Permasalahan Pengangguran di Indonesia (Penyebab, Dampak, Cara Mengatasi, Jenis-Jenis Pengangguran).
Assalamuallaikum teman mari kita bahas ekonomi bab tentang pengangguran, permasalahan pengangguran di indonesia, penyebab pengangguran, jenis-jenis pengangguran, jenis pengangguran menurut lama waktu kerja, jenis pengangguran menurut faktor penyebabnya, dampak pengangguran, dampak pengangguran terhadap perekonomian, dampak sosial dari pengangguran, dampak pengangguran terhadap individu yang mengalaminya, cara mengatasi pengangguran, cara mengatasi pengangguran struktural, cara mengatasi pengangguran friksional, cara mengatasi pengangguran musiman, cara mengatasi pengangguran siklikal, cara mengatasi pengangguran konjungtural, cara mengatasi pengangguran deflasioner, cara mengatasi pengangguran teknologi.PENGERTIAN PENGANGGURAN
Menurut sakernas (survei keadaan angkatan kerja nasional), pengangguran didefinisikan sebagai berikut :- Mereka yang sudah mempunyai pekerjaan, tetapi belum mulai bekerja.
- Mereka yang tidak mencari pekerjaan karena merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan disebut dengan penganggur putus asa.
- Mereka yang mempersiapkan usaha yaitu suatu kegiatan yang dilakukan seseorang dalam rangka mempersiapkan suatu usaha/pekerjaan yang baru.
- Mereka yang sedang mencari pekerjaan dan saat itu tidak bekerja.
PENYEBAB PENGANGGURAN DI INDONESIA
- Pendidikan dan keteramplan yang rendah
- Pengusaha yang selalu ingin mengejar keuntungan dnegan cara melakukan penghematan seperti penerapan rasionalisasi.
- Ketidakstabilan perekonomian, politik dan keamanan negara
- Adanya lapangan kerja yang dipengaruhi oleh musim
- Teknologi yang semakin maju yang belum terimbangi oleh kemampuan manusia
- Penduduk relatif banyak, sedangkan kesempatan kerja atau lapangan kerja relatif rendah.
JENIS-JENIS PENGANGGURAN
Jenis pengangguran menurut lama waktu kerja
Berdasarkan lama waktu kerja, pengangguran dapat dibagi ke dalam tiga kelompok yaitu pengangguran terbuka, setengah menganggur, dan pengangguran terselubung.- Pengangguran terbuka (open unemployment) adalah situasi di mana orang sama sekali tidak bekerja dan berusaha mencari pekerjaan.
- Setengah menganggur (under employment) adalah situasi di mana orang bekerja, tetapi tenaganya kurang termanfaatkan diukur dari curahan jam kerja, produktivitas kerja dan penghasilan yang diperoleh. Sebagai contoh, orang yang bekerja sebagai tenaga kerja lepas (freelance) di mana dia tidak ada kepastian mengerjakan pekerjaan paa waktu tertentu.
- Pengangguran terselubung (disguised unemployment) terjadi karena tenaga kerja tidak bekerja secara optimal. Kondisi ini disebabkan adanya ketidaksesuaian antara pekerjaan dengan bakat dan kemampuannya. Pengangguran terselubung juga dapat terjadi karena terlalu banyak nya tenaga kerja yang dipakai untuk mengerjakan suatu pekerjaan melebihi optimalnya. Sebagai contoh, sebuah perusahaan memperkerjakan 10 karyawan untuk menangani pemasaran. Padahl hanya dengan memperkerjakan 7 karyawan, tugas tersebut dapat ditangani dengan baik. Pada contoh ini, berarti ada 3 karyawan yang dapat dikatakan sebagai pengangguran terselubung.
Jenis pengangguran Menurut faktor ekonominya
- Pengangguran friksional (frictional unemployment) adalah pengangguran yang terjadi karena kesulitan temporer dalam mempertemukan pemberi kerja dan pelamar kerja.
- Pengangguran konjungtural/siklis (cyclical unemployment) adalah pengangguran yang berkaitan dengan naik turunnya kegiatan perekonomian suatu negara.
- Pengangguran struktural (stuctural unemployment) adalah pengangguran yang diakibatkan oleh perubahan struktur kegiatan ekonomi. Ada dua kemungkinan yang menyebabkan pengangguran struktural yaitu menurunnya permintaan dan teknik produksi yang semakin canggih.
- Pengagguran teknologi adalah pengangguran yang ditimbulkan oleh penggunaan mesin dan kemajuan teknologi lainnya, contohnya racun rumput telah mengurangi penggunaan tenaga kerja untuk membersihkan perkebunan, sawah, dan lahan pertanian lainnya.
- Pengangguran musiman adalah pengangguran yang terjadi karena pergantian musim. Ada waktu yang tak terpakai karena tidak ada pekerjaan dari musim yang satu ke musim lainnya. Sebagai contoh, di sektor pertanian umumnya setelah habi panen sampai musim tanam, petani tidak ada pekerjaan. Dalam keadaan ini petani tersebut adalah pengangguran musiman.
- Pengangguran Deflasioner adalah pengangguran yang disebabkan lowongan pekerjaan tidak cukup untuk menampung pencari kerja.
Baca Juga : Ketenagakerjaan (Pengertian, Jenis-Jenis Tenaga Kerja, Angkatan Kerja, Bukan Angkatan Kerja, Kesempatan Kerja, Permasalahan Tenaga Kerja Indonesia) Materi Ekonomi Bab Ketenagakerjaan
DAMPAK PENGANGGURAN
Dampak Pengangguran Terhadap Ekonomi
- Pengangguran akan menghambat investasi karena jumlah tabungan masyarakat ikut menurun.
- Pengangguran akan menimbulkan menurunnya daya beli masyarakat sehingga akan mengakibatkan kelesuan dalam berusha.
- Pengangguran secara tidak langsung berkaitan dengan pendapatan nasional. Tingginya jumlah pengangguran akan menyebabkan turunnya PDB (Produk Domestik Bruto) sehingga pendapatan nasional pun akan mengalami penurunan.
Dampak Pengangguran terhadap Individu yang Mengalaminya
- Secara psikologis, pengangguran dapat mengurangi kepercayaan diri pelakunya.
- Pengangguran dapat menghilangkan mata pencaharian dan pendapatan individu yang mengalaminya
- Pengangguran dapat menghilangkan keterampilan pelakunya, dengan semakin lamanya tidak digunakan dan dikembangkan maka keterampilan seseorang dapat hilang.
- Pengangguran dapat mengurangi fungsi akal sehat pelakunya. Hal ini dikarenakan kebutuhan manusia terus berjalan, sementara pendapatan tidak ada, akibatnya seseorang bisa nekat mencari jalan pintas untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Dampak Sosial dari Pengangguran
- Menigkatnya kemiskinan
- Menigkatnya angka kriminalitas yang dipicu kesulitan ekonomi
- Merosotnya moral yang ditandai dengan meningkatnya pelau tindak asusila bermotifkan ekonomi. Kecenderungan memperoleh uang dalam jumlah besar dengan melakukan prostitusi.
- Kondisi keamanan yang tidak terjamin akibat dari meningkatnya ngka kriminalitas.
- Rendahnya kualitas kehidupan masyarakat.
- Merebaknya kawasan slum (lingkungan kumuh)
CARA MENGATASI MASALAH PENGANGGURAN
Cara Mengatasi Pengangguran Struktural
- Segera memindahkan kelebihan tenaga kerja dari tempat dan sektor yang kelebihan ke tempat dan sektor ekonomi yang kekurangan.
- Peningkatan mobilitas modal dan tenaga kerja
- Segera mendirikan industri padat karya di wilayah yang mengalami pengangguran.
Cara Mengatasi Pengangguran Musiman
- Melakukan pelatihan di bidang keterampilan lain utnuk memanfaatkan waktu ketika menunggu musim tertentu
- Pemberian informasi yang cepat jika ada lowongan kerja di sektor lain
Cara Mengatasi Pengangguran Deflasioner
- Memberikan pelatihan kepada tenaga kerja khususnya para tenaga kerja Indonesia yang akan bekerja di luar negeri
- Menarik investor baru agar dapat menggairahkan dunia usaha melalui pendirian berbagai macam perusahaan industri yang menyerap banyak tenaga kerja
Cara Mengatasi Pengangguran Teknologi
- Mengenalkan teknologi kepada anak sejak usia dini
- Memasukkan materi kurikulum tentang teknologi pada sekolah guna mempersipakan siswa agar dapat mengikuti perkembangan teknologi
- Memberikan pelatihan kepada para pendidik agar dapat menguasai teknologi sehingga dapat disampaikan kepada anak didiknya
Cara Mengatasi Pengangguran Konjungtural
Salah satu upaya yang dilakukan untuk mengatasi pengangguran konjungtural adalah dengan meningkatkan daya beli masyarakat terhadap barang dan/jasa sehingga permintaan mengalami kenaikan. Apabila permintaan terhadap produk barang naik, kegiatan produksi di perusahaan akan meningkat dan dapat menambah jumlah tenaga kerja.Cara Mengatasi Pengangguran Siklikal
- Menigkatkan daya beli masyarakat
- Mengarahkan permintaan masyarakat terhadap barang dan jasa
Cara Mengatasi Pengangguran Friksional
- Perluasan kesempatan kerja dnegan cara mendirikan industri-industri padat karya.
- Deregulasi dan debirokratisasi di berbagai bidang industri untuk merangsang timbulnya investasi baru
- Menggalakkan pengembangan sektor informal seperti home insdustry
- Menggalakkan program transmigrasi untuk meyerap tenaga kerja di sektor agraris dan sektor formal lainnya
- Pembukaan proyek-proyek umum oleh pemerintah sehingga bisa menyerap tenaga kerja secara langsung maupun untuk merangsang investasi baru di kalangan swasta.