Lempar Lembing : Pengertian, Cara Memegang Lembing, Cara Melakukan Lempar Lembing, Peraturan Lempar Lembing

Lempar Lembing : Pengertian, Cara Memegang Lembing, Cara Melakukan Lempar Lembing, Peraturan Lempar Lembing

Assalamuallaikum hai teman-teman. Kali ini kita akan bahas tentang lempar lembing, mulai dari pengertian lempar lembing, ukuran lembing, bentuk lapangan lempar lembing, lapngan lempar lembing, ukuran lapangan lempar lembing, cara memegang lembing, cara finlandia, pengertian cara finlandia, cara amerika, pengertian cara amerika, cara menjepit, pengertian cara menjepit, cara membawa lembing, cara melempar lembing, cara awalan lempar lembing, cara melempar lempar lembing, cara pelepasan lembing, cara pemulihan lempar lembing.

Semoga bermanfaat.

PENGERTIAN LEMPAR LEMBING

Lempar lembing adalah salah satu nomor yang terdapat dalam cabang olahraga atletik yang menggunakan alat bulat panjang yang berbentuk tombak dengan cara melempar sejauh-jauhnya. Prestasi yang diukur adalah hasil lemparan lembing sejauh mungkin.

Ukuran Lembing
Lembing yang digunakan terbuat dari logam untuk putra beratnya 800 gram dengan panjang 2,70 m sedangkan untuk putri beratnya 600 gram dengan panjang 2,30 m.

Bentuk Lapangan Lempar Lembing

Penjelasan lapngan lempar lembing :
Kali ini kita akan bahas tentang lempar lembing, mulai dari pengertian lempar lembing, ukuran lembing, bentuk lapangan lempar lembing, lapngan lempar lembing, ukuran lapangan lempar lembing, cara memegang lembing, cara finlandia, pengertian cara finlandia, cara amerika, pengertian cara amerika, cara menjepit, pengertian cara menjepit, cara membawa lembing, cara melempar lembing, cara awalan lempar lembing, cara melempar lempar lembing, cara pelepasan lembing, cara pemulihan lempar lembing.

a. Lintasan awal dibatasi oleh garis 5 cm dan terpisah 4 m. Panjang lintasan minimal 30 m dan maksimal 36,5 m
b. Lengkung lemparan dibuat dari kayu atau logam dan dicat putih selebar 7 cm. Lengkungan ini datar dengan tanah dan merupakan busur dari lingkaran yang berjari-jari 8 m. Garis 1,5 m terletak melilit titik pusat gravitasi lembing
c. Sudut lemparan dibentuk dari dua garis yang dibuat dari titik pusat lengkung lemparan dengan sudut 29 derajat memotong kedua ujung lengkung lemparan dengan tebal garis sektor 5 cm.

CARA MEMEGANG LEMBING

Cara memegang lembing yang baik dan efektif merupakan salah satu kunci penentu hasil lemparan. Kalau dilihat pada struktur lembing, maka akan terlihat lilitan tali pada lembing sebagai tempat pegangan yang dianjurkan karena pada sekitar itu terdapat titik berat lembing yang diprediksikan paling efektif untuk memegang lembing. Cara memegang lembing dibagi menjadi tiga, yaitu :

a. Cara Finlandia

Pertama lembing diletakkan pada telapak tangan dengan ujung atau mata embing serong hampir menuju arah badan. Jari tengah memegang tepian atau pangkal ujung dari tali bagian belakang (dilingkarkan), dibantu dengan ibu jari diletakkan pada tepi belakang dari pegangan dan pada badan lembing. Jari telunjuk harus lemas ke belakang membantu menahan badan lembing. Adapun jari-jari yang lainnya turut memegang lilitan pegangan di atasnya dalam keadaan lemas. Dengan cara Finlandia ini, jari tengah dan ibu jari yang memegang peranan penting untuk mendorong tali pegangan pada saat melempar.

b. Cara Amerika

Pertama lembing diletakkan pada telapak tangan dengan ujun atau mata lembing serong hampir menuju ke arah badan. Jari telunjuk memegang tepian atau pangkal dari ujung tali bagian belakang lembing idbantu dengan ibu jari diletakkan pada tepi belakang dari pegangan dan pada badan lembing serta dalam keadaan lurus. Adapun ketiga jari lainnya berimpit dan renggang dengan jari telunjuk turut membantu dan menutupi lilitan tali lembing. Jadi, dengan pegangan cara Amerika  ini jari telunjuk dan ibu jari memegang peranan mendorong tali pegangan lembing pada saat melempar

c. Cara Menjepit

Caranya hanya menjepit lembing di antara dua jari tengah dan jari telunjuk, sedangkan jari-jari lainnya memegang biasa.

Kesalahan yang sering terjadi ketika memegang lembing adalah tidak memegang dengan cara yang baik dan nyaman, pegangan kurang kuat, dan tidak diikuti gerak lanjut.

CARA MEMBAWA LEMBING

Cara apa pun bisa dilakukan untuk membawa lembing, asalkan tidak mengganggu kecepatan berlari. Cara membawa lembing ini sangat erat kaitannya dengan awalan pada lempar lembing. Teknik atau cara membawa lembing, antara lain :

a. Membawa Lembing di Atas Pundak

Lembing dipegang di atas pundak di samping kepala dengan mata lembing serong ke atas, siku tangan dilipat atau ditekuk menuju depan. Cara ini digunakan oleh para pelempar yang menggunakan awalan gaya jangkit (hop step) pada waktu akan melempar.

b. Membawa Lembing di Depan Dada

Mata lembing menuju serong ke bawah, sedangkan ekornya menuju serong ke atas melewati pundak sebelah kanan.

c. Membawa Lembing di Bawah

Membawa lembing di bawah adalah dengan lengan kanan lurus ke bawah, mata lembing menuju serong ke atas dan ekornya menuju serong ke bawah hampir dekat dengan tanah.

Kesalahan yang sering terjadi ketika membawa lembing adalah tidak membawa dengan cara yang baik dan nyaman, pegangan kurang kuat, lembing masih goyang ke kanan dan kiri atau ke atas dan bawah, serta tidak diikuti gerak lanjut.

CARA MELEMPAR LEMBING

Melempar lembing terbagi menjadi beberapa tahap, yaitu awalan, lemparan dan akhiran.

a. Awalan

Awalan adalah gerakan permulaan dalam melempar lembing. Awalan dilakukan dengan cara langkah dan lari menuju ke batas tolakan. Awalan lari merupakan bagian yang pertama guna membangun kecepatan gerak yang diperlukan dalam lemparan.

Awalan berlari sambil membawa lembing di atas kepala dengan lengan ditekuk, sikut menghadap ke depan, dan telapak tangan menghadap ke atas. Posisi lembing berada sejajar di atas garis pararel ddengan tanah. Bagian terakhir awal terdiri dari langkah silang (cross step). Pada bagian akhir dapat dilakukan langkah dengan cara :
1. Dengan jingkat (hop step)
2. Dengan langkah silang di depan (cross step)
3. Dengan langkah silang di belakang (rear cross step)

b. Melempar

Hal-hal yang harus diperhatikan pada saat melakukan pelemparan lembing adalah :
1) Posisi Badan
    Posisi badan baik tanpa awalan maupun dengan awalan adalah posisi badan berdiri tegak, kaki kiri lurus 
    ke depan lemas, kaki kanan di belakan dengan lutut ditekuk serong ke belakang sehingga berat badan 
    berada pada kaki kanan dan badan serong ke belakang, tangan kanan memegang lembing lurus ke 
    belakang, ujung lembing berada di samping dan ekor lembing berada di belakang dekat tanah.
2) Irama Lima Langkah
    Maksud dari lari awalan di sini adalah sepanjang 5-8 langkah sesuai dengan kemampuan dalam lari sprint, 
    seperti suatu lari percepatan dan harus dalam satu garis lurus. Lembing masih dibawa dalam posisi   
    setinggi kepala dengan mata lembing tetap menunjuk sedikit ke atas. Punggun tangan menghadap ke arah 
    luar. Selama lari lengan yang membawa lembing bergerak hanya sedikit, sedangkan lengan yang lain 
    bergerak sesuai dengan irama lari. Lima langkah mengikuti lari awal yang siklis tanpa suatu 
    gangguan/interupsi. Urutan langkah itu adalah kanan-kiri-kanan-kiri-lempar.
3) Pelepasan Lembing
    Gerakan pelepasan lembing adalah gerakan penting untuk suatu lemparan yang baik bahwa bahu, lengan 
    atas, dan tangan bergerak berurutan. Mula-mula bahu melempar secara aktif dibawa ke depan dan 
    lengan pelempar diputar, sedangkan siku mendorong ke atas.
   Pelepasan lembing itu terjadi di atas kaki kiri. Lembing lepas dari tangan pada sudut lemparan kira-kira45 
   derajat dengan suatu gerakan seperti ketapel dari lengan bawah tangan kanan. Kaki kanan meluncur di 
   tanah. Pada waktu lembing lepas terjadi pada suatu garis lurus dapat digambarkan dari pinggang ke 
   tangan pelempar yang hanya sedikit ke luar lembing. Lengan kiri ditekuk dan mengeblok selama pelepasan 
   lembing. 

c. Pemulihan

Pemulihan terjadi sebelum garis batas dengan suatu pembalikan arah lemparan ke kaki kanan. Lutut ditekuk secara signifikan dan usai massa badan diturunkan dengan membengkokkan badan bagian atas ke depan.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »