Teks Eksplanasi (Pengertian, Struktur, Ciri-Ciri, Tujuan, Kaidah Kebahasaan dan Contoh Teks Eksplanasi)

Teks Eksplanasi (Pengertian, Struktur, Ciri-Ciri, Tujuan, Kaidah Kebahasaan dan Contoh Teks Eksplanasi).

Assalamuallaikum teman-teman. Kali ini kita akan bahas tentang teks eksplanasi, ciri-ciri teks eksplanasi, struktur teks eksplanasi, tujuan teks eksplanasi, kaidah kebahasaan teks eksplanasi, contoh teks eksplanasi singkat.
Teks Eksplanasi (Pengertian, Struktur, Ciri-Ciri, Tujuan, Kaidah Kebahasaan dan Contoh Teks Eksplanasi).  Assalamuallaikum teman-teman. Kali ini kita akan bahas tentang teks eksplanasi, ciri-ciri teks eksplanasi, struktur teks eksplanasi, tujuan teks eksplanasi, kaidah kebahasaan teks eksplanasi, contoh teks eksplanasi singkat.   PENGERTIAN TEKS EKSPLANASI  Apa itu teks eksplanasi? Sebelum kita ketahui mengenai pengertiannya kita bedah dahulu asal katanya. Secara etimologi, eksplanasi berasal dari kata #Bahasa Inggris “Explanation” = Penjelasan/Keterangan.  Jadi, teks eksplanasi adalah sebuah teks dapat kita artikan sebagai teks yang berisi penjelasan atau keterangan tentang suatu hal.  Namun yang lebih spesifik, teks eksplanasi merupakan teks yang menjelaskan mengenai berbagai fenomena yang terjadi di sekitar kita. Fenomenanya apa aja? Banyak kok, seperti alam, sosial, budaya dan yang umum lainnya.   STRUKTUR TEKS EKSPLANASI      Pernyataan umum: berisi pernyataan umum mengenai topik yang akan dijelaskan proses    proses terjadinya/proses keberadaan.     Urutan Sebab Akibat: berisi mengenai detail penjelasan proses terjadinya yang disajikan secara urut atau bertahap dari yang paling awal hingga yang paling akhir.     Interpretasi: berisi tentang kesimpulan mengenai topik yang telah dijelaskan.    CIRI-CIRI TEKS EKSPLANASI  Supaya teks eksplanasi bener-bener bisa dikatakan demikian, ada ciri-ciri teks eksplanasi yang harus dipenuhi yaitu :      1.    Memuat informasi – informasi fakta.      2.    Membahas suatu fenomena yang bersifat keilmuan atau ilmu pengetahuan.      3.    Bersifat informative dan tidak berusaha mempengaruhi pembaca untuk mempercayai hal               yang dibahas di dalam teks.      4.    Memiliki / menggunakan sequence markers, seperti pertama, kedua, ketiga, dsb. atau               pertama, berikutnya, terakhir.   KAIDAH KEBAHASAAN TEKS EKSPLANASI  Di dalam teks eksplanasi biasanya mengandung ciri kaidah kebahasaan berikut:  1.    Fokus pada hal umum (generic), bukan partisipan manusia (nonhuman participants). Contoh:              tsunami, banjir, gempa bumi, hujan, dan udara. 2.    Dimungkinkan menggunakan istilah ilmiah. 3.    Lebih banyak menggunakan verba material dan verba relasional (kata kerja aktif). 4.    Menggunakan konjungsi waktu dan kausal. Contohnya penggunaan: sehingga, sebelum,          pertama, jika, bila,  dan kemudian. 5.    Menggunakan kalimat pasif. 6.    Eksplanasi ditulis untuk membuat justifikasi bahwa sesuatu yang diterangkan secara kausal itu          benar adanya.   CONTOH TEKS EKSPLANASI  Pengangguran  Pengangguran adalah salah satu fenomena sosial yang berkaitan dengan aspek ketenagakerjaan yang merupakan masalah di masyarakat. Seperti penyakit, yang secara kronis menyerang segi kehidupan sosial. Sudah banyak penanganan formula yang diambil, tapi masalah ini belum selesai. Tidak hanya di Indonesia, masalah pengangguran ini banyak ditemukan di hampir semua negara. Setiap pemerintahan di dunia, membuat masalah pengangguran menjadi agenda utama. Secara umum, banyak yang beranggapan bahwa pengangguran adalah orang dewasa yang tidak bekerja, sedang mencari pekerjaan, atau tidak memiliki pekerjaan secara formal dan tidak memperoleh penghasilan. Selain itu, Biro Pusat Statistik (BPS) secara khusus memberikan definisi pengangguran yaitu; orang yang bekerja kurang dari 1 jam setiap minggunya.  Ada beberapa faktor mendasar yang menyebabkan pengangguran. Pengangguran biasanya terjadi karena kesenjangan antara pencari kerja dan kesempatan kerja. Pengangguran juga bisa disebabkan oleh perubahan struktural dalam perekonomian. Perubahan ini meningkatkan kebutuhan akan tenaga kerja dengan berbagai jenis atau tingkat keterampilan. Dengan demikian, kualifikasi yang dimiliki oleh pencari kerja tidak sesuai dengan tuntutan yang ada. Dan yang sering terjadi adalah pengangguran yang disebabkan oleh penghentian kerja kepada karyawan dan pekerja.  Akibat pengangguran, yang menyebabkan berbagai masalah ekonomi dan sosial bagi mereka yang mengalaminya. Orang yang tidak memiliki mata pencaharian juga tidak berpenghasilan, dan siapa yang tidak menghasilkan uang tidak bisa mengeluarkan uang untuk membeli barang seumur hidup. Jika jumlah pengangguran banyak yang pasti, kekacauan sosial akan timbul, jumlah tunawisma akan meningkat dengan cepat, maka berpotensi menimbulkan kejahatan.  Dari semua uraian di atas, jelas bahwa pengangguran merupakan masalah besar yang harus segera dicari solusinya. Langkah nyata yang bisa ditempuh adalah memperbaiki kondisi kerja. Seiring kondisi kerja membaik, kekerasan sosial dari pengangguran bisa dikurangi atau diatasi. Selain itu, ia meningkatkan komposisi lulusan sarjana yang dihasilkan dan disesuaikan dengan kebutuhan pasar kerja. Langkah yang lebih baik adalah jika kita mampu memberikan keterampilan yang memadai untuk usia kerja mereka sehingga dapat menciptakan lapangan kerja mereka sendiri. Semua langkah ini harus segera diambil agar masalah pengangguran segera teratasi.   Hoax, Berita Palsu yang Meresahkan  Sering kita mendengar kata hoax di berbagai media massa. Akhir-akhir ini hoax gencar diberitakan di media massa karena telah menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat karena berita-berita palsu yang ia bawa.    Lalu apa yang dimaksud dengan hoax? Menurut Ahli Komunikasi Universitas Indonesia Profesor Muhammad Alwi Dalan, hoax merupakan merupakan kabar bohong yang sudah direncanakan penyebarannya. Jadi, hoax adalah suatu pemberitaan palsu/pemberitahuan yang tidak jelas sumbernya dan biasanya isinya tidak benar digunakan untuk menipu pembaca agar mempercayai sesuatu yang belum terbukti dengan penyebaran terencana dan di jaman sekarang dimana informasi dengan mudah didapat, menjadikan hoax semakin cepat menyebar di kalangan masyarakat.    Banyak jenis hoax yang dapat kita temukan di media massa, baik web internet maupun di media sosial yang membuat resah. Pertama, hoax jenis urban legend yang berisi berita tentang kisah mengerikan suatu tempat. Kedua, hoax pesan berantai mengenai sebuah pesan palsu apabila tidak menyebarkannya mendapat keburukan ataupun kutukan. Ciri-ciri hoax pesan berantai, yakni  terdapat kata-kata “bagikan pesan ini” contohnya, “bagikan kepada 10 teman anda, kalau tidak dalam 3 hari hal buruk akan terjadi pada anda”. Ketiga, jenis hoax politik, yakni hoax yang paling sering kita jumpai menjelang pemilu.    Berbagai jenis hoax tesebut dibuat oleh seseorang dengan berbagai alasan. Alasan yang paling umum adalah penulis ingin mencari polaritas. Hoax yang ditulis seseorang akan memancing rasa penasaran orang-orang yang membacanya dan kemudian membagikan tautan hoax tersebut ke orang lain, sehingga nama penulis berita hoax tersebut semakin dikenal. Tujuan penulis hoax lainnya yakni ingin memprovokasi masyarakat. Rata-rata hoax seperti ini merembet ke isu SARA yang dapat memancing emosi dan rasa gelisah di masyarakat yang  dapat menimbulkan konflik di masyarakat. Tentu hal ini tidak dapat dibiarkan.    Dalam proses penyebarannya, hoax sangat cepat menyebar, bagai api di kayu kering. Cepatnya penyebaran hoax disebabkan oleh masyarakat yang percaya isi berita hoax akan menyebarkannya kepada orang lain terus menerus baik melalui media sosial seperti WA dan BBM maupun memperbicangkannya dari mulut ke mulut. Terus menerus disebarkan hingga akhirnya menimbulkan tingkat keresahan tinggi di kalangan masyarakat.    Hoax yang telah menyebar dengan luas dapat menimbulkan dampak yang merugikan, yakni hoax membuang-buang waktu seseorang yang membacanya dan pada hoax yang berisi fitnah dapat memberikan reputasi buruk pada seseorang atau benda. Selain itu, hoax juga menimbulkan keresahan, hal inilah yang perlu diwaspadai karena menyebarnya hoax secara luas tentu menimbulkan keresahan yang tinggi yang dapat berujung pada konflik. Mengingat banyaknya dampak yang ditimbulkannya, sebagai masyarakat seharusnya kita tidak menelan mentah-mentah berita yang kita dapatkan dan menyaring berita tersebut sebelum disebarkan.    Sebenarnya pemerintah telah berupaya menangani masalah hoax dengan melakukan sosialisasi mengenai hoax di berbagai media massa dan membentuk polisi cyber yang dapat mencari penulis hoax dengan mudah. Pemerintah juga membuat peraturan UU ITE no. 11 tahun 2008 agar pelaku jera. Walaupun demikian, tetap diperlukan peran masyarakat untuk memblokir situs-situs hoax  mengingat sekarang ini penulis hoax semakin manjamur. Dengan adanya peran pemerintah dan masyarakat maka wabah hoax dapat dicegah menyebar luas.    Hoax yang menyebar luas memberikan dampak merugikan bagi masyarakat dan menguntunkan penulis hoax karena tujuannya tercapai. Memang banyak jenis hoax yang berkembang di media massa namun, berbagai jenis hoax tersebut dapat kita tangani dengan cara yang sama yakni dengan tidak menyebarkan situs-situs hoax. Sebagai masyarakat yang bijaksana akan teknologi informasi seharusnya kita menyaring berita terlebih dahulu apa yang kita terima agar dampak buruk tidak timbul dampak buruk di hari kemudian.

PENGERTIAN TEKS EKSPLANASI

Apa itu teks eksplanasi? Sebelum kita ketahui mengenai pengertiannya kita bedah dahulu asal katanya. Secara etimologi, eksplanasi berasal dari kata #Bahasa Inggris “Explanation” = Penjelasan/Keterangan.

Jadi, teks eksplanasi adalah sebuah teks dapat kita artikan sebagai teks yang berisi penjelasan atau keterangan tentang suatu hal.

Namun yang lebih spesifik, teks eksplanasi merupakan teks yang menjelaskan mengenai berbagai fenomena yang terjadi di sekitar kita. Fenomenanya apa aja? Banyak kok, seperti alam, sosial, budaya dan yang umum lainnya.

STRUKTUR TEKS EKSPLANASI

  1. Pernyataan umum: berisi pernyataan umum mengenai topik yang akan dijelaskan proses    proses terjadinya/proses keberadaan.
  2. Urutan Sebab Akibat: berisi mengenai detail penjelasan proses terjadinya yang disajikan secara urut atau bertahap dari yang paling awal hingga yang paling akhir.
  3. Interpretasi: berisi tentang kesimpulan mengenai topik yang telah dijelaskan.
 

CIRI-CIRI TEKS EKSPLANASI

Supaya teks eksplanasi bener-bener bisa dikatakan demikian, ada ciri-ciri teks eksplanasi yang harus dipenuhi yaitu :
     1.    Memuat informasi – informasi fakta.
     2.    Membahas suatu fenomena yang bersifat keilmuan atau ilmu pengetahuan.
     3.    Bersifat informative dan tidak berusaha mempengaruhi pembaca untuk mempercayai hal
            yang dibahas di dalam teks.
     4.    Memiliki / menggunakan sequence markers, seperti pertama, kedua, ketiga, dsb. atau
            pertama, berikutnya, terakhir.

KAIDAH KEBAHASAAN TEKS EKSPLANASI

Di dalam teks eksplanasi biasanya mengandung ciri kaidah kebahasaan berikut:

1.    Fokus pada hal umum (generic), bukan partisipan manusia (nonhuman participants). Contoh:    
       tsunami, banjir, gempa bumi, hujan, dan udara.
2.    Dimungkinkan menggunakan istilah ilmiah.
3.    Lebih banyak menggunakan verba material dan verba relasional (kata kerja aktif).
4.    Menggunakan konjungsi waktu dan kausal. Contohnya penggunaan: sehingga, sebelum,
       pertama, jika, bila,  dan kemudian.
5.    Menggunakan kalimat pasif.
6.    Eksplanasi ditulis untuk membuat justifikasi bahwa sesuatu yang diterangkan secara kausal itu
       benar adanya.

CONTOH TEKS EKSPLANASI

 Pengangguran

Pengangguran adalah salah satu fenomena sosial yang berkaitan dengan aspek ketenagakerjaan yang merupakan masalah di masyarakat. Seperti penyakit, yang secara kronis menyerang segi kehidupan sosial. Sudah banyak penanganan formula yang diambil, tapi masalah ini belum selesai. Tidak hanya di Indonesia, masalah pengangguran ini banyak ditemukan di hampir semua negara. Setiap pemerintahan di dunia, membuat masalah pengangguran menjadi agenda utama. Secara umum, banyak yang beranggapan bahwa pengangguran adalah orang dewasa yang tidak bekerja, sedang mencari pekerjaan, atau tidak memiliki pekerjaan secara formal dan tidak memperoleh penghasilan. Selain itu, Biro Pusat Statistik (BPS) secara khusus memberikan definisi pengangguran yaitu; orang yang bekerja kurang dari 1 jam setiap minggunya.

Ada beberapa faktor mendasar yang menyebabkan pengangguran. Pengangguran biasanya terjadi karena kesenjangan antara pencari kerja dan kesempatan kerja. Pengangguran juga bisa disebabkan oleh perubahan struktural dalam perekonomian. Perubahan ini meningkatkan kebutuhan akan tenaga kerja dengan berbagai jenis atau tingkat keterampilan. Dengan demikian, kualifikasi yang dimiliki oleh pencari kerja tidak sesuai dengan tuntutan yang ada. Dan yang sering terjadi adalah pengangguran yang disebabkan oleh penghentian kerja kepada karyawan dan pekerja.

Akibat pengangguran, yang menyebabkan berbagai masalah ekonomi dan sosial bagi mereka yang mengalaminya. Orang yang tidak memiliki mata pencaharian juga tidak berpenghasilan, dan siapa yang tidak menghasilkan uang tidak bisa mengeluarkan uang untuk membeli barang seumur hidup. Jika jumlah pengangguran banyak yang pasti, kekacauan sosial akan timbul, jumlah tunawisma akan meningkat dengan cepat, maka berpotensi menimbulkan kejahatan.

Dari semua uraian di atas, jelas bahwa pengangguran merupakan masalah besar yang harus segera dicari solusinya. Langkah nyata yang bisa ditempuh adalah memperbaiki kondisi kerja. Seiring kondisi kerja membaik, kekerasan sosial dari pengangguran bisa dikurangi atau diatasi. Selain itu, ia meningkatkan komposisi lulusan sarjana yang dihasilkan dan disesuaikan dengan kebutuhan pasar kerja. Langkah yang lebih baik adalah jika kita mampu memberikan keterampilan yang memadai untuk usia kerja mereka sehingga dapat menciptakan lapangan kerja mereka sendiri. Semua langkah ini harus segera diambil agar masalah pengangguran segera teratasi.

Hoax, Berita Palsu yang Meresahkan

Sering kita mendengar kata hoax di berbagai media massa. Akhir-akhir ini hoax gencar diberitakan di media massa karena telah menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat karena berita-berita palsu yang ia bawa.

Lalu apa yang dimaksud dengan hoax? Menurut Ahli Komunikasi Universitas Indonesia Profesor Muhammad Alwi Dalan, hoax merupakan merupakan kabar bohong yang sudah direncanakan penyebarannya. Jadi, hoax adalah suatu pemberitaan palsu/pemberitahuan yang tidak jelas sumbernya dan biasanya isinya tidak benar digunakan untuk menipu pembaca agar mempercayai sesuatu yang belum terbukti dengan penyebaran terencana dan di jaman sekarang dimana informasi dengan mudah didapat, menjadikan hoax semakin cepat menyebar di kalangan masyarakat.

Banyak jenis hoax yang dapat kita temukan di media massa, baik web internet maupun di media sosial yang membuat resah. Pertama, hoax jenis urban legend yang berisi berita tentang kisah mengerikan suatu tempat. Kedua, hoax pesan berantai mengenai sebuah pesan palsu apabila tidak menyebarkannya mendapat keburukan ataupun kutukan. Ciri-ciri hoax pesan berantai, yakni  terdapat kata-kata “bagikan pesan ini” contohnya, “bagikan kepada 10 teman anda, kalau tidak dalam 3 hari hal buruk akan terjadi pada anda”. Ketiga, jenis hoax politik, yakni hoax yang paling sering kita jumpai menjelang pemilu.

Berbagai jenis hoax tesebut dibuat oleh seseorang dengan berbagai alasan. Alasan yang paling umum adalah penulis ingin mencari polaritas. Hoax yang ditulis seseorang akan memancing rasa penasaran orang-orang yang membacanya dan kemudian membagikan tautan hoax tersebut ke orang lain, sehingga nama penulis berita hoax tersebut semakin dikenal. Tujuan penulis hoax lainnya yakni ingin memprovokasi masyarakat. Rata-rata hoax seperti ini merembet ke isu SARA yang dapat memancing emosi dan rasa gelisah di masyarakat yang  dapat menimbulkan konflik di masyarakat. Tentu hal ini tidak dapat dibiarkan.

Dalam proses penyebarannya, hoax sangat cepat menyebar, bagai api di kayu kering. Cepatnya penyebaran hoax disebabkan oleh masyarakat yang percaya isi berita hoax akan menyebarkannya kepada orang lain terus menerus baik melalui media sosial seperti WA dan BBM maupun memperbicangkannya dari mulut ke mulut. Terus menerus disebarkan hingga akhirnya menimbulkan tingkat keresahan tinggi di kalangan masyarakat.

Hoax yang telah menyebar dengan luas dapat menimbulkan dampak yang merugikan, yakni hoax membuang-buang waktu seseorang yang membacanya dan pada hoax yang berisi fitnah dapat memberikan reputasi buruk pada seseorang atau benda. Selain itu, hoax juga menimbulkan keresahan, hal inilah yang perlu diwaspadai karena menyebarnya hoax secara luas tentu menimbulkan keresahan yang tinggi yang dapat berujung pada konflik. Mengingat banyaknya dampak yang ditimbulkannya, sebagai masyarakat seharusnya kita tidak menelan mentah-mentah berita yang kita dapatkan dan menyaring berita tersebut sebelum disebarkan.

Sebenarnya pemerintah telah berupaya menangani masalah hoax dengan melakukan sosialisasi mengenai hoax di berbagai media massa dan membentuk polisi cyber yang dapat mencari penulis hoax dengan mudah. Pemerintah juga membuat peraturan UU ITE no. 11 tahun 2008 agar pelaku jera. Walaupun demikian, tetap diperlukan peran masyarakat untuk memblokir situs-situs hoax  mengingat sekarang ini penulis hoax semakin manjamur. Dengan adanya peran pemerintah dan masyarakat maka wabah hoax dapat dicegah menyebar luas.

Hoax yang menyebar luas memberikan dampak merugikan bagi masyarakat dan menguntunkan penulis hoax karena tujuannya tercapai. Memang banyak jenis hoax yang berkembang di media massa namun, berbagai jenis hoax tersebut dapat kita tangani dengan cara yang sama yakni dengan tidak menyebarkan situs-situs hoax. Sebagai masyarakat yang bijaksana akan teknologi informasi seharusnya kita menyaring berita terlebih dahulu apa yang kita terima agar dampak buruk tidak timbul dampak buruk di hari kemudian.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »