter akson hanya beberapa mikrometer, namun panjangnya bisa mencapai 1 hingga 2 meter. Fungsi neurit adalah untuk meneruskan impuls dari badan sel saraf ke sel saraf lainnya.Lapisan mielin
Lapisan mielin atau myelin sheath adalah lapisan lemak tipis yang menyelubungi akson dan beberapa dendrit (pada umumnya). Fungsi selubung mielin adalah untuk melindungi neurit dari kerusakan dan mencegah impuls bocor. Fungsi selubung mielin mirip pembungkus kabel listrik yang bersifat isolator.Neurilema adalah jaringan penyambung yang berada tepat diatas lapisan mielin. Neurilema adalah lapisan terluar sel saraf.
Nodus Ranvier
Nodus raniver adalah bagian sel saraf yang tidak mengandung lapisan mielin akibat tertekannya lapisan lemak tersebut. Akibatnya, Nodus ranvier sendiri bukanlah sebuah struktur dari sel saraf. Nodus ranvier hanyalah penunjuk atau penanda bahwa bagian tersebut terjadi pembelokan akibat tidak adanya lapisan mielin diantaranya. Hal ini mengakibatkan hanya neurilemma saja yang membungkusnya. berfungsi mempercepat transmisi impuls saraf. Adanya nodus ranvier tersebut memungkinkan saraf meloncat dari satu nodus ke nodus yang lain, sehingga impuls lebih cepat sampai pada tujuan.Macam-Macam Neuron
Berdasarkan struktur dan fungsinya,
neuron dibedakan menjadi tiga jenis yaitu neuron motoris, neuron
sensoris, dan interneuron (neuron intermediet).
a.
Neuron motoris, berperan dalam menyampaikan atau meneruskan rangsang
dari sistem saraf pusat ke efektor. Neuron ini memiliki dendrit yang
pendek dan akson yang panjang.
c. Interneuron (neuron intermediet), yaitu neuron yang berfungsi menerima rangsangan dari neuron sensoris atau neuron intermediet yang lain. Neuron jenis ini memiliki dendrit yang pendek serta akson yang pendek dan panjang
Mekanisme Penghantaran Impuls
Impuls merupakan rangsangan yang diterima oleh reseptor dari lingkungan luar, kemudian dibawa oleh sel saraf (neuron). Impuls saraf yang dibawa tersebut biasanya berupa loncatan aliran listrik. Impuls dapat dihantarkan melalui sinapsis dan sel saraf.a. Penghantanan Impuls melalui Sinapsis
Sinapsis merupakan serabut saraf penghubung yang mengendalikan komunikasi antarneuron. Pada setiap neuron, aksonnya berakhir pada suatu tonjolan kecil yang diebut dengan tombol sinapsis. Permukaan membran tombol sinapsis disebut membran pra-sinapsis yang berfungsi melakukan transmisi rangsangan. Adapun permukaan membran dendrit dari sel yang dituju disebut membran post-sinapsis, membran ini berfungsi sebagai penerima transmisi rangsangan. Membran pra-sinapsis dan post-sinapsis tersebut dipisahkan oleh celah sinapsis.Mekanisme kerja sinapsis yaitu jika impuls tiba di tombol sinapsis, maka terjadi peningkatan permeabilitas membran pra-sinapsis terhadap ion Ca2+. Akibatnya ion Ca2+ masuk dan gelembung sinapsis melebur dengan membran pra-sinapsis sambil melepaskan neurotransmitternya ke celah sinapsis. Neurotransmitter dihidrolisis oleh enzim yang dikeluarkan membran post-sinapsis, misalnya asetikolinesterase. Neurotransmitter adalah suatu senyawa kimia yang dapat menghantarkan impuls (rangsang) ke membran post-sinapsis dengan cara difusi.
b. Penghantar Impuls melalui Sel Saraf
Penghantaran impuls (rangsang) melalui sel saraf disebabkan oleh adanya perbedaan potensial listrik dua sisi membran (bagian dalam dan luar) serabut saraf (akson). Jika tidak ada rangsangan, dikatakan bahwa neuron dalam keadaan istirahat. Muatan listrik di luar membran neuron adalah positif, sedangkan muatan listrik di dalam neuron adalah negatif. Keadaan ini disbeut juga polarisasi.Gerak Biasa dan Gerak Refleks
Tubuh kita dapat melakukan gerakan karena adanya hantaran impuls oleh sel-sel saraf. Gerakdapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu gerak biasa dan gerak refleks.
1) Gerak biasa
Gerak biasa merupakan gerak yang disadari, contohnya melangkahkan kaki menuju suatu tempat, berlari, dan menyapu. Hantaran impuls pada gerak biasa dimulai dari reseptor sebagai penerima rangsang. Impuls tersebut kemudian dihantarkan menuju neuron sensorik untuk kemudian diolah di otak. Respons dari otak kemudian oleh saraf motorik dihantarkan ke efektor sehingga terjadilah gerakan. Urutan perjalanan impuls pada gerak biasa secara skematis sebagai berikut.Rangsang → reseptor → neuron sensorik → otak → neuron motorik → efektor
2) Gerak refleks
Gerak refleks merupakan gerak yang tidak disadari. Hantaran impuls pada gerak refleks mirip seperti pada gerak biasa. Bedanya, impuls pada gerak refleks tidak melalui pengolahan oleh pusat saraf. Neuron di otak hanya berperan sebagai konektor saja.Ada dua macam neuron konektor, yaitu neuron konektor di otak dan di sumsum tulang belakang. Contoh gerak refleks yang melalui neuron konektor otak, yaitu pupil mata mengecil saat terkena cahaya yang terang. Contoh gerak refleks melalui neuron konektor sumsum tulang belakang, yaitu kaki terangkat saat lutut dipukul. Urutan perjalanan impuls pada gerak refleks secara skematis sebagai berikut.
Rangsang → reseptor → neuron sensorik → konektor (otak/sumsum tulang belakang) → neuron motorik → efektor
Susunan Sistem Saraf
a. Sistem Saraf Pusat
Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang. Bagian luar otak dan sumsum diselubungi oleh selaput meninges. Dari dalam ke luar , meninges terdiri dari tiga lapisan yaitu piameter (lapisan paling dalam yang melekat pada permukaan otak dan sumsum tulang belakang), araknoid (lapisan tengah yang terletaj antara piameter dan durameter), dan durameter (lapisan terluar yang melekat pada tulang).1) Otak
Otak merupakan bagian dari tubuh yang memiliki fungsi penting dari seluruh proses hidup. Meski hanya memiliki berat 2,5 persen dari berat tubuh, namun otak bertanggung jawab terhadap pengaturan seluruh badan dan pemikiran manusia. Jika otak sehat maka mendorong kesehatan tubuh dan mental akan berjalan prima, sebaliknya jika bagian ini terganggu, maka kesehatan tubuh dan mental akan terganggu pula.Selain paling penting, otak juga merupakan organ yang paling rumit. Berdasarkan hasil penelitian otak memiliki bagian-bagian dengan fungsinya masing-masing. Pada dasarnya otak manusia terdiri atas lima bagian yakni Otak Besar, otak tengah, otak belakang, otak kecil dan sum-sum lanjutan. Masing-masing bagian memiliki tugas tertentu yang mempengaruhi kerja tubuh.
1. Otak Besar (Cerebrum)
Bagian ini merupakan bagian otak terbesar dengan fungsi yang krusial pula. Otak besar atau biasa dikenal dengan cerebrum merupakan secara garis besar dapat dikatakan sebagai pusat syaraf utama karena fungsinya yang sangat penting, seperti yang berkaitan dengan inteligensi, memori, kesadaran dan pertimbangan.
Bagian otak besar terdiri dari dua belahan yakni otak bagian kiri dan kanan. Masing-masing bagian memiliki fungsi kebalikan dimana bagian kiri mengatur fungsi tubuh bagian kanan, sebaliknya otak kanan mengatur fungsi tubuh bagian kiri. Setiap belahan otak tersebut terbagi menjadi empat lobus, yaitu frontal, pariental, okspital, dan temporal.
2. Otak Kecil (Cerebellum)
Otak kecil berfungsi sebagai pusat keseimbangan dan kemampuan motorik. Jika bagian ini mengalami gangguan, maka akan menyebabkan gerakan otot tidak lagi terkoordinasi. Selain itu, gangguan pada bagian ini juga bisa menyebabkan vertigo karena kurangnya oksigen yang masuk ke otak. Bagian ini terletak di bawah lobus oksipitalis, dan terletak dibagian atas batang otak.
3. Otak Depan (Diensefalon)
Diensefalon memproses rangsang sensorik danmembantu memulai atau memodifikasi reaksi tubuh terhadap rangsangan tersebut. Beberapa contoh aktivitas yang melibatkan diensefalon di antaranya adalah mengunyah, melihat, pergerakan mata, ekspresi yang terjadi di wajah (misalnya, tersenyum, cemberut, dan lain-lain), mendengar, bernapas, menelan, mencium (membaui), dan keseimbangan tubuh.
4. Otak Tengah ( Mesencephalon )
Bagian ini terdiri dari :Tektum, yang memiliki syaraf pengatur proses pendengaran dan proses penglihatan. Sementara bagian lain adalah Cerebral Peduncle, yang terlibat dalam system homeostasis dan lintasan refleks.
5. Otak Belakang ( Myelencephalon, Metencephalon, Rhombencephalon )
Otak belakan terdiri dari jembatan varol, sumsum lanjutan dan otak kecil yang membentuk sebuah brainstem atau batang otak. Jembatan varol adalah syaraf yang menghubungkan lobus kiri dan kanan otak kecil serta menghubungkan otak kecil dan otak besar. Sumsum lanjutan otak kecil memiliki fungsi yang lumyan signifikan, yaitu mengontrol saluran pernafasan, mengatur laju denyut jantung, pusat refleks fisiologi, tekanan udara, suhu tubuh dan lain- lain.
b. Sistem Saraf Tepi
Sistem saraf tepi berfungsi menyampaikan informasi ke dan dari pusat pengatur.Berdasarkan arah impulsnyan sistem saraf tepi dibedakan menjadi dua sebagai berikut.
1. Sistem saraf aferen, mengandung sel saraf yang menghantarkan informasi dari reseptor ke sistem saraf pusat.
2. Sistem saraf eferen, mengandung sel saraf yang menghantarkan informasi dari sistem saraf pusat ke otot dan kelenjar.
Berdasarkan aktivitas kerjanya, sistem saraf tepi dibedakan menjadi dua sebagai berikut.
1. Sistem saraf sadar (sistem sensoris somatik), berfungsi mengatur aktivitas-aktivitas yang kita sadari, contohnya kontraksi otot-otot kaki untuk berjalan. Sistem saraf sadar terdiri dari 12 pasang saraf kranial (keluar dari otak) dan 3 1pasang saraf spinal (keluar dari sumsum tulang beakang)
2. Sistem saraf tidak sadar (sistem saraf otonom), adalah bagian dari sistem saraf tepi yang mengontrol kegiatan organ-organ dalam, misalnya kelenjar keringat, otot prut, pembuluh arah dan alat-alat produksi. Sistem saraf otonom dibagi menjadi sistem saraf simpatetik yang umumnya berfungsi memacu atau mempercepat kerja organ-organ tubuh dan saraf parasimpatetik yang umumnya berfungsi memperlambat kerja organ-organ tubuh.