Teks Esai : Pengertian, Struktur, Ciri-Ciri, Kerangka, Jenis-Jenis, Contoh Teks Esai Singkat Lengkap - Pelajar Masa Depan
Kali ini kita akan bahas tentang teks esai, pengertian teks esai, struktur teks esai, jenis-jenis teks esai, ciri-ciri teks esai, contoh teks esai singkat, contoh teks esai beserta strukturnya, contoh teks esai tentang pendidikan, contoh teks esai tentang sastra, contoh esai sastra, contoh teks esai tentang sekolah, contoh teks esai tentang lingkungan, contoh teks esai tentang pemerintahan, contoh teks esai tentang politik, contoh teks esai tentang sosial.Pengertian Teks Esai
Teks Esai merupakan karangan yang berbentuk prosa, karangan singkat yang berisi pendapat mengenai sebuah topik.
Isi dari teks esai yaitu pendapat atau pandangan, pembukuktian atas pandangan tersebut, fakta atau contoh yang mendukung pandangan tersebut.
Struktur Teks Esai
Untuk menulis esai yang baik, terdapat
susunan atau struktur dari eai yang harus diperhatikan penulis.
Diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Pendahuluan
Di dalam pendahuluan, kita dapat
mengungkapkan topic atau tema yang akan dibahas dalam keseluruhan esai.
Unsur-unsur yang ada di dalam pendahuluan adalah latar belakang dan
pendapat pribadi penulis mengenai tema yang akan dibahas secara lebih
jelas dan detil pada bagian selanjutnya. Pendahuluan menjadi pengantar
pembaca untuk memahami topic yang akan dibahas sehingga pembaca lebih
mudah menelaah isi esai.
Isi atau pembahasan adalah bagian dari
esai yang menjelaskan tema/topic tulisan secara lebih detil. Di dalam
isi, penulis menjabarkan pendapatnya secara kronologis atau urut sesuai
dengan ide yang disusun dalam kerangka sehingga esai menjadi koheren.
3. Kesimpulan/Penutup
Kesimpulan adalah bagian terakhir dalam
esai. dal Bagian ini berisi kalimat yang merangkum atau menyimpulkan apa
yang sudah disampaikan di pendahuluan dan pembahasan. Kesimpulan tidak
boleh melebar ke topik lain.
Ciri-Ciri Teks Esai
Sama seperti halnya dengan semua karya tulis, untuk membedakannya dari karangan lainnya, esai memiliki beberapa ciri ciri, di antaranya :
- Berupa karangan pendek.
Esai merupakan jenis prosa yang berbentuk tulisan. Esai ditulis dengan jumlah kalimat yang pendek. Hal ini karena esai terdiri atas sebuah kajian singkat yang padat dan jelas sehingga mudah dipahami oleh khalayak umum.
- Memiliki gaya bahasa yang khas.
Karena sangat dipengaruhi sudut pandang penulisnya, tentu gaya penulisan masing masing penulis esai akan berbeda dan membawa ciri khas mereka masing masing. Esai dapat ditulis oleh semua yang ingin menanggapi suatu permasalahan atau mengangkat isu isu tertentu untuk diperbincangkan, dengan demikian setiap esai akan berbeda gaya penulisannya satu individu dengan individu lain.
Kerangka Teks Esai
Pendapat 1
a. Penjelasan
b. Pembuktian
c. Contoh
Pendapat 2
a. Penjelasan
b. Pembuktian
c. Contoh
Dan seterusnya begitu ya.
Contoh Teks Esai Singkat
Penyebab Bahasa Lampung Terancam Punah
Dilansir dari situs BBC, UNESCO mengatakan bahwa lebih dari sepertiga bahasa di dunia terancam punah dan diantaranya dipakai oleh kelompok kecil penutur. Dari sekitar 2.000 bahasa tersebut, menurut UNESCO, sekitar 200 dipakai oleh sekelompok kecil penutur. Bahasa Lampung yang merupakan bahasa daerah dari Provinsi Lampung adalah salah satunya. Bahasa Lampung memiliki banyak ragam dialek dan juga memiliki aksara (huruf) sendiri.
Di era globalisasi ketika masyarakat mengedepankan bahasa nasional dan bahasa asing dikarenakan kebutuhan komunikasi dalam bisnis dan urusan lainnya, penggunaan bahasa daerah seperti bahasa Lampung di daerah provinsi Lampung mulai menurun. Dikhawatirkan bahwa bahasa Lampung ini akan semakin sedikit jumlah penuturnya.
Ada beberapa kemungkinan penyebab yang membuat penutur asli bahasa Lampung semakin sedikit; hal yang menurut saya bisa menjadi penyebab berkurangnya penutur bahasa asli Lampung. Yang pertama adalah banyaknya variasi dialek yang membuat ketidakpahaman sesama penutur yang menganut dialek berbeda sehingga timbullah keengganan dalam menggunakan bahasa Lampung. Pada akhirnya mereka lebih memilih untuk menggunakan bahasa nasional untuk menjembatani kesulitan tersebut.
Masyarakat yang heterogen dimana banyak masyarakat di luar suku Lampung yang tinggal di Lampung serta adanya perkawinan antar suku juga termasuk penyebab mengapa masyarakat lebih cenderung menggunakan bahasa nasional. Adanya perkaiwanan antar suku ini melahirkan anak-anak yang tidak diajarkan bahasa Lampung karena orang tua tidak membiasakan atau mengajari mereka bahasa Lampung di rumah. Komunikasi di rumah didominasi dengan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional. Tidak hanya anak-anak dari perkawinan antar suku, namun anak-anak yang terlahir dari orang tua suku Lampung asli pun sudah mulai banyak yang tidak belajar bahasa Lampung atau berkomunikasi dengan bahasa Lampung di rumah.
Dominasi penggunaan bahasa Indonesia sehingga tergesernya penggunaan bahasa asli daerah tersebut saya rasa tidak hanya terjadi di Lampung. Hal tersebut dikarenakan desakan kebutuhan dan kepraktisan dalam berkomunikasi pada ranah bisnis, pendidikan, maupun sektor lainnya.
Pelestarian bahasa sebagai salah unsur dari budaya tentu bukanlah hal yang mudah apalagi hal ini menyangkut banyak orang dengan jenis komunikasi yang berbeda-beda. Penyebab-penyebab mulai terancamnya bahasa daerah, baik bahasa Lampung maupun bahasa lainnya tidak luput dari peran semua pihak. Oleh karena itu, dibutuhkan peran dan partisipasi dari banyak pihak juga untuk melestarikannya.
Pembahasannya:
Dilihat dari permasalahan yang diangkat, esai ini merupakan sebuah esai paparan. Esai ini memaparkan penyebab penyebab Bahasa Lampung dapa terancam punah. Pada paragraph pertama dan kedua dipaparkan data pengantar tentang fenomena punahnya sebuah bahasa daerah yang dikutip dari pernyataan UNESCO. Paragraf satu dan dua ini secara struktur merupakan bagian pembukaan yang menjadi pengantar kepada pembahasan selanjutnya yang lebih detail yakni mengenai penyebab hampir punahnya bahasa daerah Lampung,
Dilihat dari strukturnya, paragraf keempat serta kelima merupakan isi atau pembahasan dari esai tersebut. Pada bagian tersebut disebutnya secara kronologis hal hal apa saja yang dapat menjadikan kepunahan bahasa Lampung. Di dalam isi esai tersebut penulis beropini jika penyebab penututur asli bahasa Lampung semakin sedikit antara lain 1) Banyaknya variasi dialek yang menimbulkan keengganan dalam menggunakan bahasa Lampung, 2) Masyarakat yang heterogen yang tinggal di Lampung serta perkawinan silang antar suku, 3) Penggunaan bahasa Indonesia yang tidak hanya menggeser penggunaan bahasa Lampung, namun juga menggeser penggunaan bahasa daerah lain karena alasan kepraktisan dan kebutuhan berkomunikasi di ranah bisnis, pendidikan, dan sektor profesional lainnya.
Pada bagian terakhir paragraph yang merupakan bagian penutup esai, penulis penyimpulkan jika penyebab mulai terancam punahnya bahasa daerah merupakan akibat andil yang dimiliki semua pihak. Oleh karena itu, dalam mengatasi terancam punahnya suatu bahasa dibutuhkan pula peran semua pihak untuk melestarikannya.