semoga dapat bermanfaat dan dapat membantu tugas kalian.
Teks Anekdot
Pengertian Teks Anekdot
Teks anekdot adalah sesuatu teks yang menggelikan (humor) dan sesuatu yang jenaka (wity) yang bersifat menyindir sesuatu.anekdot yang menggelikan, menggelitik bagi hati atau perasaan, sedangkan anekdot yang jenaka menggugah bagi akal pikiran. Melalui teks anekdot, kita dapat mengasah kemampuan menyampaikan pendapat atau aspirasi yang membangun dan bermanfaat untuk kita sendiri dan kemajuan pelayanan publik di indonesia dengan cara yang ringan dan penuh humor.
Struktur teks anekdot
Abstraksi
Abstraksi adalah bagian awal yang berfungsi memberi gambaran tentang isi teks.
Orientasi
Orientasi adalah bagian yang menunjukan kejadian awal cerita atau latar belakang bagaimana peristiwa terjadi.
Krisis
Krisis adalah bagian hal atau masalah unik atau tidak biasa yang terjadi pada diri penulis maupun orang yang diceritakan.
Reaksi
Reaksi adalah bagian dimana penulis atau orang yang diceritakan menyelesaikan masalah yang timbul pada bagian krisis.
Koda
koda adalah bagian akhir dari cerita unik tersebut. Atau bisa juga memberi kesimpulan tentang kejadian yang dialami penulis atau orang yang diceritakan.
Tujuan Pembuatan Teks Anekdot
Tujuan pembuatan teks anekdot adalah untuk sebagai salah satu sarana mengeluarkan pemikiran atau menyuarakan aspirasi seseorang baik itu kritik ataupun saran dalam bidang politik, hukum ataupun tentang lingkungan sekitar dalam sebuah teks yang menggelikan (humor) sehingga apa yang kita harapkan bisa tersalurkan dengan baik.Contoh-contoh Teks Anekdot
Jangan Terlalu Dalam
Telah berulang kali Nasrudin mendatangi seorang hakim untuk mengurus suatu perjanjian. Namun, hakim di desanya tersebut selalu mengatakan tidak punya waktu untuk menandatangani perjanjian itu. Keadaan ini selalu berulang dan membuat Nasrudin kesal sehingga menyimpulkan bahwa si hakim minta di sogok. Tapi kita tahu bahwa menyogok itu diharamkan. Maka Nasrudin memutuskan untuk melemparkan keputusan kepada si hakim sendiri.
Nasrudin menyiapkan sebuah gentong. Gebtong itu diisinya dengan kotoran sapi hingga hampir penuh. Kemudian di atasnya, Nasrudin mengoleskan mentega beberapa sentimeter tebalnya.Gentong itu dibawanya kehadapan hakim. Saat itu juga hakim langsung tidak sibuk dan punya waktu untuk membubuhi tanda tangan pada perjanjian Nasrudin.
Nasrudin kemudian bertanya, "Tuan, apakah pantas Tuan Hakim mengambil gentong mentega itu sebagai ganti tanda tangan tuan ?"
Hakim tersenyum lebar "Ah, kau jangan terlalu dalam memikirkannya." Ia kemudia mencuil sedikit mentega dan mencicipinya. "Wah enak benar mentega ini."
"Ya." jawab Nasrudin, "sesuai ucapan tuan sendiri, jangan terlalu dalam." Dan berlalulah Nasrudin..